Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologi merupakan salah satu dari perbedaan besar yang terjadi antara pengendalian manajemen operasi domestik dan luar negeri. Dalam operasi luar negeri, dibutuhkan beberapa pertimbangan penting lainnya untuk dapat sampai kepada suatu harga transfer. Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah:
Section 482 memberikan aturan-aturan untuk menentukan harga transfer pada penjualan antaranggota dari kelompok yang sepengendali. Metode-metode harga antarperusahaan sepengendali yang dapat diterima, disusun menurut prioritasnya dari yang paling penting adalah sebagai berikut:
Satu dari variabel kontekstual yang penting yang memengaruhi pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan multinasional adaah perbedaan budaya antarnegara. Menurut definisinya, sebuah organisasi multinasional akan beroperasi di banyak negara dan harus siap menghadapi perbedaan budaya seiring dengan koordinasi dan pengendalian yang dilakukan oleh kantor pusat terhadap anak-anak perusahaannya. Baik dalam konteks sebuah organisasi atau suatu bangsa, kata “budaya” akan merujuk kepada nilai-nilai, asumsi, dan norma perilaku yang diakui bersama.
Salah satu cara untuk memahami budaya diusulkan oleh Hofstede. Menurut Hofstede, budaya dapat berbeda pada 4 (empat) dimensi :
1. Jangkauan kekuasaan
2. Individualisme/kolektivisme
3. Menghindari ketidakpastian
4. Maskulinitas/feminitas
Hampir semua negara melakukan beberapa pembatasan pada fleksibilitas perusahaan dalam menetapkan harga transfer untuk transaksi dengan anak-anak perusahaan di luar negeri. Alasannya adalah untuk mencegah perusahaan multinasional melakukan penghindaran pajak penghasilan di negara tuan rumah. Peraturan yang berhubungan dengan pengenaan pajak multinasional mungkin akan mengalami perubahan sebagai konsekuensi adanya penyalahgunaan. Saat ini, peraturan untuk Amerika Serikat pada dasarnya dipaparkan dalam Section 482 dari Internal Revenue Code (Undang-undang Perpajakan AS).
Organisasi multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara-negara lain (negara cabang). Organisasi multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di dua atau lebih Negara. Ini menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan organisasi multinasional pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya.
Manajer anak perusahaan tidak perlu ambil pusing terhadap keputusan-keputusan strategis dan operasional (seperti penetapan harga dan sumbernya) untuk merespon perubahan nilai tukar. Selain itu, perubahan nilai tukar seluruhnya berada di luar kendali manajer anak perusahaan. Oleh karena itu, terlihat cukup adil jika para manajer anak perusahaan dianggap tidak perlu mempertanggung-jawabkan dampak dari translasi.
1. Metode perbandingan dengan harga tidak sepengendali:
Yang sebanding ± Penyesuaian.
Dalam penjualan sepengendali, transaksi yang terjadi adalah antara dua anggota kelompokn sepengendali. Dalam penjualan tidak sepengendali, salah satu pihak bukan anggota kelompok sepengendali.
2. Metode harga jual kembali:
Harga jual kembali yang berlaku adalah harga di mana aktiva yang dibeli melalui penjualan sepengendali, dijual kembali oleh pembeli dalam penjualan yang tidak sepengendali.
3. Metode biaya-plus:
Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang jika dibandingkan dengan mata uang yang lainnya. Hal ini dapat dinyatakan baik sebagai jumlah unit dari mata uang negara induk perusahaan yang diperlakukan untuk membeli satu unit mata uang asing (penawaran langsung) atau sejumlah unit mata uang asing yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang induk perusahaan (penawaran tidak langsung).
Ketika anak perusahaan memiliki transaksi antarnegara, mereka juga akan menjadi subjek dari eksposur ekonomi. Sebuah sistem pengendalian yang secara efektif menangani eksposur ekonomi, memiliki perbedaan cara yang fundamental dari yang telah kita uraikan untuk eksposur translasi.
1. Eksposur translasi
2. Eksposur transaksi
3. Eksposur ekonomi
Pendekatan dasar dalam menangani eksposur transaksi adalah dengan menggunakan strategi lindung nilai mata uang asing yang tepat. Lindung nilai (hedging) adalah transaksi-transaksi yang dapat menurunkan kemungkinan risiko yang berhubungan dengan arus kas di masa depan. Ada beberapa alasan mengapa hal ini dilakukan yaitu:
Sejauh ini, kita telah mengusulkan bahwa adalah penting untuk membedakan antara kinerja ekonomi anak perusahaan dan kinerja manajernya, dan pedoman-pedoman yang dibicarakan atas semata-mata hanya menangani pengisolasian dampak nilai tukar terhadap kinerja manajer anak perusahaan. Hal ini penting untuk disadari bahwa kinerja ekonomi anak perusahaan itu sendiri harus merefleksikan akibat-akibat negatif atau positif atas eksposur translasi, eksposur transaksi, dan eksposur ekonomi.
Dalam mendesain sistem evaluasi kinerja anak perusahaan multinasional, perusahaan dapat menggunakan pedoman-pedoman berikut ini:
1. Para manajer anak perusahaan seharusnya tidak dianggap bertanggung jawab terhadap efek translasi.
2. Efek transaksi paling baik ditangani melalui koordinasi terpusat dari kebutuhan lindung nilai perusahaan multinasional secara keseluruhan.
3. Manajer anak perusahaan harus bertanggung jawab terhadap efek ketergantungan dari nilai tukar yang diakibatkan oleh eksposur ekonomi.
4. Evaluasi anak perusahaan sebagai basis dari pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi operasi di sebuah negara atau merelokasi operasi dari sebuah negara seharusnya merefleksikan konsekuensi-konsekuensi dari adanya eksposur translasi, eksposur transaksi, dan eksposur ekonomi.
1. Di banyak perusahaan multinasional terdapat utang dan piutang di berbagai bagian dari keseluruhan perusahaan yang tentu saja dapat melakukan lindung nilai satu sama lain.
2. Induk perusahaan mungkin mempunyai akses yang lebih luas (dan mungkin lebih canggih) terhadap berbagai jenis instrumen lindung nilai, dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih lama, daripada yang biasanya dimiliki oleh anak perusahaan.
3. Tidak ada alasan untuk menduga bahwa manajer dari anak perusahaan dapat meramalkan nilai tukar secara lebih baik daripada bendahara korporat; bahkan, induk perusahaan mungkin tidak menginginkan para manajer anak perusahaan melakukan lindung nilai, Karena hal ini dapat menimbulkan risiko menjadikan para manajer anak perusahaan menjadi spekulan nilai tukar.
Jadi dari perspektif evaluasi kinerja, membuat para manajer anak perusahaan bertanggung jawab atas efek transaksi adalah tidak diperlukan.