Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
ULTRASOUND TERAPI
Company
Ultrasound merupakan suatu alat terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Dalam praktek fisioterapi, frekuensi yang digunakan berkisar 0,5 – 5 MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu.
FISIKA DASAR
Bagaimana getaran ultrasound dibangkitkan
Ultrasonik merupakan suatu generator yang menghasilkan arus bolak-balik berfrekuensi tinggi yang mencapai 0,75-3 MHz. Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transduser yang kemudian di konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelktrik.
Mesin ultrasound
Mesin ultrasound
Didalam mesin US terdiri dari dua sirkuit yaitu sirkuit primer dengan sekunder. Agar terjadi peristiwa resonasi, maka sirkuit primer frekuensinya harus sama dengan sirkuit sekuder yang frekuensinya ditentukan oleh ketebalan dari bahan piezoelektrik.
Efek Radiating Area (ERA)
Efek Radiating Area (ERA)
Permukaan transduser tidak semuanya memancarkan gelombang ultrasound melainkan hanya permukaan tertentu yang disebut ERA.
Area divergensi
Area konvergensi
Bentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal yang memerlukan medium yang elastis sebagai media perlambatan.
2. Refleksi atau pemantulan
2. Refleksi atau pemantulan
Refleksi atau pemantulan terjadi bila gelombang ultrasound melalui dua media yang berbeda.
Penyebaran gelombang ultrasound atau divergensi dalam tubuh timbul karena adanya divergen dan adanya refleksi
4. Penyerapan dan Penetrasi Ultrasound
4. Penyerapan dan Penetrasi Ultrasound
Jika gelombang ultrasound masuk ke dalam jaringan maka efek yang diharapkan adalah efek biologis. Oleh karena adanya penyerapan tersebut maka semakin dalam gelombang ultrasound masuk dan intensitasnya semakin berkurang.
5. Pembiasan
5. Pembiasan
Pembiasan gelombang ultrasound ditentukan oleh nilai indeks tiap-tiap media pada jaringan, dimana indeks bias ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasound pada tiap-tiap medium.
6. Coupling Media
6. Coupling Media
Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound ke dalam jaringan tubuh maka dibutuhkan suatu medium yang berada antar tranduser dan permukaan tubuh yang akan diultrasound
“micromassage” yang merupakan efek terapeutik yang sangat penting karena hampir semua efek ini sangat diharapkan sehingga pada daerah micro tissue damage baru yang memacu proses inflamasi fisiologis.
Micromassage pada jaringan akan menimbulkan efek “friction” yang hangat. Panas yang ditimbulkan oleh jaringan tidak sama tergantung dari nilai “acustic independance”, pemilihan bentuk gelombang, intensitas yang digunakan dan durasi pengobatan.
Efek biologis yang ditimbulkan oleh ultrasound antara lain :
a. Kontak langsung
b. Kontak tidak langsung
a) Intensitas
• kurang dari 0,3 w/cm2 merupakan intesitas rendah
• 0,3 sampai 1,2 w/cm2 merupakan intesitas yang sedang
• 1,2 – 3 w/cm2 merupakan intensitas tinggi.
b) Lamanya terapi (durasi pengobatan)
maksimal lamanya terapi adalah 15 menit pada daerah seluas 75 – 100cm2 dengan tratment head yang besar.
b) Lamanya terapi (durasi pengobatan)
c) Frekuensi terapi
Pada penyakit – penyakit dengan aktualitas tinggi (akut) harus diterapi minimal setiap hari. Sedangkan pada penyakit yang aktualitas rendah (kronik) diterapi 2 – 3 kali/minggu.
a. Sebelum terapi
6) Terapis memustuskan metode yang akan digunakan (kontak langsung/tidak langsung, phonoporesis), tentukan frekuensinya, jenis arus, tranduser, intensitas, lama terapi.
7) Pasien diposisikan comfortable /nyaman.
8) Rambut yang terlalu lebat sebaiknya dicukur
9) Persiapan pasien
1) Terapis melakukan pemeriksaan yang dimulai dari anamnesis sampai dengan kontra indikasi ultrasound
2) Penjelasan terhadap pasien tentang terapi ultrasound dan tujuannya
3) Menentukan daerah yg akan dierapi dengan tepat
4) Tes sensibilitas
5) Bersihkan dengan alkohol atau sabun
1) Terapis menyetel paramater pada mesin ultrasound
2) Treatmen head/tranduser diletakkan di daerah yang akan diterapi
3) Tentukan lama terapi, frekuensi, intensitas
4) Treatment harus selalu dinamis dan ritmis, jangan terlalu ditekan
5) Terapis harus menanyakan ke pasien
1) Terhadap alat: mesin dimatikan dan semua tombol dalam posisi nol, bersihkan tranduser dengan alkohol 70% dan dilap sampai kering. Rapikan tempat tidur
2) Terhadap pasien : pemeriksaan baik subyektif maupun obyektif