Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Organoklorin merupakan chlorinated hydrocarbon yang secara kimiawi tergolong insektisida yang relatif stabil dan kurang reaktif. Hal ini ditandai dengan dampak residunya yang lama terurai di lingkungan. Salah satu contoh insektisida organoklorin yang terkenal ialah DDT.
Kelompok organoklorin bersifat toksik terhadap susunan saraf baik pada serangga maupun mamalia. Keracunan ini dapat terjadi akut maupun kronik. Hal tersebut disebabkan karena insektisida ini memiliki waktu paruh yang relatif lama sehingga meskipun penggunaannya telah dihentikan namun zatnya masih terdapat di lingkungan baik air maupun tanah hingga beberapa tahun kemudian. Penggunaan insektisida golongan ini sebagai insektisida rumah tangga telah dilarang di Indonesia sejak tahun 1996
Organofosfat merupakan ester asam fosfat atau asam tiofosfat yang mempunyai waktu paruh bervariasi tergantung pada derajat keasaman (pH).
Pada pH netral, waktu paruh insektisida ini hanya beberapa jam untuk diklorvos dan beberapa minggu utuk paration sedangkan pada pH yang cenderung asam waktu paruh ini akan meningkat beberapa kali. Organofosfat umumnya merupakan zat yang paling toksik untuk membasmi hewan bertulang belakang seperti ikan, burung, cicak, dan mamalia dengan memblokade penyaluran impuls saraf melalui pengikatan enzim asetilkolinesterase. Akibatnya, terjadi penumpukan asetilkolin yang meningkatkan aktivitas saraf dan hal ini bermanifestasi menjadi rasa sakit kepala bahkan kejang otot dan kelumpuhan.1,3 Di Indonesia, insektisida organofosfat jenis diklorvos dan klorfirifos telah dilarang sejak tahun 2007.
Karbamat merupakan ester asam N-metilkarbamat yang bekerja dengan cara menghambat menghambat asetilkolinesterase sama seperti insektisida organofosfat.
Namun, pengaruh insektisida jenis ini tidak berlangsung lama karena proses yang cepat dan reversibel sehingga apabila timbul gejala maka gejala tersebut berlangsung cepat dan sementara hingga kembali ke keadaan normal. Insektisida ini dapat bertahan dalam tubuh antara 1 sampai 24 jam dan selanjutnya akan diekskresikan.5 Insektisida kelompok ini yang masih digunakan sebagai insektisida rumah tangga hingga saat ini yaitu jenis propoksur yang memiliki waktu paruh sekitar 4 jam. Meskipun waktu paruh yang dimiliki relatif singkat, namun kemungkinan terjadinya akumulasi masih ada dan hal ini yang akan berdampak negatif bagi para pekerja
Piretroid mempunyai toksisitas rendah pada manusia karena piretroid tidak terabsorpsi dengan baik oleh kulit.
Meskipun demikian, insektisida ini dapat menimbulkan alergi pada orang yang peka. Piretroid jenis transfultrin, dalletrin, permetrin, dan sipermetrin banyak digunakan sebagai insektisida rumah tangga baik dalam bentuk semprot non aerosol (manual) maupun aerosol (dengan gas pendorong), elektrik, dan koil/bakar. Hasil evaluasi insektisida yang dilakukan oleh USEPA (The United State of Environmental Protection Agency) mengemukakan bahwa dampak risiko pada manusia dan lingkungan sangat kecil jika mengikuti petunjuk yang tertera pada label
DEET bekerja dengan memblokade reseptor olfaktorius serangga yang mengakibatkan hilangnya keinginan serangga untuk menggigit manusia. Potensi DEET sebagai repellent akan meningkat dengan tidak adanya bau keringat. DEET sukar larut dalam air dan termasuk klasifikasi D yaitu tidak diklasifikasikan sebagai penyebab kanker pada manusia. Meskipun demikian, penggunaannya disarankan tidak diulangi setelah 8 jam karena DEET dapat berpenetrasi melalui kulit sehingga berpotensi menimbulkan keracunan
fumigan mencakup beberapa jenis gas, cairan atau padatan yang mudah menguap pada suhu rendah dan melepaskan gas yang dapat membasmi hama. Jenis fumigan yang banyak digunakan adalah paradiklorbenzen (PDB) atau naftalen. PDB juga digunakan sebagai penyegar udara dan penghilang bau. PDB jarang menyebabkan keracunan pada manusia. PDB mempunyai stereoisomer diklorobenzen yang lebih toksik dari bentuk para isomernya. Naftalen dikenal dengan nama kapur barus mempunyai bau yang tajam dan dapat menimbulkan iritasi kulit pada orang yang alerg
Asam borat didaftarkan sebagai pestisida sejak tahun 1948 untuk mengontrol kecoa, rayap, semut, kutu, ngengat, dan serangga lainnya. Pestisida ini bekerja dengan mempengaruhi metabolisme serangga dan bersifat abrasive pada eksoskeleton serangga. Di pasaran, asam borat tersedia dalam bentuk cairan, serbuk, umpan berbentuk pasta atau gel. Umpan ini diletakkan pada perangkap dan ditempatkan dibawah wastafel, kulkas atau kompor. Secara pelan, racun ini akan membuat dehidrasi dan merusak sistem imun serangga. Serangga yang masuk perangkap akan membawa racun pada sarangnya dan membunuh serangga yang memakannya
Adapun tingkat keracunan insektisida berdasarkan aktivitas enzim kholinesterase dalam darah yang diukur melalui pemeriksaan tintometer kit dengan perangkat
uji Lovibond yaitu sebagai berikut.
• 75-100% kategori normal,
• 50-<75% katagori keracunan ringan,
• 25-<50% katagori keracunan sedang,
• 0%-<25% katagori keracunan berat
Bahaya pestisida terhadap pekerja lapangan terjadi pada beberapa saat tertentu seperti berikut ini.
a. Saat memindahkan pestisida dari wadah yang besar ke wadah yang lebih kecil untuk diangkat dari gudang ke tempat bekerja,
b. Saat persiapan sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan dan selama menyemprot,
c. Kontaminasi karena kecelakaan, yang dapat terjadi pada setiap tingkat pekerjaan,
d. Saat pemindahan, bongkar muat, peredaran, transportasi, penyimpanan, pengaduk, dan penyemprotan atau pemakaian lainnya.
Mengingat hal-hal tersebut, maka perlu mendapat perhatian intensif sebagai berikut:
a. Mereka yang bekerja dengan pestisida harus diberitahu bahaya yang akan dihadapinya atau mungkin terjadi dan menerima serta memperhatikan pedoman dan petunjuk-petunjuk tentang cara-cara bekerja yang aman dan tidak mengganggu kesehatan.
b. Harus ada pengawasan teknis dan medis yang cukup.
c. Harus tersedia fasilitas untuk PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) mengingat efek keracunan pestisida yang dapat berbahaya pada pekerja. Bila dipakai pestisida golongan organofosfat harus tersedia atropin, baik dalam bentuk tablet maupun suntikan. Untuk ini perlu adanya seorang pengawas yang terlatih
Pencegahan keracunaninsekstisida yang mungkin terjadi pada pekerja
1. Disimpan dalam wadah yang diberi tanda dan sebaiknya tertutup atau disimpan di dalam lemari terkunci.
2. Campuran pestisida dengan tepung atau makanan tidak boleh disimpan di dekat makanan.
3. Penandaan harus jelas khususnya untuk pekerja yang buta huruf.
4. Tempat-tempat bekas menyimpan yang tidak dipakai lagi harus dibakar agar sisa pestisida musnah sama sekali.
5 Penyimpanan di wadah-wadah untuk makanan atau minuman seperti botol tidak dianjurkan.
Pemakaian alat-alat pelindung
1. Para pekerja dianjurkan untuk memakai respirator (masker) dan menyediakan ventilasi di tempak kerja.
2. Para pekerja hendaknya memakai pakaian pelindung, kacamata, dan sarung tangan yang terbuat dari neoprene
Kelompok 7:
Putri Ayu Helni Lestari
Clara Dian Pistasari Putri
Dita Apria Dwi
Dessy Ratnasari
Firdaus Try Adiputra
M. Tomy Edwardo
Rully Maya Enda
Rieska Yunika Machyar
1. Organoklorin
2. Organofosfat
3. Karbamat
4. Piretroid
5. DEET (IUPAC : N,N-Diethyl-3-methylbenzamide atau N,N-Diethyl-m-toluamide)
6. Fumigan
7. Asam Borat
1. Jika tertelan --> segera stimulasi muntah kecuali pasien tidak sadar
2. Apneu --> ABCD
3. Jika terpapar organ luar seperti kulit atau mata --> irigasi
4. Beri medikamentosa --> antidotum,
seperti pada keracunan organofosfat diberi Sulfas Atropin 2 mg IV
Pralidoksim diberikan setelah pemberian sulfas atropin
1. Semprot
2. Fogger/ Pengasapan
3. Insektisida Elektrik
4. Insektisida Bakar
5. Lotion
6. Cairan (biasanya dicampur)
7. Serbuk
8. Umpan
9. Kepingan kertas
10. Fumigan rumah tangga
Insektisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga.
Semua insektisida adalah toksik meskipun memiliki derajat toksisitas yang berbeda antar jenis insektida
Dampak negatif ini juga berpengaruh bagi kesehatan manusia, khususnya tenaga kerja yang terlibat dalam penggunaan insektisida
design by Dóri Sirály for Prezi