Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
KH. Ibrahim dilahirkan di kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1874 dan wafat pada tanggal 13 Oktober 1932.KH. Ibrahim adalah putra dari KH. Fadlil Rachmaningrat, seorang Penghulu Hakim Negeri Kesultanan Yogyakarta pada zaman Sri Sultan Hamengkubuwono VII, dan ia adalah adik kandung dari Nyai Ahmad Dahlan.
Kelahiran: 10 November 1883, Kauman, Yogyakarta
Meninggal: 20 Mei 1945, Yogyakarta
KH Hisyam adalah Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah yang ketiga. Dia dipilih dan dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah dalam Kongres Muhammadiyah ke-23 di Yogyakarta tahun 1934.
Kiai Haji Mas Mansyur adalah salah satu tokoh berpengaruh dalam Islam dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Sejak usia muda, ia memiliki ketertarikan untuk mengembangkan Islam, hingga akhirnya pergi ke Mekkah guna meneruskan pendidikannya di Universitas Al-Azhar.
Setelah sekolahnya selesai, KH Mas Mansyur kembali ke kampung halamannya dan mulai aktif dalam organisasi keagamaan.
Ia dilahirkan di kampung Kauman dengan nama R. Hidayat pada 11 Rabi'ul Akhir 1308 H (24 November 1890). Ki Bagus adalah putra ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan (pejabat) agama Islam di Kraton Yogyakarta. dan beliau juga merupakan tokoh Muhammadiyah yang membawa peranan penting untuk Muhammadiyah.
Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis adalah seorang Ulama Besar bergelar Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Beliau lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 dan wafat di Yogyakarta, 23 Februari 1923. Dia adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa ituitu
Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut:
1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat;
2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam;
3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan
4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.