Safety Talk
Jum'at, 03 Nov 2023
Manajemen pengendalian risiko bahaya kelelahan kerja
Kondisi kompleks yang disertai penurunan efisiensi, penurunan kapasitas kerja, adanya perasaan lelah, penurunan motivasi, penurunan produktivitas kerja serta penurunan ketahanan tubuh (mencakup kelelahan fisiologis dan psikologis.
sistem pengendalian berbasis risiko untuk mengidentifikasi, memonitor, mengelola risiko kelelahan dengan tujuan untuk memastikan bahwa karyawan memiliki kinerja dengan tingkat kewaspadaan yang memadai.
Penyebab Kelelahan Kerja
Self Assesment
1. Internal
faktor somatis atau faktor fisik, gizi, usia, pengetahuan, sikap atau gaya hidup, faktor psikologis (rasa tanggung jawab dan khawatir yang berlebihan)
2. Eksternal
beban kerja, keadaan fisik lingkungan kerja (kebisingan, suhu, pencahayaan, faktor ergonomi, dll.), dan keadaan monoton
1. Kelelahan masih dirasakan bahkan setelah tidur;
2. Lesu, mengantuk, dan sakit kepala berbeda dari biasanya;
3. Koordinasi tangan dan mata berkurang atau gerak refleks melambat;
4. Nyeri otot tidak dapat dijelaskan;
5. Sulit konsentrasi;
6. Kehilangan daya ingat/ masalah memori jangka pendek;
7. Tidak ada gairah untuk bekerja;
8. Kehilangan inisiatif dan kurangnya tenaga;
9. Sering gelisah dan menjadi pemarah.
Mengetahui tanda-tanda kelelahan yang dialami diri sendiri maupun rekan kerja
Mematuhi kebijakan dan prosedur perusahaan yang berhubungan dengan kelelahan kerja
Memantau tingkat kewaspadaan dan konsentrasi saat berada di tempat kerja
Mengukur tingkat kelelahan kerja dan lakukan langkah-langkah pengendalian kelelahan kerja
Untuk mengurangi dan menghilangkan risiko kecelakaan yang disebabkan kelelahan kerja, semua pekerja harus:
Memberitahu dan berkonsultasi dengan supervisor atau pimpinan jika merasakan tanda-tanda kelelahan
Supervisor atau pimpinan memberikan saran mengenai pengelolaan kelelahan kerja dengan melakukan pengaturan ritme kerja
Ingat! Kelelahan (fatigue) bisa menyerang semua pekerja. Jika merasakan tanda atau gejala kelelahan kerja tanpa penyebab yang jelas:
1. jangan mengabaikannya;
2. Konsultasikan dengan supervisor atau pimpinan mengenai kelelahan kerja yang dirasakan untuk mendapatkan solusinya;
3. Segera periksa ke dokter.
Mengikuti instruksi terkait pengelolaan kelelahan kerja dari pimpinan, seperti:
1. istirahat atau tidur yang cukup
2. menjaga tubuh tetap terhidrasi, lakukan peregangan atau latihan fisik ringan, menjaga pola makan dan asupan gizi.
3. serta memperbaiki kondisi lingkungan kerja (suhu, pencahayaan).
perusahaan memberikan
waktu istirahat yang cukup bagi pekerja/karyawan yang mengalami risiko fatigue atas rekomendasi dari dokter
Pekerja/karyawan harus mematuhi semua saran/rekomendasi dari dokter