Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

@mohkadavi

Basic Photography

M.Rizky Kadafi, S.Ds., M.Sn

Basic Photography Techniques?

Yes, we're going to talk about that..

1. "Aperture" (bukaan diafragma)

@mohkadavi

@mohkadavi

Aperture memungkinkan kita mengontrol jumlah cahaya yang memasuki lensa. Apabila aperture dilebarkan, semakin banyak cahaya yang bisa masuk, dan sebaliknya, apabila aperture disempitkan, semakin kurang cahaya yang bisa masuk ke lensa.

Nilai numerik dalam perbedaan ukuran aperture, dikenal sebagai f-number.

f-number standar yaitu: f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8… dll.

Melebarkan aperture akan mengurangi f-number, sedangkan menyempitkan aperture akan menambahnya.

f/1.8

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.8, 1/800det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Manual

f/5.6

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/80det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Manual

f/16

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/40det., EV+0,7)/ ISO 400/ WB: Manual

Konsep 1: Depth of Field

Bokeh pun menjadi lebih menonjol jika jara pemfokusan semakin dekat. Kisaran fokus (seberapa banyak gambar yang ada dalam fokus) dikenal sebagai "depth of field" (ketajaman ruang).

Apabila kisaran ini kecil, ini dikenal sebagai “shallow depth of field” (ketajaman ruang dangkal). Demikian pula halnya apabila kisarannya besar, ini disebut “deep depth of field” (ketajaman ruang dalam).

EOS 5D Mark III/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.8, 1/80det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Auto

Shallow depth of field f/1.8

EOS 5D Mark III/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/40det., EV+0,7)/ ISO 4000/ WB: Auto

Deep depth of field f/16

A: Depth of field latar depan

B: Depth of field latar belakang

C: Posisi fokus

Diekspresikan sebagai rasio jarak dari posisi fokus ke depth of field latar depan, hingga jarak dari posisi fokus ke depth of field latar belakang, katanya rasio fokus yaitu 1:2 latar depan: latar belakang.

Konsep 2: Hubungan antara aperture dan f-stop

Sebaliknya, menguranginya 1 stop melipatgandakan jumlah cahaya yang memasuki kamera. Untuk sebagian besar kamera DSLR, selain standar 1 stop, Anda juga bisa menetapkan stop pada 1/2 dan 1/3 interval.

Contohnya, jika Anda menetapkan 1/3 stop, kisaran full stop antara f/2.8 hingga f/4 di bagi menjadi 3 bagian, yaitu f/2.8→f/3.2→f/3.5→f/4. Penggunaan 1/3 stop memungkinkan penyesuaian yang lebih halus dilakukan pada jumlah cahaya yang memasuki kamera.

Konsep 2: Hubungan antara aperture dan f-stop

Pengaturan pencahayaan, pada umumnya juga dirujuk oleh para fotografer sebagai “f-stop,” yang memungkinkan Anda menyesuaikan jumlah cahaya yang memasuki kamera.

Pengaturan ini pun dikenal sebagai “EV”, atau exposure value (nilai pencahayaan). Meningkatkan aperture 1 stop memangkas separuh jumlah cahaya yang memasuki kamera.

Ada lensa zoom dengan kisaran f-number diberikan sebagai f/3.5-5.6. Semua ini dikenal sebagai "lensa zoom aperture variabel", di mana aperture berubah dengan panjang fokus.

Pada kasus EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM, aperture (f-number) pada ujung sudut lebar (24mm) yaitu f/3.5, dan aperture pada ujung telefoto (105mm) yaitu f/5.6. Lensa di mana aperture-nya tidak berubah, meskipun panjang fokusnya berubah, dikenal sebagai "lensa zoom aperture tetap".

A: Aperture maksimum (ujung sudut lebar)

B: Aperture maksimum (ujung telefoto)

2. "Shutter Speed" (kecepatan rana)

@mohkadavi

@mohkadavi

Kecepatan rana membantu Anda "mengontrol" pergerakan subjek dalam foto Anda.

Kecepatan rana (juga: waktu pencahayaan) adalah lama waktu ketika rana terbuka dan cahaya memasuki sensor gambar di dalam kamera. Kecepatan rana ditunjukkan sebagai 1 det., 1/2 det., 1/4 det. ... 1/125 det. hingga 1/250 det., dll.

@mohkadavi

Hal yang perlu dicatat

- Kecepatan rana yang lebih pesat, membekukan subjek yang sedang bergerak.

- Kecepatan rana yang lebih lambat menciptakan efek buram gerakan dari pergerakan subjek.

- Anda bisa menyesuaikan jumlah cahaya, dengan membuka/menutup rana.

Kecepatan rana yang lebih pesat mengurangi lama waktu di mana cahaya bisa masuk, sedangkan kecepatan rana yang lebih lambat, menambah panjang waktu ini.

Oleh karena itu, semakin lambat kecepatan rana, semakin besar jumlah cahaya yang bisa masuk ke kamera.

@mohkadavi

@mohkadavi

Kecepatan rana tidak hanya memungkinkan Anda mengubah jumlah cahaya, tapi juga bisa mengubah cara pergerakan subjek yang ditangkap. Pada kecepatan rana yang lebih pesat, Anda bisa membekukan sepenuhnya gerakan subjek yang sedang bergerak.

@mohkadavi

Sebaliknya, apabila menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat, Anda bisa memburamkan subjek pada arah gerakan, dan menangkap gerakan subjek, seperti air yang mengalir. Dengan kata lain, kecepatan rana memungkinkan Anda mengontrol cara pergerakan subjek fotografis yang diambil.

@mohkadavi

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Shutter-priority AE (f/14, 1/10 det., EV+1,3)/ ISO 100

1/10 det.

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Shutter-priority AE (f/8, 1/160 det., EV+1,3)/ ISO 100

1/160 det.

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Shutter-priority AE (f/4, 1/2500 det., EV+1,3)/ ISO 400

1/2500 det.

@mohkadavi

Tergantung pada pergerakan subjek, menyesuaikan kecepatan rana memungkinkan Anda mengontrol cara pergerakan subjek ditangkap - entah Anda menggunakan kecepatan rana yang lebih pesat untuk membekukan aksi subjek, atau memilih untuk menangkap pergerakannya dengan menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat.

EOS 5D Mark II / (f/2,8, 1/300det / ISO 800/ WB: Auto)

EOS 5D Mark II/ (F 5,6 / Bulb / ISO 400/ WB: Auto)

EOS 5D Mark II/ (F 8 / 1/20 / ISO 200/ WB: Auto)

EOS 5D Mark II/ (F 3,2 / 1/16 / ISO 200/ WB: Auto)

Konsep 2: Hubungan antara kecepatan rana dan jumlah stop

Apabila meningkatkan kecepatan rana dari 1/30 det. ke 1/60 det., misalnya, ini memotong separuh panjang waktu ketika rana sedang terbuka, dan hal ini dirujuk sebagai "membuat kecepatan rana 1 stop lebih pesat".

Sebaliknya, apabila mengurangi kecepatan rana dari 1/60 det., ke 1/30 det., maka, panjang waktu digandakan ketika rana sedang terbuka, dan karenanya "memperlambat kecepatan rana 1 stop".

Pada umumnya, kecepatan rana kamera DSLR bisa disesuaikan pada interval 1/2 dan 1/3 stop selain 1 stop. Misalnya, dengan menggunakan 1/2 stop, 1 stop bisa dibagi menjadi dua interval untuk kecepatan rana 1/30 det., 1/45 det., dan 1/60 det., dengan kecepatan tambahan di antaranya.

Jumlah cahaya yang memasuki kamera bisa disesuaikan lebih halus dengan menggunakan interval yang lebih singkat seperti separuh stop (1/2 stop) ini.

Pada umumnya, kecepatan rana kamera DSLR bisa disesuaikan pada interval 1/2 dan 1/3 stop selain 1 stop. Misalnya, dengan menggunakan 1/2 stop, 1 stop bisa dibagi menjadi dua interval untuk kecepatan rana 1/30 det., 1/45 det., dan 1/60 det., dengan kecepatan tambahan di antaranya.

Jumlah cahaya yang memasuki kamera bisa disesuaikan lebih halus dengan menggunakan interval yang lebih singkat seperti separuh stop (1/2 stop) ini.

3. "ISO"

@mohkadavi

@mohkadavi

Kecepatan ISO memiliki peran yang sama penting seperti kecepatan aperture dan shutter mengenai efeknya pada pencahayaan. Sekarang, mari kita belajar lebih lanjut mengenai keuntungan dan kerugian meningkatkan kecepatan ISO.

@mohkadavi

Hal yang perlu dicatat :

- Dalam kisaran kecepatan ISO Normal, semakin rendah kecepatan ISO, semakin tinggi kualitas gambarnya.

- Meningkatkan kecepatan ISO, memungkinkan kamera menetapkan shutter speed yang lebih cepat.

- Noise terjadi pada kecepatan ISO yang lebih tinggi.

@mohkadavi

Sederhananya, kecepatan ISO adalah kemampuan sensor gambar dalam meraba cahaya, direfleksikan sebagai nilai numerik.

Jika aperture adalah lebar sinar cahaya yang melintas dan kecepatan shutter adalah waktu yang diperlukan sinar cahaya untuk melintas, maka kecepatan ISO menjelaskan kemampuan sensor gambar dalam meraba cahaya. Semakin tinggi nilainya, semakin sensitif kamera terhadap cahaya.

Perhatikan, bagaimana noise dalam gambar meningkat saat menggunakan kecepatan ISO yang lebih tinggi. Tergantung pada situasinya, berbagai hal mungkin terlihat sangat menyolok. Pastikan Anda tidak meningkatkan kecepatan ISO terlalu tinggi.

Layar pengaturan Noise Reduction

Nosie Reduction (Pengurangan Noise) menurunkan efek noise apabila melakukan bidikan dengan kecepatan ISO tinggi atau pencahayaan lama. Pilih level yang tepat menurut pemandangannya.

W

H

I

T

E

@mohkadavi

B

A

L

A

N

C

E

@mohkadavi

White balance adalah fitur yang memastikan, bahwa warna putih direproduksi secara akurat, apa pun jenis kondisi pencahayaan saat foto itu diambil. Pada tingkat yang paling dasar, adalah hal yang umum untuk menggunakan pengaturan Auto White Balance.

@mohkadavi

White balance memastikan bahwa hasil gambar Anda akan bagus dengan nada warna yang sesuai untuk pencahayaan yang digunakan

Hal yang perlu dicatat

- Fungsi semula adalah untuk memastikan bahwa warna putih tampak putih dalam foto Anda.

- Anda juga dapat menggunakannya untuk menambah torehan warna ke foto Anda.

@mohkadavi

Perhatikan efek ini—Anda bisa menggunakannya untuk menciptakan pengubahan drastis pada gambar akhir Anda.

AUTO

CLOUDY

DAYLIGHT

Title

WHITE FLUORESCENT

LIGHT

SHADE

TUNGSTEN

@mohkadavi

T H A N K Y O U

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi