Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
1. Konsep Dasar Dalam Penelitian,
2. Manfaat Metodologi,
3. Perbedaan Antara Metodologi Dengan Metode Penelitian,
4. Proses Penelitian Secara Umum
dibentuk untuk mendukung kegiatan penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh lembaga penelitian pendidikan (perguruan tinggi), lembaga pemerintahan dan pihak swasta.
Para peneliti dan pihak akademisi (perguruan tinggi) ditantang untuk terus melakukan penelitian sebagai salah satu tugas dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping pengajaran dan pengabdian pada masyarakat.
Salah satu visi dan misi ilmiah masyarakat akademik di perguruan tinggi adalah menuangkan gagasan dan pemikirannya ke dalam bentuk publikasi karya ilmiah.
Publikasi ilmiah pada tingkat nasional dan internasional menjadi suatu tolak ukur kualitas dan keunggulan penelitian itu dalam memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur maupun aturan yang berlaku.
Penelitian itu terjadi karena adanya dorongan rasa ingin tahu mengenai sesuatu hal yang sedang terjadi dilingkungan sekitar.
Hasil penelitian berupa karya ilmiah dapat disajikan dalam berbagai bentuk (makalah, laporan penelitian, buku-buku ilmiah, atau karya ilmiah lainnya yang dipublikasikan).
Tujuan penelitian ilmiah dilakukan untuk mencari jawaban dari permasalahan yang terjadi, menciptakan ilmu pengetahuan baru atau menerapkan teknologi untuk memecahkan suatu masalah.
Jadi, penelitian adalah kegiatan yang menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan ilmu pengetahuan atau menerapkan teknologi.
Tahapan Penelitian terdiri dari:
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan masalah
3. Penelusuran pustaka
4. Rancangan penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyimpulan hasil
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi untuk menemukan dan menginterpretasikan fakta yang ditemukan.
Riset yang baik akan menghasilkan :
1. Produk atau inovasi baru yang dapat langsung dipakai oleh industri
(bukan hanya sebatas prototipe)
2. Paten
3. Publikasi di jurnal internasional
Penalaran (reasoning) adalah proses berpikir yang terjadi pada saat menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar.
Penalaran (reasoning) adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidansi-evidansi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan
Proses berpikir logis dan sistematis ini berguna untuk
membentuk dan mengevaluasi keyakinan kita,
menentukan secara logis dan objektif apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut.
Struktur penalaran itu sendiri terdiri atas :
masukan (input),
proses (process),
dan keluaran (output).
Logika merupakan suatu studi tentang metode dan prinsip yang digunakan dalam membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang tidak tepat.
Terdapat 2 macam bentuk penelitian yaitu :
1. Penelitian dengan Cara Deskriptif, dan
2. Penelitian dengan Cara Kausal.
Penelitian deskriptif termasuk dalam riset yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu karakter atau fungsi dari sesuatu hal.
Contoh riset deskriptif adalah seperti bagaimana persepsi konsumen terhadap kepuasan penggunaan teknologi baru.
Penelitian kausal bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat dari suatu hal.
Contoh kausal adalah seperti bagaimana hubungan antara harga USB terhadap jumlah pengguna komputer.
Dalam penalaran ada 2 istilah :
Premis (antesedens) adalah proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan.
Konklusi (consequence) adalah hasil kesimpulan.
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi
Penalaran atau logika dapat dibagi atas 2 bagian besar yaitu :
1. Penalaran secara Deduktif, dan
2. Penalaran secara Induktif
Penalaran Deduktif adalah penalaran yang berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya yang bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus.
Penalaran deduktif ini bersifat silogisme (suatu argumen yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan).
Alur berfikir Deduktif :
Contoh Penalaran Deduktif :
Premis:
Jarak Jakarta-Surabaya kurang dari 750 km, atau antara 750 dan 1500 km, atau lebih besar dari 1500 km.
Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih kecil dari 750 km.
Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih besar dari 1500 km.
Kesimpulan:
Maka jarak Jakarta-Surabaya antara 750 km sampai 1500 km.
Apakah argumen di atas sahih (valid)?
Berikut ini merupakan ciri-ciri logika deduktif:
a. Analitis : kesimpulan ditarik hanya dengan menganalisa proposisi-
proposisi atau premis-premis yang sudah ada.
b. Tautologis: kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat
sudah terkandung dalam premis-premisnya.
c. A priori : kesimpulan ditarik tanpa pengamatan inderawi atau
observasi empiris.
d. Argumen deduktif selalu dapat dinilai sahih atau tidaknya
Alasan berpikir secara deduktif dikarenakan sangat memungkinkan bagi kedua buah premis benar dan kesimpulannya salah.
Kesimpulan yang diambil dari premis merupakan imply dari kesimpulan
Berikut ini merupakan ciri-ciri logika deduktif:
a. Analitis : kesimpulan ditarik hanya dengan menganalisa proposisi-
proposisi atau premis-premis yang sudah ada.
b. Tautologis: kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat
sudah terkandung dalam premis-premisnya.
c. A priori : kesimpulan ditarik tanpa pengamatan inderawi atau
observasi empiris.
d. Argumen deduktif selalu dapat dinilai sahih atau tidaknya
Alasan berpikir secara deduktif dikarenakan sangat memungkinkan bagi kedua buah premis benar dan kesimpulannya salah.
Kesimpulan yang diambil dari premis merupakan imply dari kesimpulan
Penalaran induktif berasal dari pengetahuan baru (bersifat umum) yang disimpulkan dari pengetahuan yang sebelumnya (mengenai sejumlah kasus sejenis, bersifat khusus, individual dan konkrit)
Pada prinsipnya berpikir induktif alur pikirnya dimulai dari hal yang spesifik (khusus) ke arah yang lebih umum.
Ada beberapa hal yang terkait dengan berpikir induktif yaitu;
fakta-fakta, premis, kesimpulan, dan argumen.
Argumen induktif yang baik merupakan argumen yang benar dengan premis yang bisa memberikan alasan yang jelas dan benar tentang kebenaran dari kesimpulan.
Berikut ini adalah beberapa tipe berpikir induktif (types of inductive argument):
1. A strong inductive argument: suatu argumen dimana premis-premisnya
memberikan bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan.
2. A weak inductive argument: suatu argumen dimana premis-premisnya
tidak memberikan bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan.
3. A good inductive argument: suatu induktif argumen yang kuat dengan
premis- premis yang benar.
Alur Berpikir Induktif
Ciri-ciri penalaran induktif :
a. Sintetis : kesimpulan ditarik dengan jalan mensintesakan kasus-
kasus yang digunakan dalam premis-premis.
b. General : kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus
yang lebih banyak.
c. A posteriori: kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen
merupakan hasil pengamatan inderawi.
d. Kesimpulan tidak mungkin mengandung nilai kepastian mutlak
(ada aspek probabilitas).
Contoh Penalaran Induktif
Premis:
1. Apel 1 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam
2. Apel 2 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam
3. Apel 3 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam
Kesimpulan:
Jadi semua apel keras, warnanya hijau, dan rasanya masam
Kesimpulan berpikir deduktif merupakan suatu hal yang pasti, dimana jika kita mempercayai premis-premis yang dipakai sebagai landasan penalarannya, maka kesimpulan penalaran tersebut juga dapat kita percayai kebenaran sebagaimana kita mempercayai premis-premis terdahulu.
Kesimpulan berpikir induktif, meskipun premis yang dipakainya adalah benar dan penalaran induktifnya adalah sah, namun kesimpulannya bisa saja salah. Logika induktif tidak memberikan kepastian namun sekadar tingkat peluang bahwa premis-premis tertentu dapat ditarik.
Contoh induktif
Jika selama bulan oktober dalam beberapa tahun yang lalu hujan selalu turun, maka kita tidak bisa memastikan bahwa selama bulan oktober tahun ini juga akan turun hujan.
Kesimpulan yang dapat kita tarik dalam hal ini hanyalah pengetahuan mengenai tingkat peluang untuk hujan pada tahun ini juga akan turun.
Metode ialah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berpikir untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan.
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Metode penelitian yang tepat dan benar semakin dirasakan urgensinya bagi keberhasilan suatu penelitian.
Hal yang penting dalam setiap penelitian adalah :
Perumusan metodologi penelitian (harus dengan jelas tergambar bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan yang disusun dan tertata secara sistimatis).
Landasan teori tentang rancangan penelitian (research design), Model yang digunakan (didahului dengan rancangan percobaan/penelitian eksperimen) maupun teknik–teknik (dalam pengumpulan, pengolahan dan analisa data).
Metode yang digunakan antara lain metode sejarah, metode deskriptif, metode survei (menyelidiki gejala, fakta secara faktual), metode percobaan (eksperimen), metode studi kasus (suatu objek spesifik), metode kooperatif yang menjawab keadaan sebab akibat dengan menganalisis faktor penyebab utama serta studi kepustakaan.
Metode penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan.
Desain penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang dipilih.
Prosedur serta alat (tools) yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang digunakan.
Metode merupakan bagian dari metodologi.
Metodologi itu sendiri berasal dari kata metodos dan logos yang berarti ilmu dari metode.
Bila kita melakukan penelitian berarti kita menguraikan cara-cara meneliti disebut juga metodologi.
Dalam tahapan-tahapan tersebut ada metode, teknik, dan alat (tools) yang bisa kita gunakan.
Metodologi merupakan suatu formula dalam penerapan penelitian dimana dalam melakukan penelitian tersebut terdapat langkah-langkah dan juga hasil penelitian.
Metodologi Penelitian dalam ilmu komputer/sistem informasi/teknologi informasi merupakan “langkah-langkah/tahapan perencanaan dengan bantuan beberapa metode, teknik, alat (tools) dan dokumentasi dengan tujuan untuk membantu peneliti dalam meminimalkan resiko kegagalan dan menekankan pada proses/sasaran penelitian di bidang IS/IT.
Metodologi penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada.
Kesimpulan :
Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang ada dalam penelitian.
Metode penelitian adalah cara dari setiap langkah yang ada.
Langkah-langkah dalam metodologi penelitian sebaiknya disesuaikan dengan metode, prosedur, tools dan lain sebagainya.
Hal ini berguna untuk membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada dan juga membantu dalam menangani, mengontrol, dan mengevaluasi suatu proses riset/penelitian.
Metodologi dapat juga disebut sebagai penelitian yang sistematis, penelitian ilmiah, maupun penelitian yang didasarkan pada suatu teori yang ada.
Metodologi penelitian bisa berupa pemahaman terhadap metode-metode penelitian dan pemahaman teknik- teknik penelitian.
Metodologi penelitian tersebut berisi pengetahuan yang mengkaji mengenai metode yang digunakan dalam penelitian.
Metodologi terdiri dari fase-fase dan subfase yang akan membimbing peneliti memilih metode, teknik, prosedur apa yang tepat dan tools apa yang akan digunakan sehingga setiap tahapan penelitian dilakukan dengan tepat.
Metodologi membantu peneliti untuk merencanakan, me-manage/mengolah, mengontrol, dan mengevalusi setiap kemajuan. Metodologi dapat dikontrol dengan gantt chart.
Pengumpulan data yang dikontrol dengan gantt chart, dengan tiga prosedur pengumpulan data seperti metode survei, observasi, dan wawancara dengan menggunakan tools berupa type recorder atau berupa model sistem dengan menggunakan visio.
Suatu metodologi berbeda satu sama lain karena adanya penekanan yang berbeda-beda, misalnya :
1. Penekanan terhadap dimensi manusianya
2. Penekanan terhadap pendekatan keilmiahannya
3. Penekanan terhadap pendekatan yang prakmatis
4. Penekanan terhadap pendekatan yang otomatis
Berbagai kriteria yang dapat digunakan untuk kesuksesan suatu Sistem Informasi:
1. Penggunaan komputer yang dominan
2. Dokumentasi yang baik
3. Harganya yang paling murah
4. Waktu implementasi yang singkat
5. Yang mudah beradaptasi
6. Penggunaan teknik dan tools yang baik
7. Disukai oleh pengguna
Ada sekitar 1000 metodologi pengembangan SI. Metodologi tersebut ada yang mirip satu sama lain, dan ada yang sangat spesifik terhadap suatu organisasi.
Berikut adalah beberapa komponen dari metodologi:
1. Bagaimana suatu project dipecah kedalam beberapa tahapan ?
2. Apa yang dikerjakan pada setiap tahapan ?
3. Apa keluaran yang dihasilkan ?
4. Kapan setiap tahapan tersebut dikerjakan ?
5. Apa batasan yang diterapkan ?
6. Siapa yang terlibat ?
7. Bagaimana project tersebut dikelola dan di kontrol ?
8. Alat pendukung apa yang digunakan ?
Disamping itu, suatu metodologi idealnya mengandung unsur “philosopis” berdasarkan teori dan asumsi yang digunakan dalam metodologi tersebut. Metodologi pengembangan SI yang dikomersialkan, umumnya terdiri dari :
1. Manuals
2. Education and training
3. Consultancy support
4. CASE tools
5. Pro forma documents
6. Model building templates, and so on
Manfaat Metodologi Metodologi penelitian pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari epistemology yang mengkaji prihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri ilmiah.
Epistemologi memberi pemahaman tentang cara/teori menemukan atau menyusun pengetahuan dari ide, materi atau dari kedua- duanya serta merujuk pada penggunaan rasio, intuisi, fenomena atau dengan metode ilmiah
Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaedah penalaran yang tepat.
Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatarbelakangi berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah.
Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti didalam kegiatan ilmiah mereka
Manfaat Penggunaan Metodologi:
1. Metodologi membuat kita lebih paham, lebih bertanggungjawab,
lebih comfortable, dan lebih responsible.
2. Metodologi membuat kita lebih knowladgetable (berpengetahuan)
dan lebih berguna dalam beragumen karena selalu berdasarkan
fakta dan tidak berdasarkan pada instuisi maupun bisikan.
3. Memaparkan lebih banyak lagi gambaran berupa saran, ide
maupun masukan- masukan yang bisa di-elaborate dan
dipondasikan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk
memunculkan ide-ide baru.