Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Properti Investasi (PSAK 13)

Pada PT. Agung Podomoro Grup Tbk. dan PT. Alam Sutera Tbk.

Annisa Syarifah 3164070

Cok Agung Surya 3164073

Karmila 3164084

Siti Azqia Tauzirie 3164091

Yuniarti Fauziyyah 3164063

Properti Investasi (PSAK 13)

LANDASAN TEORI

Properti investasi adalah properti berupa tanah bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya dikuasai oleh pemilik (lessee) melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrasi dan tidak dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Klasifikasi Properti Investasi

Klasifikasi Properti Investasi

Hak atas properti yang dikuasai oleh lessee melalui sewa operasi dapat dikelompokan dan dicatat sebagai properti investasi jika, dan hanya jiika, properti tersebut akan memenuhi definisi properti investasi dan lessee mengunakan model nilai wajar sebagaimana diatur di paragraf 33-55 untuk aset tersebut. Alternatif pengklasifikasian ini dimungkinkan untuk dilakukan bagi setiap properti secara individual. Akan tetapi, sekali alternatif klasifikasi ini dipilih untuk satu hal atas peorperti tertentu yang dikuasai dengan cara sewa operasi tersebut, maka seluruh properti yang diklasifikasikan sebagai properti investasi dicatat dengan menggunakan model nilai wajar. Jika alternatif klasifikasi ini dipilih, maka setiap hak kepemilikan diungkapkan sebagaimana di syaratkan oleh paragraf 74-78.

Pengakuan Properti Investasi

Pengakuan Properti Investasi

Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika :

a. Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas.

b. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.

Pengukuran Properti Investasi

Pengukuran Properti Investasi

Pengukuran Saat Pengakuan

Pengukuran Saat Pengakuan

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

Biaya perolehan properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung termasuk, sebagai contoh, biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti dan biaya transaksi lainnya.

Pengukuran Setelah Pengakuan

Pengukuran Setelah Pengakuan

Dengan pengecualian sebagaimana dimaksud di paragraf 32A dan 34, entitas memilih model nilai wajar di pargraf 33-35 atau model biaya di paragraf 56 sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.

Model Nilai Wajar

Setelah pengakuan awal, entitas yang memilih menggunakan model nilai wajar mengukur seluruh properti investasi berdasarkan nilai wajar, kecuali dalam kasus ebagaimana dideskripsikian di paragraf 53.

Jika hak atas properti yang dikuasai oleh lessee dalam sewa operasi diklasifikasi sebagai properti investasi berdasarkan pargraf 06, maka paragraf 30 tidak bebas pilih, sehingga diterapkan model nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

Model Nilai Wajar

Model Biaya

Model Biaya

Setelah pengakuan awal, entitas yang memilih model biaya mengukur seluruh poperti investasinya sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 16: Aset Tetap, kecuali jika properti investai tersebut memnuhi kriteria sebagai dikuasai untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang dikelompokan sebagai dikuasai untuk dijual) sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Properti investasi yang memenuhi kriteria sebagai dikuasai untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang dikelompokkan sebagai dikuasai untuk dijual) diukur sesuai dengan PSAK 58.

Pengalihan

Pengalihan

Contoh bukti perubahan penggunaan mencakup:

a. Dimulainya penggunaan oleh pemilik, atau pengembangan untuk pemilik, untuk pengalihan dari properti investasi menjadi properti yang digunakan sendiri

b. Dimulainya pengembangan untuk dijual, untuk pengalihan dari properti investasi mnjadi persediaan

c. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik, untuk pengalihan dari properti yang digunakan sendiri menjadi properti investasi, dan

d. Insepsi sewa operasi kepada pihak lain, untuk pengalihan dari persediaan menjadi properti investasi.

Pelepasan

Pelepasan

Properti investasi dihentikan pengakuannya (dieleminasi dari laporan posisi keuangan) pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari pelepasannya.

Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara sewa pembiayaan. untuk menentukan tanggal pelepasan properti investasi, entitas menggunakan kriteria yang diatur dalam PSAK 23. Pendapatan dalam mengakui pendapat dari penjualan barang dan jasa dan mempertimbangkan pedoman terkait dalam contoh Ilustrasi yang menyertai PSAL 23. PSAK 30: Sewa berlaku untuk pelepasan yang dilakukan dengan sewa pembiayaan dan jual dan sewa-balik.

Pengungkapan

Pengungkapan

Pengungkapan berikut diterapkan di samping pengungkapan lain dalam PSAK 30: Sewa. Sesuai dengan PSAK 30, oemilik properti investasi membuat pengungkapan yang dilakukan lessor atas sewa yang disepakati. Entitas yang memiliki hak atas properti investasi dalam sewa pembiayaan atau sewa operasi membuat pengungkapan yang dilakukan lessee atas sewa pembiayaan dan pengungkapan yang idlakukan lessor atas sewa operasi yang telah disepakati.

Model Nilai Wajar

a. Penambahan, dengan pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari perolehan dan dari pengeluaran selanjutnya yang diakui dalam jumlah tercatat aset.

b. Penambahan yang dihasikan dari akuisisi melalui kombinasi bisnis.

c. Aset yang diklasifikasikan sebagai dikuasai untuk dijual atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang diklasifikasikan sebagai dikuasai untuk dijual sesuai PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan dan pelepasan lain.

d. Keuntungan atau kerugian neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar.

e. Selisih kurs neto yang timbul pada penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang penyajian dari entitas pelapor.

f. Pengalihan ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri, dan

g. Perubahan lain.

Model Nilai Wajar

Model Biaya

Model Biaya

a. Metode penyusutan yang digunakan.

b. Unur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan.

c. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.

d. Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode

e. Nilai wajar properti investasi. Dalam kasus yang dikecualikan sebagaimana dideskripsikan di paragraf 53, jika entitas tidak dapat mengukur nilai wajar properti investasi secara andal

PT Agung Podomoro Land Tbk

Analisis dan Pembahasan

PT Agung Podomoro Land Tbk. merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang properti dan berkedudukan di Jakarta Barat. Didirikan dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya berdasarkan Akta No. 29 tanggal 30 Juli 2004, yang dibuat di hadapan Sri Laksmi Damayanti, S.H., sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-21538. HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004

Visi & Misi

• Visi

Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham, dan masyarakat.

• Misi

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas.

2. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham.

3. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan.

4. Berperan aktif untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks pengembangan manusia.

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan

PT Alam Sutera Realty Tbk

Analisis dan Pembahasan

Perusahaan didirikan pada 3 November 1993 oleh Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga, dengan nama PT Adhihutama Manunggal. Nama tersebut kemudian berubah menjadi PT Alam Sutera Realty pada 19 September 2007. PT Alam Sutera Realty Tbk (“Perusahaan”) adalah perusahaan pengembang properti terintegrasi yang mengutamakan inovasi untuk mewujudkan kehidupan yang berkualitas. Kegiatan usaha Perusahaan berfokus pada bidang pembangunan serta pengelolaan perumahan; kawasan komersial; serta pengelolaan pusat perbelanjaan dan area rekreasi (pengembangan kawasan terpadu). Demi memperkuat posisi sebagai perusahaan pengembang properti terintegrasi, pada 18 Desember 2007, Perusahaan menjadi emiten melalui pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode ASRI.

Visi & Misi

• Visi

Menjadi pengembang properti terbaik yang mengutamakan inovasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

• Misi

1. Bagi pelanggan, kami memberikan pelayanan prima dan produk inovatif yang berkualitas dalam membangun komunitas yang nyaman, aman dan sehat.

2. Bagi karyawan, kami memberikan kesempatan berkembang dan menciptakan lingkungan kerja yang profesional berbasis nilai budaya perusahaan, di mana setiap karyawan dapat merealisasikan potensinya dan meningkatkan produktivitas Perusahaan.

3. Bagi pemegang saham, kami membangun tata kelola yang bijak demi menjaga kesinambungan pertumbuhan Perusahaan.

4. Bagi mitra usaha, kami menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan untuk menjadi mitra usaha pilihan.

5. Bagi pemangku kepentingan, kami memaksimalkan potensi setiap properti yang dikembangkan melalui pengembangan terintegrasi untuk memberi nilai return yang tinggi.

Laporan Posisi Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan

Kesimpulan

Penutup

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai PSAK 13 tentang Properti Investasi dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian PSAK 13 tentang Properti Investasi dalam laporan tahunan PT Agung Podomoro Land Tbk dan PT Alam Sutera Realty Tbk telah disajikan sesuai dengan PSAK 13 Properti Investasi yang di analisis dari Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) pada masing-masing perusahaan.

Thank you

Thank you

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi