Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Sistem telekomunikasi dalam perkeretaapian diatur dalam Undang- Undang No. 23 Tahun 2007 termasuk ke dalam kelompok Fasilitas Operasi Kereta Api.Fasilitas Operasi Kereta Api adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan
1. PK - Waystation
2. PK - Lokomotif
3. Waystation - PK
4. Lokomotif - PK
5. Waystation - Waystation
6. Lokomotif - Lokomotif
7. Lokomotif - Waystation
8. Waystation - Lokomotif
Khusus untuk hubungan komunikasi no. 5 s.d.8 harus ada ijin atau minta ijin ke PK.
traindispatcing adalah sistem komunikasi yang menyediakan komunikasi suara antara Pusat Kendali (PK) dengan stasiun dan Pusat Kendali (PK) dengan masinis di lokomotif.
Jenis Panggilan :
1 . RTS ( Request to Speak )
2 . Private Call ( Panggilan minta didahulukan )
3 . Emergency ( Darurat ke seluruh Pesawat yang ada dalam satu wilayah kerja )
4 . Loko Stop ( Untuk memberhentikan KA yang sedang berjalan.)
Cara membuat panggilan
Untuk membuat panggilan ke Train Dispatcher, Waystatio, atau lokomotif lain, Request to Speak (RTS) harus terkirim ke Train Dispatcher. Caranya adalah :
1. Periksa sistemnya harus dalam keadaan tidak sibuk (indicator ‘BUSY’ tidak menyala)
2. Tekan tombol RTS
3. Indicator merah “TX” akan menyala sesaat dan indicator “STATUS” akan menyala dengan cepat.
4. Ketika TDSC (Train Dispatch System Console) menerima panggilan, indicator “STATUS” akan menyala secara perlahan
5. Pengendali kereta tidak akan bisa berkomunikasi sampai petugas TDSC merespon permohonan panggilan
6. Ketika TDSC merespon RTS dari lokomotif, LRCU akan mengeluarkan suara ring tone, dan indicator “STATUS” akan menyala terus.
7. Masinis bisa menggunakan handset untuk berbicara dengan TDSC.
8. Ketika panggilan selesai, masinis dapat menutup panggilan dari sistem dengan menekan tombol “ALARM CANCEL” selama 5 detik.
Antenna lokomotif
• Omni Direktional ¼ Lambda
• Gain : 0 dB
• Panjang : ¼ Lamda
• Frekuensi Kerja : 160 – 180 MHz
• Ditempatkan di atas cabin lokomotif
• Baik digunakan untuk Frek. UHF
( Continous Tone Code Squelch Signaling )
- berfungsi untuk mencegah terjadinya Interfrensi dari pihak lain.
- Jenisnya :
1. Frek 162.2 Hz
2. Frek 173.8 Hz
3. Frek 186.2 Hz