Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
a. Runtuhnya kekuatan Kekhilafahan Turki Utsmani
b. Gerakan Wahabi, gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintah Turki, sehingga secara politik membangunkan nasionalisme di Mesir.
b. Revolusi Prancis dengan adanya paham nasionalisme dan liberal dalam revolusi Prancis membangkitkan semangat nasionalisme di Mesir.
c. Adanya kaum intelektual yang berpikir modern.
d. Gerakan Pan Arab, mempunyai tujuan mencapai kemerdekaan bangsanya bagi bangsa Arab yang dipelopori oleh Amir Chetib Arslan.
Pada tahun 1798, Napoleon Bonaparte mendatangi Mesir. Kedatangan orang-orang Perancis. Pada tahun 1805 rakyat Mesir menurunkan Pasha yang diangkat oleh Turki kemudia menggantinya dengan Pasha yang mereka pilih sendiri, yaitu Muhammad Ali. Setelah ditetapkan sebagai Pasha Mesir (1805), Muhammad Ali mengadakan modernisasi negaranya, dalam bidang:
a. Angkatan Perang, yaitu dengan melakukan penyusunan dalam tubuh Angkatan Laut.
b. Modernisasi pendidikan, yaitu mendirikan selain Perguruan Tinggi Agama Al Ahzar, juga didirikan sekolah-sekolah rendah, sekolah tinggi dan militer secara Barat.
c. Modernisasi pertanian, yaitu dibuatnya pengairan yang modern untuk memperluas darah pertanian.
d. Membangun industrialisasi, yaitu dengan mendirikan pabrik-pabrik pemintalan dan tenun (wol dan kapas) di Cairo oleh orang Perancis yang bernama Jumel.
Akibat Modernisasi ini, Mesir muncul sebagai negara yang maju. Berkembang
kembali keinginan dari rakyat Mesir untuk merdeka dari Turki.
Tahun 1839-1840, perang Turki -Mesir II kembali terjadi. namun berhasil dikalahkan pasukan Ibrahim Pasha. Kekalahan pasukan Turki ini dibalas dengan serangan Inggris ke Syria dan berhasil memukul mundur Ibrahim Pasha. Perancis tidak dapat menghadapi pasukan Inggris. Untuk mengakhiri perang ini diadakanlah Konpensasi
Aleksandira (1840) antara Inggris dan Mesir yang isinya :
a. Mesir melepaskan Syria
b. Mesir tetap menjadi daerah kekuasaan Turki
Sejak ditandatanganinya Konpensasi Aleksandria (1840), kekuasaan Inggris mulai masuk Mesir. Tahun 1854, Ferdinand de Lesseps dari Perancis mendapatkan konsesi dari Mesir untuk membangun Terusan Suez.
Rakyat Mesir menyadari kelemahan negara Turki saat perang Yunani. Khirnya terjadi perang Turki Mesir I, Ketegangan ini diakhiri dengan Konpensi Kutahiah (1833),
yang isinya :
a. Syria diberikan kepada Mesir
b. Mesir kembali menarik tentaranya
c. Rusia, Inggris, Perancis, menarik tentaranya dari daerah Turki
Awalnya, untuk mengatasi krisis keuangan di Mesir maka Khedive Ismail (1863-1879) menjual sebagian besar saham Mesir pada Terusan Suez kepada Inggris. Disamping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Sayangnya, karena tidak dapat membayar hutang tersebut kedua negara asing tersebut masuk ke Mesir. Dengan demikian, sejak tahun 1876 Ingris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di Mesir. Keadaan Mesir dibawah pengaruh Inggris dan Perancis ini menimbulkan perlawanan rakyat Mesir dibawah pimpinan Arabi Pasha. Perlawanan Arabi Pasha
ini merupakan momentum nasionalisme Mesir
Dalam sejarahnya, awal mula gerakan nasionalisme di Mesir berawal dari penolakan rakyat Mesir terhadap pengangkatan Muhammad Ali menjadi “Gubernur” Mesir hingga penentangan perjanjian Aleksandria pada tahun 1840 dan pada akhirnya mendirikan partai Wafd yang dipimpin oleh Saad Zaghul Pasha. Inggris menolak dan menangkap Saad Zaghul Pasha. Rakyat marah dan memberontak menuntut pembebasan Saad Zaghul dan kemerdekaan. Inggris terpaksa mengadakan suatu l (Unilateral Declaration) pada tanggal 28 februari 1922 yang isinya : Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir, sebaliknya Inggris berhak atas empat point penting yaitu :
a. Mempertahankan terusan Suez
b. Mempergunakan daerah Mesir untuk operasi militer
c. Mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa lain atau intervensi bangsa lain atau intervensi bangsa lain
d. Melindungi banga asing di Mesir dan kepentingannya
Akhirnya Inggris tidak mampu lagi menghadapi pemberontakan rakyat Mesir, sehingga terpaksa mengeluarkan unilateral declaration pada 28 Februari 1922 yang isinya sebagai berikut :
(a) Inggris mengakui kedaulatan Mesir
(b) Inggris berhak atas 4 masalah pokok yaitu
1. mempertahankan terusan Suez,
2. mempergunakan daerah militer untuk operasi militer
3. mempertahankan mesir terhadap agresi bangsa lain
4. melindungi bangsa asing di mesir dan kepentingannya
(c) status Sudan ditangguhkan. Walaupun belum merdeka penuh pada 15 Maret 1922, Ahmad Fuad menyatakan dirinya sebagai Raja Mesir.
1. Mustafa Kamil
Beliau merupakan tokoh yang memimpin kongres nasional yang diadakan pada tanggal 7 desember 1907.
2. Arabi Pasha
Tokoh yang memimpin pemberontakan dari mesir yang menuntut agar segera di ubahnya sistem pemerintahan di mesir.
3. Saad Zaghul Pasha
Merupakan politikus Mesir. Memimpin sebuah partai nasionalisme pada tahun 1919 yaitu partai Wafd
4. Ahmad Fuad
Merupakan tokoh yang menyatakan dirinya sebagai raja mesir yg belum merdeka pada tanggal 15 maret 1922