Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Diperbatasan exon dan intron selalu ada basa GT dan AG pada ujung 3’ yang sangat penting dalam proses splicing yang tepat. Jika terjadi mutasi pada daerah ini maka proses splicing tidak dapat berlangsung. mRNA akan mengalami modifikasi dengan penambahan CAP pada ujung 5’ dan poli-A pada ujung 3’. Setelah transkripsi dimulai dengan bantuan ikatan 5’-5’ trifosfat ujung 5’ RNA yang baru disintesis akan berikatan dengan 7-metil-guanosin pada ujung terminal nukleotida.
Pada penderita Thalassemia,
Sintesis globin dimulai dari proses transkripsi gen dalam inti sel atau nucleus. Baik bagian exon maupun intron akan ditranskripsikan ke precursor mRNA atau nuclear messenger RNA (nmRNA) dengan bantuan enzim polimerase RNA. Di dalam nukleus molekul ini akan mengalami modifikasi intron akan dihilangkan melalui proses splicing dan exon-exon dan kemudian bergabung satu sama lain.
Proses metilasi ini berhubungan dengan proses penambahan CAP sehingga ujung 5’ RNA transkip mempunyai CAP. Selanjutnya, mRNA menuju cetakan rantai ke dalam sitoplasma dan menjadi globin yang akan disintesis. Kodon terminasi (UGA UAA, UAG, dan). Pada saat ribosom bertemu dengan kodon terminasi, proses transiasi terhenti, rantai globin lengkap dilepaskan dan kemudian sub-unit ribosom terlepas dari asam amino yang dibentuk dan didaur ulang. Selanjutnya rantai globin yang terbentuk akan berikatan dengan molekul hem pembentuk hemoglobin
Karakteristik mRNA hasil transkripsi pada jasad eukariotik yakni berupa pre-mRNA (transkrip primer, primary transcript) yang meupakan sekuens yang tidak diterjemahkan atau disebut dengan intron dan adanya sekuens yang diterjemahkan yang disebut dengan ekson (Kim et al., 2005).
Splicing adalah penghilangan intron, intron adalah urutan nukleotida yang tidak mengandung informasi genetik, sedangkan ekson adalah urutan nukleotida yang mengandung informasi genetik.
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai
DNA. Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa
oleh mRNA.
Sebelum mengalami transkripsi, mRNA mengalami proses:
Pemotongan dapenyambungan RNA (RNA spilicing)
2. Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’ mRNA)
3. Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA.
Peristiwa pemotongan segmen sekuens intron dan pembentukan mRNA matang (mature) dari penggabungan dari berbagai sekuens ekson disebut sebagai peristiwa RNA splicing (Freifelder, 1987). Adapun mekanisme singkat splicing disajikan dalam Gambar 1.
Mekanisme splicing membutuhkan sekuens nukleotida yang spesifik pada daerah dua ujung intron, yakni pada ujung 5′ terdapat sekuens 5′–GU–3′ dan pada ujung 3′ terdapat sekuens 5′–AG–3′. Ujung sisi 3′ bertujuan untuk mengenali daerah downstream splicing, sementara ujung sisi 5′ bertujuan untuk mengenali daerah upstream splicing (Clark, 2010; Lasda et al.,2010; Turner et al., 1997).
Pada pola sekuens spesifik pada b-globin manusia menunjukkan daerah intron dengan ciri khas adanya sekuens GT (GU) pada ujung 5′ dan adanya sekuens AG pada ujung 3′. Daerah ekson yang mana ekson 1 adalah leader sequence; ekson 2 adalah coding area; dan ekson 3 adalah untranslated sequence (Alberts et al., 2008).
Pada orang normal,Dalam transkripsi urutan basa pada salah satu utas DNA, yaitu yang memiliki urutan 5'-3', dicetakkan pada RNAm, dan pencetakan itu menurut rumus perpasangan basa DNA dalam keadaan dua utas berpasangan. T pada DNA mencetak A pada RNA, A mencetak U, G mencetak C, dan C mencetak G, menurut rumus: A-U, G-C. Maka jika utas DNA berurutan AATGGCATTGCGGCA misalnya maka yang dicetakkan pada RNAm ialah berurutan UUACCGUAACGCCGU.
Thalassemia adalah sekumpulan heterogenus penyakit akibat dari gangguan sintesis hemoglobin yang diwarisi secara autosom resesif
Thalassemia juga merupakan sindroma kelainan darah herediter yang paling sering terjadi di dunia, sangat umum di jumpai disepanjang sabuk thalassemia yang sebagian besar wilayahnya merupakan endemis malaria.
pergeseran basa antara ekson dan intron itu bisa juga menyebabkan mutasi, kalau kodon baru yang terbentuk menyandi asam amino yang beda sekali dengan yang asal. Ini terdapat pada beberapa variant thalassemia, yaitu penyakit keturunan anemia berat. Penderitanya memiliki eritrosit atau sel darah merah yang pendek umur dan rapuh, sehingga dalam peredaran darah mudah bergumpal dan hancur.