Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
"Pengaruh Tanah Ulayat Pada Pembentukan Ruang Permukiman Di Kota Jayapura :Sebuah Tinjauan Transfer Kebijakan "
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Delik Hudalah, ST., MT., M.Sc
Prof. Dr. Arief Rosyidie, MSP., M.Arch
Dr. Drs. Suhirman, SH., MT v
Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota - SAPPK
Struktur
Penulisan
Latar Belakang
Dinamika Perencanaan di Indonesia:
Pemerintah Kolonial Belanda (1900-an) : mahzab Komprehensif Rasional
kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Kedua (1969 – 1998) : Mahzab Kapitalisme
kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Kedua (1969 – 1998) : Mahzab Kapitalisme
Pasca Reformasi (1998 – kini): Mahzab kolaboratif
Perencanaan yang bersifat demokratis lebih memiliki tempat dan keterlibatan masyarakat sudah menjadi keharusan dalam proses pembangunan (rustiadi , indraprahasta , & mulya , 2021)
Masyarakat Papua menolak strategi pemerataan pembangunan oleh pemerintah pusat melalui kebijakan transmigrasi karena populasi masyarakat pendatang sudah lebih banyak dibandingkan masyarakat asli/ mendominasi (sumber).
Evidence Based : Pembebasan Hak Ulayat Tanah
Evidance Based: Urgensi Kepastian Hukum Atas Tanah di Kota Jayapura
Tujuan Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pengaruh Tanah Ulayat Pada Pembentukan Ruang Permukiman Di Kota Jayapura?
Memahami proses penyediaan ruang permukiman di kawasan perkotaan yang melibatkan pemerintah pusat dan regional/ lokal.
SIX APPROACHES TO POLICY TRANSFER
(Enam Pendekatan Transfer Kebijakan)
(Enam Pendekata Lanjutan Transfer Polisi)
POLICY TRANSFER: ELABORATED AND UPDATED VERSIOn
(Transfer kebijakan: Versi Elaborasi dan Diperbarui)
Persoalan Penelitian
Persoalan yang sering ditemui di Kota Jayapura:
1. Sengketa terhadap tanah ulayat yang diakui oleh beberapa suku atau kelompok masyarakat asli (adat) di Papua, akibat tidak adanya deliniasi yang pasti mengenai kepemilikan tanah ulayat
2. Biaya sewa atau jual-beli yang tinggi, serta adanya resiko gangguan keamanan oleh anggota suku yang merasa tidak mendapatkan bagian dari proses transaksi lahan tersebut
3. Rasa tidak aman pada masyarakat terutama terkait dengan kepemilikan tanah ulayat sebagai wilayah bermukim
Studi mengenai pengaruh tanah ulayat yang ada selama ini di Papua lebih banyak berfokus pada sistem kelola pemerintahan sebagaimana yang telah dipublikasikan oleh Mansoben (1994), Suhartini (2016) dan Reumi (2018). Namun belum sampai pada bagaimana interaksi antara pemerintah di tingkat nasional dengan pemerintah regional/ lokal dalam pemanfaatan ruang permukiman melalui pendekatan teori difusi.
pengaruh Tanah Ulayat Pada Pembentukan Ruang Permukiman Di Kota Jayapura
Daftar provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki kebijakan tanah adat
Source: Managed by Researcher from the Data of Ministry of National Development Planning
(PPN/BAPPENAS) 2017
Orientasi Wilayah Penelitian & Sebaran Kelompok Masyarakat Adat
Tantangan Pembangunan Pada Tanah Ulayat
(Ghana)
Di Ghana, ada lebih dari 30 suku etnis yang berbeda dan secara tradisional tanah dimiliki oleh kepala suku atau keluarga tergantung sukunya
Pada tahun 1894 yang saat itu dipimpin oleh kolonial memperkenalkan RUU Crowns Lands dengan maksud untuk memberikan semua tanah yang dikuasai oleh kolonial yaitu Gold Coast (sekarang Ghana) (Mends, 2006)
Hal ini kemudian ditentang oleh kelompok masyarakat adat dengan mempersatukan diri dalam masyarakat perlindungan hak aborigin (Aborigines Right Protection Society). Melihat banyaknya perlawanan, pemerintah pasca kemerdekaan berupaya memperkenalkan konsep kepemilikan baru ke dalam sistem kepemilikan tanah ulayat, sebagai upaya memenuhi kepentingan semua pihak terutama kepada masyarakat hukum adat (Mends, 2006).
(New Zealand)
Pada konteks New Zealand, kantor otoritas lokal memiliki peranan dalam perencanaan kota dan negara yang bertanggungjawab untuk menyediakan skema perencanaan untuk tanah di bawah yuridiksi mereka. Pemerintah menetapkan kebijakan substitusi tenurial yang mana kelompok masyarakat adat (suku Maori) dapat mengajukan claim hibah tanah adat (Crown Grant), secara efektif membawa kelompok adat ke dalam sistem kepemilikan tanah yang diatur oleh pemerintah (Scholtz, 2010).
GAP PADA PENELITIAN TERDAHULU
Click to edit text