Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Rakyat
Anggota Kelompok : Alif, Brilian, Vanesa, Winda
Latar Belakang
LATAR BELAKANG
Pertempuran antara Kerajaan Gowa melawan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) adalah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Kerajaan Gowa-Tallo, yang berada di wilayah Sulawesi Selatan saat ini, adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Indonesia timur pada abad ke-16 dan ke-17. Perlawanan terhadap VOC dipicu oleh praktik perdagangan yang semena-mena dan upaya VOC untuk mendirikan monopoli di wilayah tersebut.
Penyebab
Tokoh-tokoh
TOKOH-TOKOH
Terdapat beberapa raja atau sultan yang berpernah berkuasa pada masa kerajaan Gowa-Tallo
KARAENG MATOAYA
Tokoh ke-1
Karaeng Matoaya merupakan raja Tallo yang merangkap sebagai mangkubumi Kerajaan Gowa, dan bergelar Sultan Abdullah dengan julukan Awalul Islam.
SULTAN ALAUDDIN
Tokoh ke-2
Sultan Alaudin merupakan raja Gowa yang memiliki nama asli Daeng Manrabia. Raja Gowa dan Tallo disebut Penguasa Dwitunggal. Mereka dengan gigih memimpin kerajaan.
SULTAN MUHAMMAD SAID
Tokoh ke-3
Sultan Muhammad Said merupakan pengganti Sultan Alaudin. Ia meneruskan perjuangan ayahnya dan terus berjuang melawan Belanda. Ia wafat pada tahun 1653.
SULTAN HASANUDDIN
Tokoh ke-4
Sultan Hasanuddin adalah putra Sultan Muhammad Said. Ia merupakan raja yang sangat gigih dalam melawan penjajah dan tidak pernah menerima ajakan kerja sama dengan penjajah.
Peperangan
PEPERANGAN
PEPERANGAN
Proses
STRATEGI
Strategi
1. Strategi Maritim kesultanan gowa
gowa menghadapi voc, antara lain menyerang Voc dan melindungi kapal-kapal niaga Gowa yang melewati jalur niaga dari pelabuhan gowa. gowa menyerang dan mengganggu kapal-kapal voc di perairan gowa. Menerapkan rute perhubungan baru (Sambaoupu - Timur / Maluku) serta menaklukkan Buton yang menjadi basts voc untuk menyerang Gowa. Saat itu Gowa menguasai niaga wilayah timur nusantara Pertahanan jalur laut dilakukan demi stabilitas ekonomi rakyat dan kesultanan, yang banyak berlangsung melalui jalur laut.
2.Strategi Maritim Voc (Pernyataan Jan Preter zoon Coen, Gubernur Jenderal Hindia Belanda) Strategi ini di tunjukan untuk mengawal kepentingannya di Nusantara. Strategi maritim yang diterapkan voc dalam perang gowa, 1660-1669:
Menguasai daerah/kota pelabuhan bernilai strategis dan jalur perhubungan / perdagangan dunia. Perairan Makassar merupakan jalur yang menghubungkan antara Indonesia bagian barat dan bagian timur. Secara historis, perairan ini menjadi pusat peradaban wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
Akhir Perang
AKHIR PERANG
Di akhir peperangan, Sultan Hasanuddin tidak berhasil mematahkan ambisi Belanda untuk menguasai Makassar.
Sultan Hasanuddin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667.
Sultan Hasanudin pada awal 1668 membatalkan perjanjian Bongaya yang sangat merugikan Gowa-Tallo. Pada 1669, Arung Palaka menyerang benteng Somba Opu dengan kekuatan sekitar 7.000-8.000 pasukan. Arung Palaka dapat menaklukan benteng Somba Opu dan Sultan Hasanudin beserta pasukannya melarikan diri hingga meninggal pada tahun 1670.
Inti dari Perjanjian Bongaya yang ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin :
Perjanjian
DampaK
DAMPAK
Nilai Kehidupan
Nilai Kehidupan dari perlawanan rakyat Gowa-Tallo :
TERIMA KASIH