Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Oleh : Kelompok 1
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya-sumberdaya public yang tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sector swasta dalam menciptakan nilai sumberdaya-sumberdaya swasta secara bertanggung jawab.
Pembangunan ekonomi yang efisien membutuhkan secara seimbang perencanaan yang teliti mengenai penggunaan sumberdaya public dan sector swasta (petani, pengusaha kecil, koperasi, pengusaha besar, organisasi-organisasi social) harus mempunyai peran dalam proses perencanaan. Melalui perencanaan pembangunan ekonomi daerah, suatu daerah dilihat secara keseluruhan sebagai suatu unit ekonomi (economic entity) yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang berinteraksi satu sama lain.
Perencanaan pembangunan sejak masa orde lama hingga saat ini terasa kurang begitu maksimal dalam pelaksanaannya, sehingga terasa perlunya campur tangan Pemerintah dalam menciptakan pembangunan yang cepat terutama di Negara Sedang Berkembang (NSB). Pentingnya campur tangan Pemerintah, terutama dalam pembangunan daerah, dimaksudkan untuk mencegah akibat-akibat buruk dari mekanisme pasar terhadap pembangunan daerah serta menjaga agar pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati berbagai daerah yang ada.
Myrdal (1957) berpendapat bahwa perpindahan modal cenderung menambah ketidak merataan, di daerah-daerah yang sedang berkembang, permintaan barang/jasa akan mendorong naiknya investasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan. Sebaliknya di daerah-daerah yang kurang berkembang, permintaan akan investasi rendah karena pendapatan masyarakat yang rendah. Semua perubahan untuk daerah-daerah yang dirugikan yang timbul karena adanya ekspansi ekonomi dari suatu daerah disebut backwash effects.
Pro dan kontra terhadap adanya campur tangan Pemerintah sebagai berikut:
Pihak Pro :
Pihak Kontra :
Aziza
IDENTIFIKASI
Identifikasi untuk memperoleh proyek yang potensial diperlukan identifikasi untuk mendapatkan segala informasi yang diperlukan, semakin banyak informasi dan data yang diperoleh semakin banyak pertimbangan yang dapat memberikan hasil yang baik, identifikasi meliputi, usul dan pendapat dari para ahli, sumber bahan-bahan yang diperlukan proyek, sektor-sektor yang diberi prioritas dan kondisi-kondisi yang menunjang kegiatan proyek.
Banyak pihak yang menyatakan bahwa dalam merintis, menjalankan ataupun mengembangkan suatu proyek harus didasarkan pada perhitungan yang baik dan benar serta dengan menggunakan teknik evaluasi seperti lazim dipakai dalam kebanyakan evaluasi proyek, yaitu perhitungan atau analisis yang didasarkan pada penilaian:
Untuk proyek pembangunan yang berkelanjutan (sustainability), pemahaman dokumen proyek secara keseluruhan sangatlah penting. Beberapa manfaat proyek lanjutan ini adalah sbb:
Bila proyek yang akan diusulkan adalah proyek pertanian, maka perlu dibahas beberapa hal, khususnya yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
Evaluasi proyek
Evaluasi Proyek, juga dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi kelayakan bisnis pada proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis), apakah
dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai
aspek kajian.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat
dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal
yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi proyek:
Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Evaluasi Proyek Sebelum dilakukan suatu evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua tahap:
Hari Saradha
Hari Saradha
Tahapan-Tahapan Evaluasi Proyek
Evaluasi Proyek dapat dibagi menjadi beberapa tahap:
• Tahap Penemuan ide, yakni penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek. Jika terdapat lebih dari satu ide, maka biasanya pengambil keputusan akan dipengaruhi oleh tiga faktor:
1. intuisi bisnis dari pengambil keputusan;
2. pengambil keputusan memahami teknis dari proyek;
3. keyakinan bahwa proyek mampu menghasilkan laba.
• Tahapan Penelitian; yakni meneliti beberapa alternatif proyek dengan berbagai metode ilmiah. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan metode yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai; menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian.
• Tahap Evaluasi (Evaluasi Pendahuluan dan Evaluasi Kelayakan Proyek). Evaluasi berarti membandingkan sesuatu berdasarkan satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Hal yang diperbandingkan dalam evaluasi kelayakan proyek biasanya adalah manfaat (benefit) dengan seluruh biaya yang akan timbul.
• Tahap Pengurutan Usulan yang Layak. Apabila terdapat lebih dari satu usulan rencana proyek yang dianggap layak, dan bila manajemen memiliki keterbatasan dalam menjalankan proyek-proyek tersebut, maka manajemen dapat menentukan prioritas usulan yang layak berdasarkan kriteria-kriteria pengurutan (ranking) yang telah ditentukan.
• Tahap Rencana Pelaksanaan. Setelah ditentukan rencana proyek mana yang akan dijalankan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan (konstruksi) proyek; mulai dari penentuan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan; jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana; ketersediaan dana dan sumberdaya lainnya; kesiapan manajemen, dll.
• Tahapan Pelaksanaan, yakni tahap merealisasikan konstruksi proyek tersebut. Jika proyek selesai dikonstruksi, maka proyek dioperasionalisasikan. Dalam operasionalisasi ini, diperlukan juga kajian-kajian untuk mengevaluasi operasionalisasi proyek. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ulang proyek secara terus-menerus.
NPV (Net Present Value)
“Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate terentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost/biaya “
NPV merupakan manfaat yang diperoleh pada suatu masa proyek yang diukur pada tingkat suku bunga tertentu. Dalam perhitungan NPV ini perlu kiranya ditentukan dengan tingkat suku bunga saat ini yang relevan. Selain itu, NPV juga dapat diartikan sebagai nilai saat ini dari suatu cash flow yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukan.
NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan present value cost (Rp, Rp Jt, dll)
Indikator NPV :
Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) utk dilaksanakan
IRR (Internal Rate of Return)
Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek = 0.
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai berikut :
Mentukan pengaturan rencana keungan : penghitungan perkiraan jumlah dana yang dibutuhkan, struktur pembiayaan yang paling menguntungkan, analisa keuangan kemampulabaan, aliran kas, dsb.
Adapun urutan-urutannya :
1. Kebutuhan dana dan sumber dana
2. Biaya modal
• Biaya hutang
• Biaya sendiri
3. Analisis kepekaan
4. Kelayakan finansial proyek
• Proyeksi kemampulabaan
• Proyeksi aliran kas
• Benefit-cost ratio
• Internal rate of return
• Analisa kelayakan finansial lainnya