Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Jurnal Reading

ORTHODONSIA

Ruqoyyah Rizqi Amalia Irsyad - 10612027

Perawatan Maloklusi Klas II Divisi 1 Dentoskeletal disertai Retrusi Mandibula dengan Alat Fungsional Bionator

Maloklusi

Ketidaksesuaian posisi gigi dengan rahang

Klasifikasi Maloklusi

(Ardhana, 2009)

1 Klasifikasi Skeletal

Orthognathi, Retrognathi, Prognathi

2 Klasifikasi Angle

Klasifikasi Maloklusi

Kelas I Angle, Kelas II Angle, Kelas III Angle

Kelas II Angle

Kelas II Angle

a) Kelas II Angle Divisi 1

b) Kelas II Angle Divisi 2

(a) (b)

Myofungsional

adalah alat yang memanfaatkan tekanan alami dari otot-otot yang akan disalurkan ke gigi dan tulang alveolar

(Pachori, 2012)

MACAM ALAT MYOFUNGSIONAL

MACAM ALAT MYOFUNGSIONAL

CEKAT

Alat cekat adalah alat yang diletakkan pada permukaan gigi pasien dan hanya bisa dilepas oleh operator.

LEPASAN

Alat lepasan adalah alat yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari rongga mulut oleh pasien sendiri.

MACAM ALAT MYOFUNGSIONAL

1. Aktivator 3. Frankel

4. Twinblok

2. Bionator

SEFALOMETRI

adalah ilmu yang mempelajari pengukuran-pengukuran yang bersifat kuantitatif terhadap bagian-bagian tertentu dari kepala untuk mendapatkan informasi tentang pola kraniofasial.

(Ardhana, 2011).

SEFALOMETRI

MANFAAT SEFALOMETRI RADIOGRAFIK

MANFAAT SEFALOMETRI RADIOGRAFIK

1. Mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial

2. Mempelajari tipe fasial

3. Merencanakan perawatan ortodontik

4. Evaluasi kasus-kasus yang telah dirawat

5. Analisis fungsional

TITIK ANTROPOMETRI

TITIK ANTROPOMETRI

Tanda-tanda penting pada sefalometri radiografik adalah titik-titik yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pengukuran atau untuk membentuk suatu bidang (Ardhana, 2011).

TITIK ANTROPOMETRI

LAPORAN KASUS

Maloklusi Kelas II Divisi 1 Angle

(Luthfianty, 2014)

Laporan Kasus

Pasien perempuan usia 12 tahun,

datang dengan keluhan gigi atas maju

sehingga mengganggu penampilan.

Bentuk kepala: Mesosefalik

Bentuk muka: Mesoprosop

Profil muka: cembung

Sendi TMJ normal

Bibir inkompeten

OHI baik

Overjet 11,5 mm

Overbite 3,5 mm

Palatal bite

Relasi molar Kelas II Angle

Laporan Kasus

Sefalometri: Hubungan skeletal Kelas II dengan retrusi mandibula dan bidental protrusif

Diagnosa: Maloklusi Angle klas II divisi 1 dentoskeletal dengan retrusi mandibula dan bidental protrusif disertai dengan palatal bite, malposisi gigi individual, dengan kebiasaan buruk bernafas lewat mulut dan menggigit bibir bawah.

Perhitungan Pont, Korkhaus, Howes dan kesimpulan analisa sefalometri direncanakan untuk meretraksi gigi rahang atas sebesar 2,5 mm dan memprognasi rahang bawah sebesar 5 mm. Rencana perawatan kasus ini adalah: 1) Instruksi 2) Perawatan 3) Pemakaian retainer

Laporan Kasus

Hasil sefalogram selama 3 bulan menunjukkan perubahan-perubahan yang cukup signifikan. Overjet menjadi 5 mm, overbite menjadi 2 mm, facial angle 85o, angle of convexity +5,5o, sudut interinsisal 108o, SNA 84o, SNB 81,5o, dan ANB 3,5o (Tabel).

Kesimpulan

Maloklusi Klas II divisi 1 dentoskeletal pada masa pertumbuhan dan perkembangan dapat dirawat secara dini dengan menggunakan alat fungsional Bionator. Hasil perawatan cukup baik dengan terkoreksinya overjet dan perubahan profil muka pasien. Kerja sama, kesabaran dan motivasi yang tinggi antara operator, orang tua dan pasien diperlukan untuk menunjang keberhasilan perawatan ortodontik lepasan.

Daftar Pustaka

Ahn SJ. 2001. Cephalometric markers to consider in the treatment of class II division 1 malocclusion with bionator. AJODO; 119:578-86.

Almeida M.R. Treatment effects produced by the bionator appliance. Comparison with an untreated class II sample. European journal of orthodontics;26:65-72.

Ardhana, Wayan, drg, MS, Sp. Ort (K)., Prosedur Pemeriksaan Orthodontik. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta: 2009.

Ardhana, Wayan, drg, MS, Sp. Ort (K)., Sefalometri. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta: 2011.

Bolmgren G.A. 1986. Bionator Treatment in class II division 1 Angle. 56 255-62.

Graber LW. 2012. Prthodontics current principles and technique, fifth editions. Philadelphia: Mosby;4.

Malta L.A. 2010. Long-term dentoskeletal effect and facial profile changes induce by bionator therapy. Angle Orthodontist 80(1):10-17.

Daftar Pustaka

Pachori Y. 2012. Treatment of skeletal class II division 1 malocclusion with mandibular deficiency using myofunctional appliance in growing individual. JISPPD;30(1):56-65.

Proffit W.R. 2007. Contemporary Orthodontics: 4th edition. Mosby:St. Louis; 510-21.

Tulloch JF. 1997. Influence on the outcome of early treatment for class II malocclusion. AJODO;111:533-42.

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi