Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

By : Lala Lustiana ( 170210302045

Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang ( Abad ke-16 sampai ke-18)

Perlawanan Aceh

1. Aceh VS Portugis dan VOC

Pada tahun 1511 Portugis berhasil menguasai Malaka. Kondisi ini menyebabkan perdagangan dimonopoli oleh Portugis.Praktik monopoli Portugis di Malaka sebenarnya memberi keuntungan bagi Aceh. Aceh tumbuh menjadi pelabuhan transito yang ramai.Komoditas utama yang dihasilkan Aceh adalah lada. Portugis berusaha menaklukkan Aceh agar dapat memonopoli perdagangan lada diwilayah Indonesia.

Penyerangan Aceh terhadap Portugis di Malaka pertama kali dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Syah. Beliau mengirim utusan ke konstantinopel (Turki) untuk meminta bantuan militer dan permintaan khusus mengenai pengiriman senjata.Aceh mengadakan penyerangan terhadap Portugis di malaka pada tahun 1568.Penyerangan mengalami kegagalan. Akan tetapi Sultan Alaudin telah menunjukkan ketangguhan sebagai kekuatan militer yang disegani dan diperhitungkan di kawasan Selat Malaka.

Tokoh Tokoh Perlawanan ACEH

Sultan Alauddin Riayat Syah

Rakyat Aceh dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), terus berupaya untuk mengusir Portugis dari Malaka.pada tahun 1629. Menghadapi serangan kali ini Portugis sempat kewalahan, karena Aceh menggempur Portugis dengan sejumlah kapal yang memuat prajurit.serangan Aceh belum berhasil mengusir Portugis.permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus menerus. Kedua belah pihak saling berusaha untuk menghancurkan tetapi sama-sama tidak berhasil. Yang berhasil mengusir Portugis yakni VOC

Sultan Iskandar Muda

Perlawanan Rakyat Maluku

World War II, also known as the Second World War, was a global war that lasted

2. Perlawanan Rakyat Maluku

Pada tahun 1521 Portugis dan Spanyol datang kepulauan Maluku. Portugis memusatkan aktivitasnya di Ternate, sedangkan Spanyol di Tidore dan terjadilah persaingan. Tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Terjadilah perang antara Tidore yang dibantu Spanyol melawan Portugis yang dibantu Ternate dan Portugis menang. Portugis menjadi sering berlaku kasar pada penduduk Maluku dan monopoli terus dilakukan. Tahun 1534, Perjanjian Saragosa sebagai perjanjian damai. Portugis di Maluku semakin kuat berkuasa untuk melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.

Monopoli yang dilakukan Portugis menyebabkan rakyat Ternate menderita dan akhirnya melawan. Tahun 1533, rakyat Ternate di bawah pimpinan Dajalo berhasil membakar benteng Portugis. Perlawanan juga dilakukan oleh rakyat Tidore, namun Portugis dibawah pimpinan Antonio Galvao berhasil memadamkan perlawanan dan tetap memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.Meskipun demikian, perlawanan rakyat Ternate terus berlanjut di bawah Sultan Baabullah, akhirnya Portugis berhasil diusir dari Ternate pada tahun 1575.

NEXT

Perlawanan Sultan Agung

3. Perlawanan Sultan Agung

Masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram mencapai puncak kejayaannya. Keberadaan VOC di batavia menyebabkan penderitaan bagi pedagang pribumi karena VOC melakukan monopoli. Serangan pertama pasukan Mataram terhadap VOC di Batavia dlakukan tahun 1628 dimpimpin oleh Tumenggung Bahurekso. Pasukan Mataram mendarat di Marunda dan mendirikan benteng pertahanan dari bambu yang ternyata diketahui VOC.Kekuatan dan persenjataan VOC lebih unggul. Meskipun Mataram Kalah, Sultan Agung tidak lantas menyerah.

Serangan Ke Dua

NEXT

Terjadi tahun 1629. Dibawah pimpinan Dipati Puger dan Dipati Purbaya. Dalam serangan ini pasukan Mataram berhasil menghancurkan benteng Hollandia dan mengancam menerobos masuk ke Batavia tetapi mereka terhalang oleh pasukan VOC. Gubernur Jenderal JP.Coen mengirim kapal perang untuk membakar pasukan Mataram dan akhirnya kalah. Kondisi ini menyebabkan timbulkan perlawanan di Mataram dipimpin oleh Trunojoyo, selajutnya Raja-raja Mataram berada dibawah pengaruh VOC.

Jenderal JP. Coen

Perlawanan Banten

4.Perlawanan Banten

Direbutnya Pelabuhan Jayakarta oleh VOC pada tahun 1619, menjadi pertanda munculnya permusuhan terbuka antara Banten dan VOC. Rakyat Banten di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) melakukan perlawanan gerilya terhadap pertahanan VOC di Banten dan Jayakarta. Ia mengangkat puteranya yang bergelar Sultan Haji sebagai raja di Banten. Mereka memiliki sifat yang berlawanan dalam memandang Kongsi dagang Belanda VOC. Sultan Ageng Tirtayasa sangat keras dan anti terhadap VOC, sedangkan Sultan Haji lemah dan bersahabat dengan VOC.

Perlawanan Goa

VOC berusaha keras untuk mendapatkan Goa dan menguasai pelabuhan Somba Opu serta menerapkan monopoli perdagangan. Pusat pemerintahan kerajaan Goa terletak di Pelabuhan Somba Opu yang memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan internasional dan berperan sebagai bandarperdagangan tempat persinggahan kapal-kapal dagang dari timur ke baratatau sebaliknya.

5.Perlawanan Goa

Pemimpin perlawanan yaitu Sultan Hasanuddin (1653-1669). Ia menentang ambisi VOC yang memaksakan monopoli di Goa. Pertempuran Sultan Hasanuddin dan VOC yang dipimpin Cornelis Speelman selalu dimenangkan pasukan Sultan Hasanuddin. Dalam menghapai perlawanan rakyat Makassar, VOC melakukan Politik devide et impera. Dan tanggal 7 Juli 1667, meletus Perang Goa. Hasanuddin kemudian dipaksa untuk menandangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667, yang isinya Goa harus mengakui hak monopoli VOC, Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Goa, Goa harus membayar biaya perang.

NEXT

Perlawanan Rakyat Riau

6.Perlawanan Rakyat Riau

Kerajaan-kerajaan kecil seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin terdesak oleh pemaksaan monopoli dari VOC. Salah satu perlawanan adalah yang dilancarkan oleh Kerajaan Siak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1744) memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu, beliau wafat. Selanjutnya digantikan putranya Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1746-1760). Tahun 1751 berkobar perang melawan VOC.

Sultan Siak bersama para panglima dan penasihat mengatur siasat. Disepakati bahwa VOC harus dilawan dengan tipu daya. Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan cara memberikan hadiah kepada Belanda. Oleh karena itu, siasat ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju dengan ajakan damai ini. Perundingan damai diadakan di loji di Pulau Guntung. Pada saat perundingan baru mulai justru Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada pemerintahah VOC. Siasat perang ini tidak terlepas dari jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh karena itu, atas jasanya Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai Panglima Besar Kesultanan Siak.

NEXT

Perlawanan Rakyat Tionghoa

World War II, also known as the Second World War, was a global war that lasted

7.Perlawanan Etnik Tionghoa

Sejak abad V Masehi orang-orang Tionghoa telah menjalin hubungan dengan bangsa Indonesia baik perdagangan maupun diplomatis.Jumlah pengangguran diperparah dengan jumlah imigran etnik Tionghoa dari Cina yang disebabkan pada abad XVII perekonomian dunia mengalami guncangan dengan turunnya harga gula. Gubernur Jenderal VOC, Adriaan Valckenier, menerapakn kebijakan mengirimkan kelebihan pengangguran ke Sri Langka untuk membangun benteng dan kota persinggahan. Kebijakan ini menyebabkan etnik Tionghoa resah, mereka mengancam melakukan pemberontakan dan meghancurkan Batavia.

Setelah peristiwa tersebut tanggal 9 Oktober 1740, etnik Tionghoa berusaha meninggalkan Batavia.

Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

World War II, also known as the Second World War, was a global war that lasted

Berbagai kebijakan yang sangat merugikan rakyat ini menyebabkan Raden Mas Said, sepupu Pakubuwono II, melakukan perlawanan kepada VOC. Pakubuwono II akhirnya membuat sayembara bagi siapapun yang berhasil menumpas pasukan Raden Mas Said akan mendapat tanah di Sukowati. Sayembara ini menarik minat Pangeran Mangkubumi.

8. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said berhasil menguasai sebagai besar wilayah Mataram. Pangeran Mangkubumi mendapat dukungan dari rakyat dan bupati-bupati didaerah pesisir utara jawa yang wilayahnya dikuasai VOC. Dengan menggunakan teknik gerilya pasukan ini berhasil mengalahkan VOC dalam pertempuran di Bogowonto pada tahun 1751.

NEXT

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi