Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

IBNU MISKAWAIH

DAN PEMIKIRANNYA

3) Daya berfikir (al-nafs al-nathiqah) sebagai daya tertinggi

Ibnu Miskawaih memberikan beberapa jenis keutamaan yang termasuk dalam daya berfikir,yaitu:

  •  Ketajaman intelegensi
  •  Kuat ingatan
  •  Rasionalitas
  •  Tangkas
  •  Jernih pemikiran
  •  Mudah dalam belajar

Daya berfikir disini adalah suatu keadaan jiwa yang memungkinkan seseorang membedakan yang benar dari yang salah dalam semua keadaan secara sukarela tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak lain.

Ibnu Miskawaih membagi kedalam empat bagian tentang keuutamaan, yaitu:

1) Hikmah (kebijaksanaan)

Keutamaannya terletak antara safah(menggunakan daya fikir tidak pada tempatnya,tidak layak) dan balah (menyia-nyiakan,melalaikan potensi pikiran yang ada).

2) Iffah (keterkendalian)

Keutamaannya terletak antatra syarah,syarhan(tidak mempunyai keingiinan dan hasrat sama sekali)

3) Syaja’ah (keberanian)

Keutamaannya terletak antara jubn (khawatir), takutt pada sesuatu yang tak sepatutnya ditakuti(phobia) dan tahawwur (melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ukuran yang harus dilakukan, nekat)

4) ‘Adalah (keadilan)

Keutamaannya terletak antara mahanah atau dhulm (aniaya,usaha mendapatkan sesuatu yang berlebihan, eksploitatif) dan inz}ilam (teraniaya,tereksploitasi)

Ketiga daya diatas ini merupakan unsure ruhani manusia yang asal kejadiannya berbeda. Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa hubungan jiwa (al-bahimiyyat) dan jiwa (al-sabu’iyyat) dengan jasad pada hakikatnya sama dengan saling mempengaruhi.

Hasil lain teori emanasi yang dimajukan Ibnu Miskawaih ialah untuk mengukur tingkat keabadian sesuatu.

Ibnu Miskawaih menggunakan alat ukur penggerak, menurutnya ada dua macam, yaitu tabi’at dan al-nafs.

H. Metodologi Pendidikan

Thank you!

Metode pendidikan yang sejalan dengan tujuannya yaitu mengacu kepada perubahan-perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Metode akhlak disini dapat diartikan memcapai akhlak yang baik dan memperbaiki akhlak yang buruk.

1. Adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk berlatih terus-menerus dan menahan diri untuk memperoleh keutamaan dan kesopanan yang sebenarnyasesuai dengan keutamaan jiwa.

2. Mengetahui kekurangan-kekurangan jasmani dan kebutuhan-kebutuhan primernya untuk melenyapkan kekurangan-kekurangan itu serta memperbaikinya.

3. Harus menggunakan keutamaan jiwa berpikirnya, yang dengan jiwa itu dia menjadi manusia, dan menelaah kekurangan yang ada dalam jiwanya, dan berupaya memperbaikinya dengan segala kemampuannya.

Melihat kekurangan orang lain untuk mengukur kekurangan diri sendiri dianjurkan oleh Ibnu Miskawaih, dengan kata lain metode introspeksi diri sangat menolong seseorang untuk memperbaiki dirinya.

a. KONSEP ETIKA

Ibnu Miskawaih mendefinisikan etika(khulq,akhlaq) sebagai suatu keadaan manusia yang mendorong sesuatu dengang tanpa berfikir dan pertimbangan tetapi spontanitas. Pemikiran Ibnu Miskawaih dalam bidang pendidikan konsep etika yang ditawarkannya berdasar pada doktrin jalan tengah (moderat/moderasi)

Gerak tabi’at akan mengalami kerusakan sedangkan gerakan al-nafs tidak akan.

Oleh karena itu,kedua macam jiwa ini, dalam melakukan fungsinya tidak akan sempurna kalau tidak menggunakan alat bendawi atau alat ruhani yang terdapat dalam tubuh manusia.

Dengan demikian Ibnu Miskawaih melihat bahwa manusia terdiri dari unsur jasad dan ruhani yang antar satu dan lainnya saling berhubungan.

Oleh: Abidah Mufariqah Abadan

2. Daya berani (al-nafs as-sabu’iyyat) sebagai daya pertengahan

Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa pengecut dan nekad sangat terkait dengan sifat marah, walaupun marah itu digolongkan sebagai penyakit rohani yang paling serius tetapi agaknya Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa marah itu sendiri tidak tercela

pemberani itu ditandai oleh enam hal, yaitu

  •  Dalam soal kebaikan, memandang ringan terhadap sesuatu yang hakekatnya berat
  •  Ia sabar terhadap persoalan yang menakutkan
  •  Memandang ringan terhadap sesuatu yang umumnya dianggap berat oleh orang lain
  •  Tidak bersedih terhadap sesuatu yang tidak bias dicapainya
  •  Tidak gundah apabila menerima berbagai cobaan
  •  Kalau ia marah dan mengadakan pembalasan,maka kemarahan dan pembalasannya dilakukan sesuai dengan ukuran,obyek,waktu yang diwajibkannya

G. LINGKUNGAN PENDIDIKAN

mulai dari lingkungan sekolah yang menyangkut hubungan guru dengan murid, lingkungan pemerintahan yang menyangkut hubungan rakyat dengan pemimpinnya sampai lingkungan rumah tangga yang meliputi hubungan orang tua dengan anak dan anggota lingkungan lainnya. Keseluruhan lingkungan itu satu dengan lainnya secara komulatif berpengaruh terhadap terciptanya lingkungan pendidikan.

sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kondisi yang baik dari luar dirinya.lingkungan yang baik, yang bernuansa islam tentu akan memberikan pendidikan yang baik dan perasaan yang nyaman. Lingkungan masyarakat ataupun lingkungan sekolah secara akumulatif berpengaruh terhadap terciptanya lingkungan pendidikan.

Menurutnya dalam diri manusia itu ada tiga daya, yaitu:

1. Daya bernafsu (an-nafs al-bahimiyyat) sebagai daya terendah.

daya ini muncul pertama kali. Oleh karena itu,perlu latihan terus menerus dalam menentukan kuantitas,kualitas, dan jenisnya agar tidak membawa efek buruk.

Inti dari latihan menahan diri untuk memperoleh atau memberikan sesuatu ada beberapa cabang yaitu:

Al-da’at, Al-sabr, Al-sakha’, Al-hurriyyat, Al-qana’at

Al-damasat, Al-intizam, Husn al hady, Al-musalamat

Al-waqar, Al-wara’

KARYA-KARYA IBNU MISKAWAIH

BIOGRAFI IBNU MISKAWAIH

KONSEP PENDIDIKAN IBNU MISKAWAIH

A. KONSEP MANUSIA

  • Ibnu miskawaih, seperti hal nya Al Kindi, Al Farabi dan Ibnu Sina mempunyai kesamaan pendapat bahwa munculnya materi yang banyak alam semesta ini terjadi karena pancaran (emanasi) dari Yang Maha Kuasa.
  • Jiwa itu menurut Ibnu Miskawaih adalah sesuatu yang bukan merupakan tubuh dan bukan bagian dari tubuh dan bukan pula materi.
  • Terhadap kaum materialistis, ia membuktikan adanya ruh dengan dasar bahwa pada diri manusia terdapat sesuatu yang memberi tempat bagi perbedaan dan bahkan pertentangan bentuk dalam waktu yang bersamaan.
  • Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ya’qub Ibn Miskawaih
  • Lahir di Rayy (Teheran-Iran) pada 320H/932M
  • wafat pada usia lanjut di Isfahan pada tanggal 9 Shafar 421H/16 Februari 1030M.
  • Hidup pada masa pemerintahan dinasti Buwaihi di Bagdhad(320-450H/932-1062M).
  • Diberi julukan sebagai Bapak Etika Islam karena kontribusi pemikirannya dalam dunia filsafat etika.

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

  • mempelajari banyak hal seperti : sejarah karya Al-Tabariy dari Abu Bakar Ahmad bin Kamil Al-Qadhi, filsafat dari Ibn Al-Khammar dan Kimia dari Abu Thayyib Al-Razy.
  • Ia dikenal sebagai ahli kimia,sejarawan, filosof,dan pujangga. Ia terkenal dengan gelar Al-Kazin, karena ia sebagai bendaharawan yang cakap dan terampil pada masa pemerintahan ‘Adhud Al-Daulah. Ia juga bekerja sebagai sekretaris, pustakawan,dan pendidik anak para pemuka dinasti Buwaih.
  • lebih terkenal dalam bidang filsafat dibandingkan dengan ilmu yang lain, apalagi karya beliau yang sangat terkenal adalah tentang pendidikan dan akhlak, sehingga beliau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berfikir dan belajar secara otodidak tanpa harus berguru kepada ahlinya.

Ibnu Miskawaih, sebagaimana Aristoteles, mengelompokkan kebahagiaan atas:

1) Kesehatan

2) Kekayaan

3) Kemasyhuran dan kehormatan

4) Keberhasilan

5) Pemikiran yang baik

E. Tujuan Pendidikan Akhlak

terciptanya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan melalui semuau perbuatan baik, sehingga mencapai kesempurnaan, memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna.kebahagiaan tidak dapat dicapai kecuali dengan mengupayakan kebaikan dunia dan akhirat

F. Materi Pendidikan Akhlak

1. Hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia,

2. Hal-hal wajib bagi jiwa,

3. Hal-hal yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia.

Dosen Pembimbing : Dr. H. Abudin Nata, MA

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi