Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Shifa Ayu Wardani

118082

Hiperemesis Gravidarum

Introduction

Latar Belakang

Mual dan muntah dalam kehamilan merupakan hal yang fisiologis dalam kehamilan, biasanya yang dikenal sebagai "morning sickness" merupakan gejala umum yang terjadi pada awal kehamilan. Kejadian mual muntah berkisar 50% sampai 90% dari wanita-wanita yang hamil.Mual dan muntah pada kehamilan timbul pada minggu ke 4 dan berakhir pada minggu ke 16

(Mitayani, 2009).

Manifestasi mual dan muntah yang lebih berat dalam kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum (HEG).

HEG merupakan kasus yang jarang, sekitar 0,5-3% atau 5-20 kasus dari 1000 kehamilan, namun dapat menyebabkan komplikasi bahkan mortalitas pada ibu dan janin jika tidak tertangani dengan baik (Wiknjosastro, 2010).

Background

Hiperemesis Gravidarum

Definition

Definisi

Hiperemesis Gravidarum (HEG), suatu kondisi mual dan muntah yang berlebihan selama kehamilan.Mual muntah yang berlebihan ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat keluarnya asam hidroklorida dalam muntah dan hipokalemia. Pada sebagian kasus dapat terjadi disfungsi hati sementara.

(Wiknjosastro, 2010).

Study of Case

Kasus dan Analisa Data

Case

Kasus

Pasien bernama Ny.T berumur 23 tahun beragama islam, dengan diagnosa medik hiperemesis gravidarum G1 P0 A0 dengan HPHT 3 januari 2017. Keluhan utama pasien mengatakan mual muntah 5x sehari (±300cc), Klien mengatakan malas minum air putih, Klien mengatakan tidak nafsu makan, Klien mengatakan mual dan muntah jika ada makanan yang masuk ke mulut, Klien mengatakan malas minum air putih hanya minum 3-4 gelas/ hari, Klien mengatakan melakukan ADL ditempat tidur, Klien mengatan malas bekerja. Riwayat kesehatan pasien mengatakan merasakan mual muntah sesaat setelah minum dan makan, pasien merasakan hal tersebut sejak < 1 minggu pasien merasa mual dan muntah ketika mencium bau baso, bawamg dan tumis-tumisan . Saat berada di IGD dilakukan pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, HR: 80 x/mnt, RR:20x/mnt,. Setelah di IGD pasien langsung dibawa di ruang Ruang Nuri kamar 8. Pada saat diruang Ruang Nuri pasien diberikan terapi IVFD RL 500 ml, Antasida 3x1 : 60 ml, Ranitidin : 25 mg, Ondansetron : 4 mg

Analisa Data

Analysis

Diagnosa

Luaran

Intervensi

Diagnosa

1. Risiko ketidak seimbangan elektrolit ditandai dengan ketidak seimbangan cairan, muntah (SDKI : D.0037)

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan menelan dan mencerna makanan ditandai dengan nafsu makan menurun, membran mukosa pucat, dan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentan ideal. (SDKI : D.0019)

Diagnosa

Luaran & Intervensi 1

a. Pada diagnosa Risiko ketidak seimbangan elektrolit ditandai dengan ketidak seimbangan cairan, muntah, diharapakan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam maka keseimbangan cairan meningkat. dengan kriteria hasil : asupan cairan meningkat, kelembaban membran mukosa meningkat, asupan makanan meningkat, turgor kulit membaik. (SLKI : L.03020) .Dengan intervensi Manajemen cairan. (SIKI : I.03098)

Luaran & Intervensi 1

Luaran & Intervensi 2

b. Pada diagnosa Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan menelan dan mencerna makanan ditandai dengan nafsu makan menurun, membran mukosa pucat, dan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentan ideal, diharapkan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 X 24 jam maka status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil : frekuensi makanan membaik, nafsu makan membaik, berat badan membaik, membran mukosa membaik. (SLKI : L.03030). Dengan intervensi

• Manajemen nutrisi (SIKI : I.03119)

• Manajemen mual (SIKI : I.03117)

• Manajemen muntah (SIKI : I.03118)

Luaran & Intervensi 2

Pembahasan

Pada diagnosa Risiko ketidak seimbangan elektrolit ditandai dengan ketidak seimbangan cairan, muntah, pasien Ny. T mendapatkan intervensi manajemen cairan dengan tindakan keperawatan seperti : Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan nadi akral, pengisian kapiler, kelembaban mukosa turgor kulit, tekanan darah), Monitor berat badan harian, Monitor hasil laboratorium, Monitor status hemodinamik, Catat intake-output dan hitung balance cairan, Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan, Berikan cairan intravena jika perlu, Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu. (SIKI : I.03098)

Intervensi 1

Balance Cairan

Lampiran

Pada diagnosa Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan menelan dan mencerna makanan ditandai dengan nafsu makan menurun, membran mukosa pucat, dan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentan ideal. pasien Ny. T mendapatkan intervensi manajemen nutrisi, manajemen mual dan muntah.

Intervensi 2

(SIKI : I.03119)

Manajemen Nutrisi

Manajemen nutrisi : Identifikasi status nutrisi, Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien, Monitor asupan makanan, Monitor hasil pemeriksaan laboratorium, Fasilitasi menentukan pedoman diet, Ajarkan diet yang diprogramkan, Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

(SIKI : I.03117)

Manajemen mual : Identifkasi pengalaman mual, Monitor mual (mis.durasi, frekuensi, dan tingkat keparahan), Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual, Berikan cairan dingin, cairan bening, tidak berbau, dan tidak berwarna, jika perlu, Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup, Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengatasi mual

Manajemen Mual

(SIKI : I.03118)

Manajemen Muntah

Manajemen muntah : Identifikasi karakteristik muntah, Periksa volume muntah, Monitor keseimbangan cairan dan elekrolit, Kontrol lingkungan penyeab muntah, Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah, Berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi min 30 mnt setelah muntah, Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu.

Thank's

Thank you

Reference:

Agustina, Wulandari dan Tri Swarni. 2018. Penatalaksanaan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di rumah sakit umum daerah wonogiri. Indonesian journal on medical science. Vol.5 no.2 juli 2018

Esti nugraheny, 2010. Asuhan kebidanan patologi. Yogyakarta : Pustaka rihama

Mitayani. 2010. Asuhan keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

PPNI. 2016. Standar diagnosa keperawatan indonesia :definisi dan indikator diagnostik. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2016. Standar luaran keperawatan indonesia :definisi dan kriteria hasil keperawatan. Jakarta : DPP PPNI

PPNI. 2016. Standar intervensi keperawatan indonesia :definisi dan tindakan keperawatan. Jakarta : DPP PPNI

Rabbani, M. Iqbal A. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya hiperemesis gravidarum di rumah sakit umum daerah palembang bari periode januari 2013- desember 2014. Palembang : fakultas kedokteran universitas muhammadiiyah palembang

Ratna R.D, 2012. Asuhan kebidanan pada ibu hamil norma dan patologi. Yogyakarta: Nuha medika.

Sochra, Edriyani. 2017. Asuhan keperawatan pada klien hiperemesis gravidarum tingkat II dengan masalah keperawatan kekurangan cairan di rumah sakit bhayangkara makassar. Karya tulis ilmiah akademi keperawatan mapa oudang makassar

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi