Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
KELOMPOK IV
1. Basauli Hutagaol
2. Faradilla Rizki Rufia
3. Fatih Ghabra
4. Hanifa Zahra
5. Ikhlasul Haji Raidiala
6. Rico Fransisco
Tesis
Argumentasi
Penegasan Ulang
TESIS
Saat ini alam kita banyak mengalami kerusakan. Sebagian besar kerusakan ini terjadi karena perilaku manusia yang tidak memedulikan alam dan tidak menjaga lingkungan. Manusia melakukan pembakaran hutan secara besar-besaran, membuang limbah pabrik di sungai dan membuang sampah sembarangan. Hal ini mengakibatkan longsor, banjir, dan pencemaran alam. Begitu banyak perilaku manusia yang merugikan alam.
ARGUMENTASI
Pertama, penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru. Hal ini menyebabkan banyaknya jenis tumbuhan dan hewan yang mati, tidak adanya daerah resapan air sehingga dapat mengakibatkan banjir dan terjadi pemanasan global karena terjadi penumpukan karbondioksida di ozon. Selain itu, terjadi polusi udara yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Menurut para ahli jumlah hutan diperkirakan terjadi kerusakan dan penebangan hutan seluas 3.180.243 ha. Kini pada tahun 2016 meningkat lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Kerusakan hutan terjadi di beberapa titik wilayah di Indonesia. Kerusakan hutan terparah terjadi di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan kepulauan Riau.
ARGUMENTASI
Kedua, pembuangan limbah sembarangan. Seringkali perusahaan membuang limbah pabrik ke sungai ataupun ke laut tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Akibatnya, air menjadi tercemar. Hal ini juga berdampak pada keseimbangan ekosistem di laut karena banyaknya ikan dan terumbu karang yang mati.
Ketiga, membuang sampah sembarangan. Ini sudah menjadi kebiasaan buruk yang sulit untuk dilepaskan. Hal ini dapat menyebabkan banjir ketika hujan turun karena terjadi penyubapan saluran air. Selain itu, lingkungan yang kotor dapat menjadi sarang penyakit.
Penegasan Ulang
Hal ini merupakan masalah yang serius. Diperlukan sangksi yang tegas bagi oknum yang menjadi pelaku kerusakan alam. Selain itu, diperlukannya kesadaran dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan seperti melakukan reboisasi, membuang sampah pada tempatnya, dan mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai ataupun laut.
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
1. sisa proses produksi
2. bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian
3. barang rusak atau cacat dalam proses produksi
1. lapisan udara yang terdapat di atmosfer berasal dari oksigen yang mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir dan guruh silih berganti atau karena pengaruh sinar ultraviolet matahari(O3)
2. udara murni
penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul); penghutanan kembali
orang atau anasir (dengan arti yang kurang baik)
Adjektiva adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat.
menderita rusak (kecelakaan)
1. jauh jaraknya dari posisi sebelah bawah
2. panjang (tentang badan)
paling parah
1. rusak atau busuk karena sudah lama)
2. (tentang kelakuan dan sebagainya) jahat; tidak menyenangkan)
sukar sekali; susah (diselesaikan, dikerjakan, dan sebagainya)
1. jelas dan terang benar; nyata
2. tentu dan pasti (tidak ragu-ragu lagi, tidak samar-samar)
3. tandas
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda
Dalam teks eksposisi “Penyebab Utama Kerusakan Alam adalah Perilaku Manusia”, terdapat pronominal penunjuk umum.
Contoh:
•Sebagian besar kerusakan ini terjadi karena perilaku manusia yang tidak memedulikan alam dan tidak menjaga lingkungan.
Kata ganti ini digunakan untuk mengacu pada alam.
Konjungsi Antarkalimat
•Konjungsi Keinklusifan dan Keekslusifan
Contoh:
Hal ini dapat menyebabkan banjir ketika hujan turun karena terjadi penyubapan saluran air. Selain itu, lingkungan yang kotor dapat menjadi sarang penyakit.
(Konjungsi selain itu menunjukkan keinklusifan)
Konjungsi Intrakalimat
•Konjungsi Koordinatif “Penambahan”
Contoh:
1. Hal ini mengakibatkan longsor, banjir, dan pencemaran alam.
2. Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru.
3. Kerusakan hutan terparah terjadi di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan kepulauan Riau.