Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
WHO
Diare = Penyebab kedua kematian balita di dunia
Diare di Indonesia
Tertinggi di ASEAN
DKI Jakarta, 2016
Dari sekitar 10 juta penduduk, 243 ribu mengalami diare
20% = balita di Jakarta Utara
Komplikasi Diare
Dehidrasi - Kematian
Upaya pencegahan dan penatalaksanaan dini diare sangat penting dilakukan oleh orang terdekat anak.
Ibu
Pengetahuan mengenai diare mempengaruhi sikap dan perilaku untuk melakukan upaya pencegahan dan penatalaksanaan diare sedini mungkin di rumah.
Komplikasi Diare
Dehidrasi - Kematian
Upaya pencegahan dan penatalaksanaan dini diare sangat penting dilakukan oleh orang terdekat anak.
Ibu
Pengetahuan mengenai diare mempengaruhi sikap dan perilaku untuk melakukan upaya pencegahan dan penatalaksanaan diare sedini mungkin.
Jika upaya pencegahan dan penatalaksanaan dini diare dap...
Upaya penatalaksanaan dini + upaya pencegahan komplikasi diare pada anak
Membawa anak ke fasilitas kesehatan
Perilaku health seeking behavior ke fasilitas kesehatan penting
Balita diare diberikan perencanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan yang rasional
Hubungan
Jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan
Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai diare
Hubungan
Penting untuk diteliti lebih lanjut
Preventif dan kuratif
Morbiditas dan mortalitas akibat diare pada balita.
Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai diare dengan jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan?
Tujuan Khusus
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Manfaat bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti
Menjadi inspirasi dan acuan bagi peneliti selanjutnya
Manfaat bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat umum
Sebagai dasar untuk melakukan upaya preventif
Manfaat bagi Pemerintah
Dapat menyediakan fasilitas baru untuk mengendalikan diare
Dapat membuat kebijakan baru dalam menghadapi kejadian diare
Lokasi: Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Responden: Ibu yang mempunyai balita yang pernah mengalami diare
Zack
Pengetahuan merupakan hasil dari akumulasi informasi, pengalaman, dan realitas
Pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat disimpan dan dapat digunakan untuk melakukan suatu tindakan
Faktor yang berpengaruh pada pengetahuan:
Data
Informasi
Pengetahuan
Pengetahuan mengenai penyebab dan tatalaksana anak dengan diare
Mengurangi laju morbiditas dan mortalitas
Nigatu dan rekan (2015)
Anak-anak dengan ibu yang mempunyai pengetahuan yang rendah mengenai diare memiliki risiko 3,6 kali lebih tinggi untuk mengalami diare (OR= 3,62; p= 0,001)
Reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dan merupakan predisposisi untuk berpikir, merasakan, dan bertindak dalam suatu cara tertentu terhadap suatu stimulus dan objek yang diberikan
Menurut Mednick, Higgins, dan Kirschenbaum, ada 3 faktor yang mempengaruhi sikap seseorang:
1. Pengaruh sosial
2. Karakter kepribadian individu
3. Informasi yang selama ini diterima individu -> Pengetahuan
Studi di Department of Pediatrics (India Selatan)
Sikap ibu-ibu pasca-kelahiran terhadap perawatan neonatal memiliki banyak kekurangan terutama pada kelompok masyarakat sosial ekonomi rendah.
Famara dan rekan (2013)
Status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan ibu mempengaruhi sikap ibu terhadap diare.
Respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya
Perilaku Kesehatan
Aktivitas individu yang bertujuan untuk mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, mendeteksi, dan mengontrol gejala-gejala dari sebuah penyakit
Ahyana dan rekan (2014)
Perilaku ibu dipengaruhi oleh faktor usia
Bizuneh dan rekan (2017)
Perilaku ibu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu
Pengetahuan dan sikap ibu yang buruk mengenai diare akan membatasi mereka untuk melakukan tindakan penanganan yang tepat.
Tindakan ini berperan penting untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit diare
WHO -> Pengeluaran tinja cair sebanyak 3x sehari atau lebih sering daripada biasanya pada setiap orang
Terdapat 3 jenis diare:
- Diare akut encer = penyebab kematian terbesar
- Diare akut disertai darah
- Diare persisten
Penyebab kedua kematian pada anak usia di bawah 5 tahun
Diare akut encer mencakup 31-69% dari total kasus kematian yang disebabkan oleh diare
Jakarta Utara pada tahun 2016 -> 20 %
1. Infeksi yang disebabkan oleh:
Penularan secara fecal-oral
2. Malnutrisi
3. Lingkungan dan Host
= Dikarenakan penegakan diagnosis dan pemberian terapi yang terlambat
= Tanpa rehidrasi sedini mungkin -> anak diare akut akan dehidrasi
= Malnutrisi, infeksi sekunder, defisiensi mikronutrien (besi, zinc, vitamin A)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013)
Diare penyebab kematian nomor satu pada balita.
WHO dan UNICEF -> 7 point strategi penanggulangan diare, 5 di antaranya pencegahan:
1. Pemberian ASI eksklusif
2. Penyediaan air bersih
3. Mencuci tangan
4. Sanitasi
5. Imunisasi
WHO dan UNICEF = 7 point strategi -> 2 tata laksana:
pemberian cairan rehidrasi oral dan Zinc.
Strategi “Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS)”
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet Zinc
3. Pemberian ASI / makanan
4. Pemberian antibiotika hanya atas indikasi
5. Pemberian nasihat oleh petugas kesehatan
Karakteristik Ibu
Sikap Ibu terhadap Balita Diare
Pengetahuan Ibu Mengenai Diare
Perilaku Ibu terhadap Balita Diare
Kejadian diare pada balita
BAB III
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Perilaku Ibu
Jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan
Variabel Independen
1. Pengetahuan mengenai diare
Variabel Independen
2. Sikap mengenai diare
Variabel Independen
3. Perilaku mengenai diare
Variabel Independen
4. Sumber air minum yang bersih
Variabel Independen
5. Fasilitas BAB
Variabel Independen
6. Kepadatan hunian
Variabel Dependen
1. Balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan
Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai diare berhubungan dengan jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan.
BAB IV
Desain Deskriptif analitik
Potong lintang
Lokasi Kelurahan Papanggo
Tanjung Priok
Jakarta Utara
Waktu Oktober 2017 -
Maret 2018
Kriteria Eksklusi
Kriteria Inklusi
Responden ingin berhenti ketika penelitian sedang berlangsung
n = Zalfa^2 x p x q
d^2
n = 1,96^2 x 0,5 x 0,5
0,1^2
n = 96,04 = 96 orang
25%
n = 120 orang
Simple Random Sampling
List subjek dari Kantor Kelurahan Papanggo
Tabel Bilangan Random
Tenaga Pengumpul Data
Peneliti dan beberapa asisten (teman peneliti)
Alokasi Subjek
Responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
Informed consent
Instrumen Penelitian dan Sumber Data
Populasi Penelitian:
Ibu yang mempunyai balita yang pernah mengalami diare di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kriteria Eksklusi
Kriteria Inklusi
Sampel Penelitian: 120 orang Ibu
Pengumpulan Data -> Kuesioner
Analisis Data dan Pembahasan
Penarikan Kesimpulan
Analisis Univariat
Analisis Bivariat -> Fisher's Exact
Program Statistik StataSE 12 (64-bit)
Alfa = 0,05
Confidence interval (CI) = 95%
Jika:
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Mengenai Diare dengan Jumlah Balita Diare yang Dibawa Berobat ke Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara
BAB V
5.3.1. Pengetahuan
5.3.2. Sikap
5.3.3. Perilaku
BAB VI
6.1. Hubungan Pengetahuan Responden Mengenai Diare dengan Jumlah Balita Diare yang Dibawa Berobat ke Faskes
Penginderaan -> Tahu -> Pengetahuan
Pengetahuan -> Sikap + Perilaku
Faktor yang mempegaruhi pengetahuan:
usia, tingkat pendidikan, pengalaman hidup, dan status sosial ekonomi
Dilakukan uji statistik -> p = 0,065 (p > alfa) Penelitian Lodovikus (2011, hubungan pengetahuan dengan derajat keparahan) -> p > 0,05
Tidak Terdapat Hubungan yang Bermakna
Karakteristik Responden terhadap Pengetahuan
Sebagian besar responden pada penelitian ini memiliki pengetahuan yang cukup mengenai diare (70,8%). Pengetahuan yang masih kurang adalah mengenai cara membuat larutan oralit -> dengan melarutkan kemasan oralit ke dalam segelas air putih (26,7%).
Informasi mengenai cara pembuatan larutan oralit yang benar perlu diberitahukan kepada para ibu karena larutan oralit penting untuk mencegah dehidrasi dan kematian pada anak yang sedang mengalami diare.
Sikap -> reaksi / respon yang masih tertutup
Predisposisi untuk berpikir, merasakan, dan bertindak
Faktor yang mempengaruhi: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosional.
Peneliti: p = 0,010 Lodovikus (2011, hubungan sikap dengan derajat keparahan): OR=3,34; 95% CI: 0,93-11,98
Sebagian besar responden memiliki sikap yang cukup terhadap balita yang sedang mengalami diare (66,7%). Sikap responden yang masih kurang adalah mengenai perlunya pemberian oralit, sebagian besar responden menyatakan tidak setuju bahwa diare perlu diberikan oralit (52,5%). Padahal oralit merupakan salah satu tata laksana yang mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh ibu pada anaknya yang sedang mengalami diare.
Perilaku kesehatan -> aktivitas individu yang bertujuan -> mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, mendeteksi, dan mengontrol gejala-gejala dari sebuah penyakit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan: ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anak-anak seperti air bersih, tempat pembuangan sampah, ketersediaan jamban, dan makanan yang bergizi.
Peneliti: p = 0,000 Lodovikus (2011, hubungan perilaku dengan derajat keparahan): OR= 4,15; 95% CI: 1,32-13,09
Sebagian besar responden memiliki perilaku yang cukup (79,8%). Perilaku yang masih kurang adalah mengenai cara mencuci botol susu. Penggunan botol susu perlu diwaspadai karena sangat rentan terkontaminasi bakteri dan hal ini merupakan faktor risiko terjadinya diare. Untuk menjaga kebersihan botol, dicuci dengan sabun dan disterilkan dengan cara direbus.
Selain itu, perilaku responden yang masih kurang adalah mengenai pemberian oralit. Pemberian oralit termasuk dalam salah satu strategi yang dibuat oleh pemerintah dalam mengelola penyakit diare (“LINTAS Diare”) dan hal ini adalah penting karena larutan oralit dapat mencegah dehidrasi dan kematian yang merupakan komplikasi terbanyak dari diare pada anak.
Pengetahuan -> Sikap -> Perilaku atau Pengetahuan -> Perilaku
Pengetahuan + sikap ibu yang buruk -> membatasi melakukan tindakan penanganan yang tepat.
Kesadaran dan sikap + tindakan untuk mencegah dan/atau mengelola penyakit ini penting untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas terkait dengan penyakit diare.
Peneliti:
Norman (2013):
Hasil analisis mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku responden dengan jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan dengan menggunakan uji Fisher-Exact didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan responden dengan jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan (p = 0,065), tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dan perilaku responden dengan jumlah balita diare yang dibawa berobat ke fasilitas kesehatan (p = 0,010; p = 0,000).
Hasil analisis mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku responden mengenai diare menggunakan uji Fisher-Exact didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap responden (p = 0,000), pengetahuan dengan perilaku responden (p = 0,015), dan sikap dengan perilaku responden (p = 0,000).
1. WHO Diarrhoeal disease. 2017. [Internet]. WHO. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/. [12 Sep 2017].
2. Burke RM, Smith ER, Dahl RM, Rebolledo PA, Del CC, Cañipa B, et al. The economic burden of pediatric gastroenteritis to Bolivian families: a cross-sectional study of correlates of catastrophic cost and overall cost burden. BMC Public Health 2014; 14: 642.
3. Meihartati T. Hubungan antara kebersihan fase oral pada bayi usia 6-12 bulan dengan kejadian diare. J Kedokteran STIKES Darul Azhar Batulicin 2017; 16: 3.
4. Sillah F, Ho HJ, Chao JCJ. The use of oral rehydration salt in managing children under 5 y old with diarrhea in the Gambia: Knowledge, attitude, and practice. Nutr Kidlington. 2013; 29(11/12): 1368–73.
5. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Dinkes Provinsi DKI Jakarta; 2016.
6. Merga N, Alemayehu T. Knowledge, perception, and management skills of mothers with under-five children about diarrhoeal disease in indigenous and resettlement communities in Assosa district, Western Ethiopia. J Health Popul Nutr Lond 2015; 33(1): 20–30.
7. Dean A J, Fielding KS, Newton FJ. Community knowledge about water: who has better knowledge and is this associated with water-related behaviors and support for water-related policies? PLoS One 2016; 11(7).
8. Adane M, Mengistie B, Mulat W, Kloos H, Medhin G. Utilization of health facilities and predictors of health-seeking behavior for under-five children with acute diarrhea in slums of Addis Ababa, Ethiopia: a community-based cross-sectional study. J Health Popul Nutr.
9. Wijaya I, Murti B, Suriyasa P. Hubungan pengetahuan, sikap, dan motivasi kader kesehatan dengan aktivitasnya dalam pengendalian kasus tuberkulosis di Kabupaten Buleleng. J Magister Kedokteran Keluarga 2013; 1(1): 38-48.
10. Pawel R. European conference on knowledge management: can knowledge be reliably measured? Acad Conf Int Limited 2013; 805-813.
11. Mohd. Rodzi MZ, Ahmad MN, Zakaria NH. Using essential processes in knowledge integration for knowledge enhancement. VINE 2015; 45(1): 89-106.
12. Maria NB. Pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang HIV/AIDS pada siswa YPPK Yoanes XXIII Merauke [skripsi]. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Unika Atma Jaya; 2013.
13. Desta BK, Assimamaw NT, Ashenafi TD. Knowledge, practice, and associated factors of home-based management of diarrhea among caregivers of children attending under-five clinic in Fagita Lekoma district, Awi Zone, Amhara Regional State, Northwest Ethiopia. Nursing Res and Practice 2017.
14. Amugsi DA, Aborigo RA, Oduro AR, Asoala V, Awine T, Amenga EL. Socio demographic and environmental determinants of infectious disease morbidity in children under 5 years in Ghana. Global Health Action 2015; 8.
15. Ul Haq N, Hassali MA, Shafie AA, Saleem F, Farooqui M, Haseeb A, et al. A cross-sectional assessment of knowledge, attitude, and practice among Hepatitis-B patients in Quetta, Pakistan. BMC Public Health 2013; 13: 448.
16. Giesen RI, Fischer ARH, Dijk Hv, Trijp CM. Affect and cognition in attitude formation toward familiar and unfamiliar attitude objects. PLoS One 2015; 10(10).
17. Musfiroh M, Wisudaningtyas BL. Penyuluhan terhadap sikap ibu dalam memberikan toilet training pada anak. J Kesehatan Masyarakat 2014; 9(2): 157-66.
18. Thac D, Pedersen FK, Tang CT, Lien LB, Nguyen Thi NA, Nguyen NP. South Vietnamese rural mothers' knowledge, attitude, and practice in child health care. BioMed Res Int 2016.
19. Nagarajappa R, Kakatkar G, Sharda AJ, Asawa K, Ramesh G, Sandesh N. Infant oral health: knowledge, attitude, and practices of parents in Udaipur, India. Dent Res J 2013; 10(5): 659-665.
20. Widayati A. Health seeking behavior di kalangan masyarakat urban di Kota Yogyakarta. J Pharm Sci Community 2016; 9(2).
21. Herliani YK, Matchim Y, Kritpracha C. Perilaku kesehatan dan indikator klinis pasien dengan miokard di Indonesia. J Ners 2015; 10(2): 308–317.
22. Megasari M, Hidayat T, Chairuddin G, Santoso I. Perilaku kesehatan masyarakat terhadap kejadian diare berdasarkan aspek sanitasi lingkungan di Kabupaten Barito Kuala. Environm Sci 2016; 11(1): 33-40.
23. Carter E, Bryce J, Perin J, Newby H. Harmful practices in the management of childhood diarrhea in low- and middle-income countries: a systematic review. BMC Public Health 2015; 15.
24. Bizuneh H, Getnet F, Meressa B, Tegene Y, Worku G. Factors associated with diarrheal morbidity among under-five children in Jigjiga town, Somali Regional State, eastern Ethiopia: a cross-sectional study. BMC Pediatr 2017; 17.
25. Cahyono AD. Hubungan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan diare pada balita dengan sikap ibu dalam pencegahan diare pada balita. Jurnal AKP 2017; 3(2).
26. Rahman AE, Moinuddin M, Molla M, Worku A, Hurt L, Kirkwood B, et al. Childhood diarrhoeal deaths in seven low- and middle-income countries. World Health Organ Bull World Health Organ Geneva 2014; 92(9): 664–71.
27. [Balitbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.
28. Bonkoungou IJO, Haukka K, Österblad M, Hakanen AJ, Traoré A,S., Barro N, et al. Bacterial and viral etiology of childhood diarrhea in Ouagadougou, Burkina Faso. BMC Pediatr 2013; 13: 36.
29. Randremanana RV, Razafindratsimandresy R, Andriatahina T, Randriamanantena A, Ravelomanana L, Randrianirina F, et al. Etiologies, risk factors and impact of severe diarrhea in the under-fives in Moramanga and Antananarivo, Madagascar. PLoS One 2016; 11(7).
30. Widowati T, Mulyani NS, Nirwati H, Soenarto Y. Diare rotavirus pada anak usia balita. Sari Pediatr 2016; 13(5): 340-5.
31. Wang X, Wang J, Sun H, Xia S, Duan R, Liang J, et al. Etiology of childhood infectious diarrhea in a developed region of China: compared to childhood diarrhea in a developing region and adult diarrhea in a developed region. PLoS One 2015;10(11).
32. Safitri ES, Rahmayanti D, Herawati H. Perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga dengan kejadian diare pada balita pinggiran sungai. Dunia Keperawatan 2017; 5(1): 78-83.
33. Lolopayung M, Mukaddas A, Faustine I. Evaluasi penggunaan kombinasi zink dan probiotik pada penanganan pasien diare anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Palu tahun 2013. Natural Science: J of Science and Technology. 2014; 3(1).
34. Robert MK, Bonita MDS, Joseph St.G, Nina FS. Nelson Textbook of Pediatrics. Ed ke-20. Elsevier; 2016.
35. [Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Kemenkes RI; 2014.
36. Ali F, Singh O, Dutta A, Haq Z, Ghatak A, Ashtankar T. Assessing critical gaps in implementation of WHO and UNICEF'S 7-point diarrhea control and prevention strategy in Uttar Pradesh, India. Annals Trop Med and Pub Health 2017; 10(3).
37. Aisyah A, Budiarti LY, Wahid A. Perbandingan angka kejadian diare antara bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif dan diberi ASI dengan makanan tambahan dini di wilayah kerja Puskesmas Pasayxngan Kabupaten Banjar. Dunia Keperawatan. 2017; 1(2): 43-51.
38. Kulsum AU, Nugroho HA, Andarsari W. Deskripsi praktik ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi 7-8 bulan di Puskesmas Tegowanu Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. J kebidanan. 2014; 3(2): 1-7.
39. Ma, Defu,M.D., PhD., Ning Y, M.D., Gao H, M.D., Li W, M.D., Wang J, M.D., Zheng Y, M.D., et al. Nutritional status of breast-fed and non-exclusively breast-fed infants from birth to age 5 months in 8 Chinese cities. Asia Pac J Clin Nutr 2014; 23(2): 282-92.
40. Yasmin F, Rahmadi A, Rini NS, Borneo SH, Borneo AS. Hubungan kejadian diare dengan pemberian susu formula pada bayi umur 0-1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2013. J Kesehatan Indones 2016; 5(1).
41. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Dinkes Provinsi DKI Jakarta; 2015.
42. Khasanah N, Rejeki S, Khayati N. Perilaku cuci tangan ibu dalam pencegahan diare pada bayi di Desa Karangayu Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional dan Internasional; Desa Karangayu, Oktober 2013-April 2014. Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 2014.
43. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersi dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
44. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
45. Ibrahim. Hubungan kondisi sarana air bersih, pembuangan limbah dan karakteristik individu dengan kejadian diare balita di Kota Solok, Sumatra Barat [tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia
46. Patel AB, Badhoniya N, Dibley MJ. Zinc and copper supplementation are not cost-effective interventions in the treatment of acute diarrhea. J Clin Epidemiol 2013; 66(1): 52-61.
47. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.
48. Al-lela O, Bahari MB, Salih MRM, Al-abbassi M, Elkalmi RM, Jamshed SQ. Factors underlying inadequate parents' awareness regarding pediatrics immunization: findings of cross-sectional study in Mosul- Iraq. BMC Pediatrics 2014;14:29.
49. Moa LD. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam tatalaksana diare dengan derajat keparahan diare pada balita di RSUD Ruteng Manggarai [tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2012.