Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Sistem Pencernaan Reptil

Sebagian besar reptil adalah pemakan daging (karnivora) yang memiliki sistem secara lebih sederhana dibanding pemakan tumbuhan (herbivora). Daging/makanan yang berasal dari hewan lebih mudah dicerna dibanding makanan dari tumbuhan. Hal ini karena adanya perbedaan struktur sel kedua jenis makanan tersebut. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari senyawa selulosa, yang sulit dicerna karena tidak memiliki enzim selolase. Oleh karena itu, herbivora akan mengadakan simbiosis mutualisme dengan bakteri atau protozoa penghasil enzim selulase (mikroorganisme selulolitik).

LAMBUNG

Keberadaan kerikil-kerikil kecil dalam lambung yang dikenal dengan “gastrolit” membantu kerja gigi dalam mencerna makanan di dalam mulut. Lambung akan meneruskan pencernaan dari mulut. Dinding-dinding lambung melepaskan enzim-enzim pencernaan dan getah lambung (HCL) kemudian membantu memecah senyawa protein. Setelah itu, makanan akan dialirkan menuju usus halus melalui sfingter piloris

Esofagus

KLOAKA

MULUT

Esofagus pada reptil memiliki panjang yang bervarian tergantung spesiesnya. Esofagus disusun atas sel-sel bersilia dan sel goblet yang menghasilkan lendir/mukus. Saluran esofagus akan menghantarkan makanan dari mulut menuju lambung melalui gerakan peristaltik yang dibantu oleh otot-otot penyusun dinding esofagus. Di dalam esofagus tidak terjadi proses pencernaan.

INTESTINUM (USUS HALUS)

USUS BESAR

Merupakan muara tiga saluran, urin, reproduksi dan pencernaan. Kloaka merupakan muara menjadi tiga bagian:

1. Korprodaeum : tempat keluar dari sistem pencernaan

2. Uradaeum : menerima dari saluran urin dan sel kelamin

3. Proctodaeum : daerah pengumpul.

Mulut disusun oleh sel-sel bersilia yang mengsekresikan mukus/lendir untuk membantu melumasi makanan agar mudah ditelan. Pada reptil pemakan daging (karnivora), mulut dilengkapi dengan gigi-gigi yang tajam yang membantu menangkap objek makanannya. Sedangkan pada reptil herbivora, terdapat gigi yang sederhana dalam rongga mulutnya

Usus halus merupakan organ terpanjang pada sistem pencernaan.

Duodenum merupakan bagian usus halus yang pertama kali menerima kim dari lambung.

Kelenjar-kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas membantu mencerna makanan. Pankreas mengeluarkan enzim-enzim ke dalam lumen duodenum . Garam empedu yang disimpan di dalam kantung empedu disekresikan ke lumen duodenum untuk membantu dalam pencernaan lemak dan penyerapan vitamin yang terlarut dalam lemak. Selain itu, di dalam garam empedu terdapat zat warna “urobilin” yang akan mewarnai feses.

Makanan yang tidak dicerna didorong menuju usus besar. Terdapat sekum yang pendek yang membatasi antara usus halus dengan usus besar. Sekum berkembang baik pada reptil pemakan tumbuhan (herbivora). Di dalam usus besar, reptil akan mengalami pembususkan dan pengurangan kadar air. Dinding-dinding sel usus besar menyerap kelebihan air dan nutrisi penting yang belum diserap saat di bagian ileum,

Beberapa reptil bahkan memiliki lidah panjang yang dapat dijulurkan ke luar guna mendeteksi panas yang dipantulkan dari tubuh mangsanya, juga dapat digunakan untuk menagkap mangsanya dan digunakan untuk minum. Rahang atas dan rahang bawah reptil tidak menyatu, hal ini memungkinkan reptil untuk memangsa hewan yang berukuran lebih besar dari dirinya. Beberapa reptil, memiliki kelenjar racun di dalam rongga mulut yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsanya.

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi