Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Other Examples ?? Share it..

- ia menganggap bahwa masalah yang disebabkan terutama oleh pria dan wanita memiliki gaya yang berbeda.

- Pria lebih sering meremehkan dan mengabaikan perempuan yang menentang pembicaraan , dan memilih untuk diam.

- Kedua ahli teori percaya muting terlibat, tapi mereka melihat itu dari sudut pandang yang berbeda

Background

Introduction

kata-kata yang sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang dianggap sebagai seksual promiscuous

( pengacau secara sexual )

Ahli antropologi social (Edwin Ardener), lewat bukunya “Belief and the Problem of Women" Ia menyimpulkan bahwa banyak ethnographers mengaku memahami masyarakat, tetapi hanya didasarkan pada informasi yang mereka temukan berdasarkan penduduk laki-laki.

Men - stud, playboy, rake, gigolo, womanizer, etc.

Women- slut, hooker, mistress, hussy, easy lay, prostitute, whore, nymphomaniac, etc.

- Perempuan melihat dunia secara berbeda karena sejarah divisi tenaga kerja

- Perempuan harus terus mengikuti bahasa dan aturan seorang pria, mereka sendiri tidak pernah memiliki kata-kata untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka.

- Cheris Kramarae menilai bahwa Komunikasi itu diciptakan oleh laki-laki, dan itu memungkinkan mereka untuk memiliki/mendapatkan keuntungan atas perempuan.

CRITIQUES

Gatekeeper

Women : Over 200 Words

“Gatekeeper” - Editor dan arbiter dari sebuah budaya tertentu menentukan buku, esai, puisi, drama, naskah film apa yang akan muncul dalam media massa.

Man : 22 Words

Deborah Tannen (Creator Genderlecth Theory) mengakui bahwa perbedaan dalam gaya komunikasi antara pria dan wanita kadang-kadang menyebabkan ketidakseimbangan dalam kekuasaan,Tetapi Tidak seperti Kramarae..

SIDE B

SIDE A

Mengapa deskripsi laki-laki dianggap lebih positif, sementara Deskripsi perempuan biasanya negatif ???

Strenght of Muted Group Theory

Muted group theory ??

Muted Group Theory on Internet

Teori yang dikembangkan dari bidang antropologi dan ilmu budaya dan baru-baru ini telah digunakan dalam ilmu komunikasi untuk teori feminis dan teori lintas budaya.

- Adanya sebuah pemahaman baru mengenai toleransi antara masyarkat (wanita-Pria)

- Sebuah Penjelasan/ilmu tentang Nilai kehidupan social.

- Menjadi daya tarik estetika pada komunikasi

- Menjadi sebuah diskusi dan kesepakatan

dalam komunitas

- Reformasi dalam masyarakat

Lewat teori ini Kramarae juga telah menguji lewat media internet, dan dia mencoba mengetahui apakah laki-laki masih menjadi “gatekeeper” dalam sebuah media.

Dan Penelitiannya menunjukkan bahwa masih adanya muted group & pengaturan tradisional dalam media internet.

Adalah sekelompok orang yang mengalami kesulitan memberikan suara untuk memberikan persepsi mereka karena tidak memiliki kekuatan dan pemahaman mengenai suatu hal, dan mereka hanya bisa bungkam agar tetap mendapatkan pemahaman dari publik.

Muted Group Theory and its Effects on Minorities

Mark Orbe Mengidentifikasikan adanya 26 hal yang membuat suatu kelompok menjadi bungkam Ketika berurusan dengan struktur dan pesan dari kelompok dominan.

“ tindakan yang mereka pilih tergantung pada pengalaman sebelumnya, konteks,kemampuan individu, biaya dan Penghargaan yang didapat. “

Muted Group Theory and its Effects on Minorities

Mark Orbe, ahli komunikasi menambahkan penelitian Kramarae mengenai muted group theory , dan dia juga turut meneliti bersama beberapa laki-laki keturunan Africa-Amerika serta banyak kelompok minor lainya.

2 teori tambahan yang dikemukakan Mark orbe dalam penelitian tersebut adalah ;

- “Muting” Juga dapat diterapkan untuk banyak budaya kelompok.

- Adanya lebih dari satu cara mengenai bagaimana mengatasi “muted group”.

MUTED GROUP THEORY

THANK YOU!

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi