Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Neraca Pembayaran (Balance Of Payment) suatu negara ialah catatan yang sistematis tentang transaksi internasional antara penduduk negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu (Nopirin, 1988). Selanjutnya Hady (2001:59) mendefinisikan balance of payment (BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (Resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dalam menggolongkan transaksi-transaksi internasional ke dalam transaksi kredit dan transaksi debit, prinsip-prinsip yang perlu kita perhatikan ialah
a. Suatu transaksi merupakan transaksi kredit, apabila transaksi tersebut mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.
b. Suatu transaksi merupakan transaksi debit, apabila transaksi tersebut mengakibatkan timbul atau bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
Contoh :
Indonesia mengekspor jagung ke negara jepang maka transaksi demikian disebut transaksi kredit sedangkan apabila Indonesia mengimpor jagung di negara jepang maka transaksi demikian disebut transaksi debit
1. Trade (visible dan invisible)
2. Income on Invesment
3. Gift, Aid dan Unilateral Transfers
4. Direct Investment
5. Long Term Loan
6. Short Term capital
7. Bank Depodits and Currencies
8. Monetari Gold
Hifat Alfiana C1A012007
Laras Ayu Palupi C1A012015
Sarah Ningtyas C1A012034
Dorotea Dara Purbananda C1A012042
Adhelia Citra Larasati C1A012045
Alfi Fadillah Aisyah Sari C1A012081
Keseimbangan ini timbul dari ketidakserasian antara perubahan-perubahan pada permintaan dan penawaran akan barang barang perdagangan internasional dengan perubahan pada penawaran faktor produksi. Beberapa penyebab Structural Disequilibrium menurut Delbert a. snider yaitu : berkurangnya stok capital nasional yang sangat drastis mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi berubahnya pola permintaan berubahnya pola perdagangan berubahnya pola aliran capital jangka panjang, perubahan perubahan dalam bidang kelembagaan.
Dalam sistem Flexible Exchange Rate, penyesuaian dapat dilakukan dengan perubahan nilai tukar yaitu:
Penyesuaian Neraca Pembayaran Internasional dalam Sistem Fixed Exchange Rate
Dalam hal ini penyesuaian dengan campur tangan pemerintah. Jika terjadi defisit neraca pembayaran internasional (over demand valas), maka pemerintah dapat melakukan penambahan stock valas di pasar. Dan jika surplus neraca pembayaran internasional (over supply valas), maka pemerintah harus membelinya sehingga nilai tukar kembali kepada nilai tukar keseimbangan pasar semula.
1. Membiarkan tingkat kurs naik menjadi OR1 (kurs yang berubah-ubah).
2. Membiarkan proses penyeimbangan berjalan secara otomatis melalui perubahan harga dan pendapatan (kurs tetap/standar emas).
3. Pemerintah dapat menambah penawaran devisa di pasar dengan menggunakan cadangan yang dimiliki (pegged rate).
4. Kebijaksanaan deflasi (untuk menurunkan ongkos produksi dan harga) serta mengurangi permintaan total dan pendapatan guna menekan impor.
5. Melakukan pengawasan devisa (exchange control).
Neraca Pembayaran atau balance of payment (BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (Resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Keseimbangan dalam neraca pembayaran dari sisi ekonomi yaitu dimana pos-pos neraca pembayaran dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Keadaan ini dimungkinkan bila penerimaan luar negeri keseluruhannya seimbang dengan pengeluaran luar negeri. Dengan demikian keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan yang berarti dinamis, bahwa dari waktu ke waktu atau dalam jangka waktu yang cukup panjang keseimbangan itu semakin membaik.Meski seperti itu, tidak menutup kemungkinan suatu negara untuk mengalami ketidakseimbangan neraca pembayaran.
Neraca pembayaran internasional dapat didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antar penduduk dari suatu negara dengan negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun
Ketidakseimbangan ini timbul karena akibat dari adanya gelombang kongjuntur yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri atau yang terjadi dalam perekonomian negara lain. C.P. kindleberger mengatakan bahwa tidak selalu gelombang konjungtur terjadi dalam suatu perekonomian akan mengakibatkan terjadinya cylical disequilibrium neraca pembayaran internasional apabila negara tersebut mempunyai elastisitas pendapatan yang sama, elastisitas harga yang sama, pola gelombang konjungtur yang sama dan gelombang konjungtur bekerja pada waktu yang bersamaan
Sejak tahun 1997 sampai sekarang, Indonesia menerapkan sistem kurs mengambang bebas. Dalam sistem kurs mengambang bebas, pemerintah tidak perlu melakukan campur tangan dalam pasar valuta asing karena kurs suatu mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar. Sebagai contoh mekanisme penyesuaian neraca pembayaran Indonesia pada triwulan I-2015 yang dikatakan surplus dapat dilakukan penyesuaian secara otomatis. Bila neraca transaksi berjalan dan neraca modal ≠ 0, maka secara otomatis akan mengubah kurs valas menuju kearah yang diperlukan agar BPO (Balance of Payment) = 0.
Pada triwulan pertama tahun 2015, kinerja transaksi Indonesia semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari tabel neraca pembayaran Indonesia (tabel 1). Defisit transaksi berjalan turun dari USD5,7 miliar (2,6% PDB) pada triwulan IV-2014 menjadi USD3,8 miliar (1,8% PDB) di triwulan I-2015. Defisit tersebut juga lebih rendah dari defisit pada triwulan yang sama pada 2014 sebesar USD4,1 miliar (1,9% PDB). Sumber dari peningkatan kinerja transaksi berjalan ini adalah perbaikan neraca perdagangan migas seiring menyusutnya impor minyak karena harga minyak dunia yang lebih rendah dan turunnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak positif dari reformasi subsidi yang ditempuh pemerintah. Di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas lebih rendah akibat turunnya ekspor nonmigas (-8,0% yoy) seiring dengan penurunan harga komoditas, meskipun impor nonmigas juga mencatat penurunan (-3,7% yoy) di tengh pertumbuhan ekonomidomestik yang melambat. Perbaikan kinerja transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti turunnya impor barang, berkurangnya pengeluaran wisatawan nasional selama berkunjung ke luar negeri, dan turunnya neraca perdagangan primer seiring dengan pola musimannya.
Keadaan dimana neraca pembayaran tidak seimbang (disequilibrium) adalah, apabila susunan nilai dari pos-pos dalam neraca pembyaran tersebut tidak dapat berahan lama secara wajar dan haromonis, tapi berubah-rubah naik dan turun. Kemampuan beli luar negeri suatu negara ditentukan oleh besarnya peneriaman luar negeri dan besarnya cadangan internasional yang dimiliki
1.Ekspor dan impor dapat berubah-ubah karena musim (seasonal disequilibrium)
.
2. Perubahan di dalam pendapatan sebagai akibat kebijaksanaan harga, tingkat bunga atau kesempatan kerja dari Negara lain dapat menimbulkan ketidakseimbangan (cyclical disequilibrium).
3. Kemajuan teknik (misalnya : penemuan karet syntethis) dapat menyebabkan ketidakseimbangan (defisit) Negara penghasil karet alam (structuraldisequilibrium).
4. Aliran modal sebagai akibat kegiatan spekulasi (destabilizing speculation).
Perubahan-perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri maupun luar negeri dengan sendirinya akan menimbulkan perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman. Akan tetapi pada perubahan neraca pembayaran internasional yang mempunyai pola musiman ini pada umumnya tidak banyak menimbulkan masalah, sebab defisit neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan lainnya
Penerapannya dapat dilihat dari dua sisi yaitu:
1. Sisi Makroekonomi
Neraca pembayaran internasional memberikan petunjuk langkah apa yang perlu dilakukan untuk mencapai keseimbangan eksternal.
2. Sisi Mikroekonomi
Neraca pembayaran internasional digunakan untuk:
• Menganalisis peranan ekonomi dari rekening barang dan jasa.
• Mengkuantifikasikan variasi sifat dan arah arus modal.
• Mengidentifikasikan sumber-sumber penggunaan valuta asing.
semua tansaksi yang mengakibatkan berpindahnya hak, aktiva atau penuaian jasa jasa dari suatu negara ke negara lain. transaksi ekonomi internasional tidak selamanya disertai dengan pembayaran dan penerimaan uang, misalnya : pertukaran barter (in natura).
Indonesia merupakan bagian dari perekonomian dunia yang sangat besar. Perubahan teknologi dan transportasi benar – benar mengubah dunia menjadi semakin kecil dan inilah yang dinamakan dengan globalisasi. Melalui globalisasi, perusahaan – perusahaan di tiap – tiap negara saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan internasional. Dalam membuat keputusan untuk berdagang atau tidak dengan negara lain tentu dibutuhkan pertimbangan – pertimbangan berupa indikator – indikator perekonomian yang berguna untuk melihat kesehatan perekonomian dari suatu negara. Neraca pembayaran merupakan salah satu indikator yang penting bagi perekonomian selain produk domestik bruto (PDB), inflasi, tingkat suku bunga, tingkat nilai tukar (exchange rate), dan pertumbuhan ekonomi.
Materi neraca pembayaran internasional adalah transaksi-transaksi ekonomi internasional yang diadakan oleh penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut. Pada umumnya transaksi-transaksi ekonomi berupa pemindahtanganan hak milik atas suatu benda dari tangan orang yang satu ke tangan orang yang lain ataupun berupa penuaian jasa yang dilakukan oleh orang yang satu untuk orang yang lain. Selain itu, perubahan susunan dan nilai hutang piutang serta kekayaan penduduk negara bersangkutan di negara lain juga tercakup dalam istilah transaksi ekonomi internasional.