SENYAWA TURUNAN KARBOHIDRAT
"GOM"
Mucilago gom arab dengan kadar 35 % kekentalannya kira-kira sama dengan gliserin. Gom ini mudah dirusak oleh bakteri sehingga dalam suspensi harus ditambahkan zat pengawet ( preservative).
Serbuk kering biji akasia disoksletasi dengan pelarut petroleum ctcr. Sctclah filtrat tidak mcmberi rcaksi terhadap preaksi Lieberman Buchard. filtrat dikentalkan dengan rolavapor. Pcnyabunan dilakukan menggunakan KOH 10 %. Setelah ditambah air suling 5 kali volume diadakan ekstraksi dengan dietil eter menggunakan corong pemisah. Fase dietil eter dikeringkan dengan natrium sulfat eksikatus dan disaring serta diuapkan. Setelah dilakukan uji warna, (KLT) dan kromatografi kolom . diadakan rekristalisasi.
Dari isolat dan setelah diidentifikasi. biji tana man ini mengandung sterol jenis stigmasta -7.22-dien-3-ol
Viskositas akan meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi (Tranggono dkk, 1991). Gum arab mempunyai gugus arabinogalactan protein AGP) dan glikoprotein (GP) yang berperan sebagai pengemulsi dan pengental (Gaonkar,1995).
Acasia ( pulvis gummi arabici) atau nama simpilisianya adalah Acacia senegal
Didapat sebagai eksudat tanaman akasia sp, dapat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, bersifat asam. Viskositas optimum dari mucilagonya antara pH 5 – 9. Dengan penambahan suatu zat yang menyebabkan pH tersebut menjadi diluar 5 – 9 akan menyebabkan penurunan viskositas yang nyata.
Hui (1992) menambahkan bahwa gum arab merupakan bahan pengental emulsi yang efektif karena kemampuannya melindungi koloid dan sering digunakan pada pembuatan roti. Gum arab memiliki keunikan karena kelarutannya yang tinggi dan viskositasnya rendah.
Gum arab digunakan untuk mendorong pembentukan emulsi lemak dan mencegah kristalisasi gula. Emulsifikasi dari gum arab berhubungan dengan kandungan nitrogennya. Gum arab dapat meningkatkan stabilitas dengan peningkatan viskositas. Jenis pengental ini juga tahan panas pada proses yang menggunakan panas namun lebih baik jika panasnya dikontrol untuk mempersingkat waktu pemanasan, mengingat gum arab dapat terdegradasi secara perlahan-lahan dan kekurangan efisiensi, emulsifikasi dan viskositas.
Gum arab dapat digunakan untuk pengikatan flavor, bahan pengental, pembentuk lapisan tipis dan emulgator. Gum arab akan membentuk larutan yang tidak begitu kental dan tidak membentuk gel pada kepekatan yang biasa digunakan.
Taksonomi dan tata nama (nomenclature):
Termasuk famili Fabaceae (Mimosoideae).
Memiliki beberapa nama umum seperti,
three-thorned acacia;
gum arabic tree (Eng.);
gommier blanc, verek (Fr.);
gummibaum (Ger.);
goma arábica (Sp.)
Penyebaran dan Habitat:
Tersebar luas di daerah tropis Afrika mulai dari Senegal sampai Ethiopia dan meluas sampai India. Paling banyak terdapat pada daerah dengan curah hujan 300-400 mm/tahun tetapi dapat tumbuh pada curah hujan minimal 100mm dan tahan pada musim panas 8-11 bulan. Tumbuh baik pada daerah kering.
FARMAKOGNOSI
Menurut Alinkolis (1989), gum arab dapat digunakan untuk pengikatan flavor, bahan pengental, pembentuk lapisan tipis dan pemantap emulsi. Gum arab akan membentuk larutan yang tidak begitu kental dan tidak membentuk gel pada kepekatan yang biasa digunakan (paling tinggi 50%).
Deskripsi Botani
Terdapat berbagai macam spesies. Habitat berupa pohon atau perdu dengan tinggi mencapai 15 meter, mahkota berbentuk payung, daun kecil dengan panjang 1-10 cm.
Cara Panen
Gom Arab keluar sendiri dari retakan – retakan kulit batang dan mengeras di udara. Tanaman yang telah berumur 6 tahun mulai dapat diambil gomnya. Untuk memperbanyak produksi, terkadang kulit batang diiris – iris (dibuat luka)
Biji dan Buah
Biji berbentuk bulat dan pipih dengan diameter 8-12 mm. Buahnya berwarna kuning sampai coklat, pipih dan tipis dengan panjang 2-19 cm dan lebar 1-3,5 cm.
Pembuahan dan Perbungaan
Umumnya, perbungaan dimulai tepat sebelum atau pada awal musim hujan ketika daun muncul/tumbuh dan bijinya matang pada musim panas. Penyerbukan dilakukan oleh serangga.
Gom (atau gum) arab,
dikenal pula sebagai gum acacia adalah salah satu produk getah (resin)
yang dihasilkan dari penyadapan getah pada batang tumbuhan legum
(polong-polongan) dengan nama ilmiah Acacia senegal.
Gum arab dihasilkan dari getah bermacam-macam pohon Acasia sp.
di Sudan dan Senegal.
Gum arab pada dasarnya merupakan serangkaian satuan-satuan
D-galaktosa, L-arabinosa, asam D-galakturonat dan L-ramnosa.
Gum arab jauh lebih mudah larut dalam air dibanding hidrokoloid lainnya.
Gum dimurnikan melalui proses pengendapan dengan menggunakan etanol dan diikuti proses elektrodialisis.
122210101030 MUHAMMAD HAFIDI
122210101044 WILDA ZIDNI
122210101068 IFA ROSI M
122210101078 SARAH AISHA
122210101080 LERRIANA ALLYU
122210101086 MAHARANI D PRATIWI
122210101090 I KADEK ARYA P
122210101104 FARIDATUL HASANAH
122210101110 CHANDRANADIA R.E
122210101118 TSABIT BARKI