Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Yuk Buku Kitab Suci
Ketika kita sedang mengerjakan “tugas” yang Tuhan percayakan atau menantikan janji Tuhan digenapi, ada masa di mana kita mungkin merasa lelah, kuatir atau bimbang
Sering kita mengandalkan kepandaian atau kemampuan kita, tanpa bertanya lebih dulu apakah ini sesuai dengan yang Tuhan kehendaki.
Kita dapat belajar dari Nuh - dia tidak menggunakan caranya sendiri tetapi melakukan semua tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal 3:5-6).
Ini bukan hanya tentang percaya kepada Tuhan hanya ketika menjalani masa sulit, tetapi percaya sepenuhnya kepada Dia di dalam seluruh kehidupan kita.
Kesalahan masih akan dapat terjadi karena kita penuh dengan kelemahan.
Tetapi ketika kita berusaha mengikuti cara Tuhan, maka kesalahan itu akan menjadi pelajaran untuk kita berbenah diri.
Kita dapat mengalami kegagalan dan tidak menjadi orang yang gagal.
Pengharapan kepada janji Tuhan akan membantu kita untuk bertekun di tengah kegagalan.
Rest
Obey
Trust
- Our pace with God’s pace
- Our expectation with God’s expectation
- Our will with God’s will
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” (Matius 11:28-30)
Trusting in the Lord's character and power allows us to find hope in every situation.
Nuh memilih untuk mempercayai Tuhan lebih dari dirinya sendiri. Nuh mengenal Allah dan Nuh percaya pada karakter Allah
Rest, but don’t quit.
Ketika Nuh menerima tugas membangun bahtera, Nuh tidak memiliki gambaran secara detail tentang proses pengerjaannya.
Secara logika manusia, mustahil bahtera sebesar itu dikerjakan oleh orang yang tidak berpengalaman. Tuhan juga tidak memberitahu Nuh kapan air bah akan datang.
Nuh tidak tahu apakah nantinya bahtera akan cukup kuat atau apakah bahtera itu dapat selesai tepat waktu.
Dia setia pada apa yang dijanjikanNya.
It’s not hard to obey when we love The One whom we obey
- St. Ignatius of Loyola
Hope doesnt mean maybe, perhaps or I wish. Hope means bedrock assurance, anchor of the soul.
Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita
Nuh melakukan tepat seperti yang Tuhan katakan, karena dia memiliki pengharapan bahwa apa yang Tuhan katakan akan terlaksana.
Does God have your heart? (Roma 5:3-5)
Sharing Question:
Dari topik minggu ini, poin manakah yang paling mengena bagimu dan ceritakan mengapa.