Epidemiologi
Pemeriksaan Penunjang
- Neuropati perifer terbanyak yg dpt mengenai semua golongan usia
- Usia 40-60 tahun >> yg memiliki pekerjaan berhub. dgn aktivitas berlebihan pd tangan
- 80% wanita, wanita : pria -> 6:1, perubahan hormonal
- Penyebab disabilitas paling sering
- Insidensi CTS sebanyak 0,6% utk pria dan 9,2 % utk wanita (dewasa)
- Di Amerika prevalensinya melebihi 150 kasus / 1000 penduduk / tahun
- Foto polos pergelangan tangan
- EMG
- Kecepatan Hantar Saraf (KHS)
- d. Diuretik, Vitamin B6
- Adanya perbaikan gejala
- e. Steroid
- Mengurangi gejala dgn menghambat proses inflamasi, prednison dosis 20 mg/ hari selama 2 minggu dilanjutkan dosis 10 mg/ hari utk 2 minggu berikutnya menunjukkan perbaikan pd px. neurufisiologis (injeksi steroid lokal)
2. Terapi Operatif
Bila ada atrofi otot, dgn teknik operasi Limited open capal tunnel release
Pemeriksaan
Manifestasi Klinis
Definisi
PATOFISIOLOGI
A. Pemeriksaan Sensorik
- Defisit sensorik pd area yg dipersarafi n. medianus bgn volar manus digiti 1,2,3 dan setengah lateral digiti 4
- Sensibilitas getar menurun
- Gangguan diskriminasi dua titik
B. Tes provokasi
- Tanda tinel : perkusi di n. medianus. (+) bila kesemutan pd ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan setengah bgn medial jari manis. Tes ini sensitivitas 44-77% dan spesifitas 94%
- Tanda phalen : fleksi maksimum pd pergelangan tangan selama 60s. (+) bila terasa nyeri, kesemutan atau rasa tebal pd daerah n. medianus. Tes ini sensitivitas 70 -80% dan spesifitas 80%
- Gejala awal: rasa baal, kesemutan, nyeri spt aliran listrik pd distribusi n. medianus yaitu pd ibu jari, jari telunjuk, jari tengah >> dan setengah bagian lateral jari manis >>. kadang terasa bengkak dan tebal.
- kadang gejala sampai ke batas siku / bahu dan lama kelamaan terasa baal
- Timbul kapan saja tp bangun tidur >> atau sering membangunkan pasien dari tidur (nocturnal acroparethesias), lama kelamaan akan dirasakan sepanjang hari
- Gejala sensorik -> gejala motorik
- Gejala khasnya: hilangnya nyeri bila penderita mengibaskan tangannya (tanda flick)
- Gangguan motorik: sulit menggenggam barang
- Pada keadaan berat: atrofi pd otot tenar telapak tangan
- Kumpulan gejala yg disebabkan oleh kompresi nervus medianus di pergelangan tangan
- Daerah yg dilewati n. medianus spt terowongan dan dikelilingi oleh 8 tulang (tulang carpal)
PENATALAKSANAAN
- Tes Kompresi Karpal
- Penekanan pd terowongan karpal selama 30s. (+) timbul rasa nyeri / kesemutan pd daerah yg dipersarafi n. medianus. Tes sensivitas dan spesifitas 90%
- Tes Torniket
- Penekanan dgn tensimeter pd tek. darah diatas sistolik slama 1 menit. (+) parestesi / baal. Tes ini tidak sensitif / spesifik
C. Tes Flick
- Penderita diminta mengibaskan tangan. (+) keluhan berkurang / menghilang
D. Kelemahan pd otot tangan
E. Atrofi pd otot tenar
- N. medianus berjalan dibawah tendon palmaris longus, stelah melewati terowongan n. medianus memberikan persarafan sensorik ke bagian volar dari ibu jari, telunjuk, jari tengah, bgn radial dari jari manis dan bgn dorsal dari jari tsb.
- Cabang lateral n. medianus akan mempersarafi motorik ke otot tenar dari ibu jari
1. Tindakan Konservatif
- a. Modifikasi aktivitas
- Tangan yg mengalami CTS diistirahatkan dari fleksi dan ekstensi yg berulang selama 2 - 6 minggu. diharapkan akan terjadi perbaikan pd jaringan yg mengalami inflamasi shg penekanan pd n. medianus berkurang.
- b. Penggunaan bidai
- Mempertahankan tangan dlm posisi netral
- c. Fisioterapi
- Setelah 8 minggu, dpt mengurangi nyeri secara bermakna dibanding bidai
Faktor Risiko
PROGNOSIS
Anatomi
- Gerakan berulang
- Gerakan kecepatan tinggi
- Posisi sendi yg tidak nyaman
- Tekanan langsung pd pergelangan tangan
- Vibrasi
- Postur pergelangan tangan yg dipertahankan utk jangka waktu lama
- Mayoritas para penderita CTS mengeluh tentang nyeri disendi-sendi interphalangeal.
- Hypertrophy otot-otot thenar merupakan manifestasi lanjut dari CTS.
- Pada kasus CTS ringan dengan terapi konservatif umumnya prognosa baik, secara umum prognosa post operasi juga baik (18 bulan).
- Sekalipun prognosa CTS dengan terapi konservatif cukup baik, tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi kekambuhan, prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali.
Diagnosis
- Pemeriksaan klinis dan neurofisiologis
- Kriteria menurut Harrington (1998) dan Rempel (1998)
- Mencari adanya keadaan atau kondisi medis yg menjadi dasar terjadinya sindrom, selain aktivitas berulang
- Van Dejick menemukan risiko tinggi pd penderita DM, artritis rematoid, dan hipotiroid
Diagnosis Banding
1. Cervical radiculopathy
- gangguan sensorik berdasarkan hematom, keluhan berkurang jika leher diistirahatkan
2. de Quervain's syndrome
- Akibat gerakan tangan yg repetitif, nyeri dekat ibu jari
3. Inoracic outlet syndrome
- atrofi otot dan gg sensibilitas
KOMPLIKASI
Etiologi
- Adapun komplikasi yang timbul setelah operasi dijumpai adanya kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah disribusi nervus medianus.
- Komplikasi yang paling berat adalah reflex sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia dan gangguan tropik.
- Masih belum diketahui pasti
- Aktivitas berulang pd tangan, pengulangan gerakan fleksi dan ekstensi pada pergelangan tangan
CARPAL TUNNEL SYNDROME
Pembimbing: dr. Tan Yosephine, Sp.S
Presentan: Rachmalia Nur (1610211209)