Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Kedatangan Jepang ke Indonesia

Pada tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang dan angkatan lautnya mendarat di pantai timur wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang disambut oleh tentara Belanda yang sudah menduduki wilayah itu. Belanda yang tidak terima tentu menyerang tentara Jepang, sehingga terjadilah pertempuran sengit.

Pada tahun yang sama, faksi dari Sumatera menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda di Indonesia.

Pada bulan Maret 1942 pasukan Belanda akhirnya dapat dikalahkan Jepang.

Jepang mengaku sebagai Hakko Ichiu, atau saudara tua Indonesia

Jepang juga mengimingi untuk mengusir sekutu. Akhirnya, bangsa Indonesia percaya dengan propaganda Jepang yaitu gerakan 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang pemimpin Asia, dan Jepang pelindung Asia).

Ternyata gerakan 3 A merupakan salah satu strategi Jepang untuk dapat menguasai Indonesia dan melakukan eksploitasi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Penjajahan Jepang di Indonesia

Program romusha pada masa pendudukan Jepang pada awalnya adalah untuk pembangunan dan propaganda Jepang.

Pengerahan romusha bertujuan sebagai persiapan Perang Asia Timur Raya. Para romusha dipaksa untuk membangun gua-gua pertahanan Jepang di Mrangi, Pundong, dan Bantul pada tahun 1943-1945. Tidak hanya itu, Jepang mengerahkan romusha juga untuk memenuhi kebutuhan tentara Jepang.

Negeri Matahari terbit itu berhasil menduduki Hindia Belanda dengan tujuan untuk menguasai sumber-sumber

alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi

perang Jepang serta mendukung industrinya.

Organisasi Militer Jepang yang didirikan di Indonesia

  • Organisasi Militer Jepang yang pertama adalah Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Heiho adalah pasukan bentukan tentara Jepang yang berkedudukan di Indonesia atas instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang. Pasukan Heiho terdiri dari bangsa Indonesia dan dibentuk pada 2 September 1942.

  • Organisasi militer yang kedua adalah Pembela Tanah Air (Peta)

PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela.

Selain organisasi militer, Jepang juga mendirikan organisasi-organisasi semi militer di Indonesia, antara lain:

1. Seinendan (Barisan Pemuda)

Organisasi Seinendan ini berdiri tanggal 9 Maret 1943. Anggotanya para pemuda berumur 14-22 tahun. Tujuannya mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah air Indonesia.

2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Keibodan dibentuk tanggal 29 April 1943. Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.

3. Fujinkai (Himpunan Wanita)

Organisasi ini dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya para wanita berumur 15 tahun ke atas.

4. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)

Jawa Hokokai dibentuk tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat agar berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berumur 14 tahun. Tugasnya adalah mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian.

5. Syuisintai (Barisan Pelopor)

Organisasi ini dibentuk tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai adalah Bung Karno, Otto Iskandardinata, dan R.P. Suroso.

Dampak Penjajahan Jepang

DAMPAK POSITIF

• Jepang mendukung gerakan anti-Belanda yang membakar semangat nasionalisme bangsa Indonesia.

• Jepang membolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi nasional.

• Jepang menginisiasi pembentukan strata masyarakat hingga paling bawah yaitu RT (Rukun Tetangga), atau yang dalam bahasa Jepang disebut tonarigumi.

DAMPAK NEGATIF

• Banyak rakyat Indonesia yang mengalami siksaan fisik, penahanan tanpa alasan, perbudakan seks hingga hukuman mati.

• Jepang menerapkan sistem kerja paksa Romusha. Sistem ini sangat tidak manusiawi dan menyebabkan banyak korban meninggal dunia.

• Jepang menyebabkan rakyat menderita kelaparan, karena perampasan hasil bumi dan sumber pangan rakyat.

Perlawanan Rakyat Pada Masa Pendudukan Jepang

1.Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang

Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942. Jepang memaksa untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

2.Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya terhadap Jepang

Pada Februari 1944, dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa. Perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang terjadi karena menderitanya rakyat akibat kegiatan romusha oleh Jepang. Selain itu, Jepang juga memaksakan penerapan seikerei, yaitu suatu bentuk penghormatan dengan membungkuk 90 derajat kepada Amaterasu Omikami atau Dewa Matahari. K.H. Zainal Mustafa di tangkap pada Oktober 1944 dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang.

3. Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Di pulau yang berbeda yaitu Kalimantan, perlawanan terhadap Jepang terjadi dan dipimpin oleh seorang pemimpin Suku Dayak, yaitu Pang Suma. Awal mulai pertempuran terjadi karena penindasan yang dilakukan Jepang.

4. Perlawanan Rakyat Indramayu terhadap Jepang

Perlawanan di pulau Jawa, salah satunya terjadi di Indramayu, tepatnya di Lohbener dan Sindang. Perlawanan dipimpin oleh H. Madriyas, dan dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat karena kewajiban menyerahkan hasil panen padi dan adanya romusha.

5. Perlawanan Rakyat Blitar terhadap Jepang

Komandan Supriyadi tidak bisa lagi mentolerir perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia dalam romusha, ternyata Jepang selama ini juga memperlakukan rakyat Indonesia yang tergabung dalam PETA dan Heiho seperti orang-orang yang direndahkan. Puluhan prajurit PETA ditangkap dan beberapa orang dihukum mati. Tapi, nasib Komandan Supriyadi nggak pernah ada yang tahu,beliau menghilang secara misterius.

6. Perlawanan Rakyat Bali terhadap Jepang

Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Jepang ketika menduduki Bali membuat rakyat merasa terpaksa dan terkekang.Harus bisa berbahasa Jepang, harus melakukan setoran kekayaan untuk keperluan perang Jepang, hingga dilarang membuat organisas

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi