TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA & TATA SURYA

TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA

Teori Kabut/Nebula (Immanuel Kant 1755 & P. Simon de Leplace 1796)

Sejarah terbentuknya bumi berasal dari gas yang kemudian berkumpul dan membentuk gumpalan kabut raksasa. Kabut raksasa ini berasal dari gaya tarik-menarik antar gas. Kemudian kabut raksasa ini mengalami perputaran yang sangat cepat. Akibat perputaran ini bagian tengah gumpalan kabut raksasa terlempar keluar dan mengalami pendinginan, yang akhirnya membeku. Bagian-bagian yang terlempar inilah yang membentuk planet-planet dalam tata surya, salah satunya bumi yang kita tempati ini.

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA & TATA SURYA

Gambaran umum Tata Surya (Ukuran planet digambarkan sesuai skala, sedang jaraknya tidak) : Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Ceres, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, Haumea, Makemake dan Eris.

Menurut teori ledakan besar, alam semesta mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang. Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung Galaksi - Galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang. Gambar di samping merupakan gambaran konsep yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata.

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

KELOMPOK 9

TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA

Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Proses terbentuknya alam semesta karena semesta memproduksi dirinya sendiri (continuous creation) sampai sekarang dan abadi. Semesta membentuk materi-materi baru dan bergerak semakin menjauh sehingga semesta dipaksa mengembang. ( Fred Hoyle, Thomas Gold dan Hermann Bondi)

Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)

Dentuman atau ledakan besar yang terjadi beberapa milyar tahun lalu yang mengawali proses terbentuknya galaxy-galaxy, bintang-bintang, tata surya dan, benda angkasa lainnya sehingga semesta mengembang. (Edwin Hubble dan mendapat dukungan dari Albert Einstein)

Teori Bintang Kembar (Fred Hoyle , 1915-2001)

JUMIYATI SISKA DEWI B.231.12.0392

WAHYU HARDIYANTO B.231.12.0395

CAHYONO B.231.12.0400

NUR ICHSAN B.231.12.0403

NURUL CHAYATI B.231.12.0405

TIMUR TONGKI TRI LAKSANA B.231.12.0406

LARASATI PRIHATININGRUM B.231.12.0421

Dari teori ini, tata surya dijelaskan bermula dari terdapatnya dua bintang kembar, kemudian satu bintang itu meledak menjadi serpihan kecil. Akibat medan gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan itu berputar mengelilinginya. Dari serpihan inilah terbentuk planet dan benda langit lainnya, sedangkan bintang yang utuh adalah Matahari.

TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA

Teori Pasang Surut (James Jeans 1877-1946 & Harold Jeffreys 1891-1962)

Ada bintang lain yg mendekat dengan matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tsb oleh gaya pasang surut,  sehingga berakibat terlepasnya partikel-partikel  matahari yang membentuk pola cerutu. Bagian pinggir tipis dan bagian tengah mengembang. Kemudian bintang yang semakin jauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas disekitar matahari. Gumpalan itulah yang akan membentuk planet-planet.

TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA

Teori Planetisimal Hypothesis (Thomas C. Chamberlin 1843-1928 & F.R. Moulton 1872-1952)

Dalam teori ini diungkapkan bahwa pada dahulu kala terdapat sebuah matahari yang sudah terbentuk. Kemudian ada suatu bintang yang melintas yang jaraknya tidak jauh dari matahari. Sehingga menyebabkan adanya daya penarikan oleh matahari. Akibat adanya penarikan dari matahari ini, maka timbul suatu ledakan yang besar. Dari ledakan ini menyebabkan adanya gas yang keluar dari atmosfer matahari. Sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap di orbit dan akhirnya membeku dan memadat dan membentuk objek-objek kecil yg disebut planetesimal. Bumi ini merupakan bagian dari Planetesimal ini.