ARSITEKTUR TEPIAN AIR
EAH67943
NAMA : MUH. SAIFUL Z. LAMBAUSE
NIM : 551420010
KELAS: B
JENIS JENIS WATERFRONT DEVELOPMENT
TUGAS
1
Secara harafiah, waterfront dapat diartikan sebagai suatu area atau kawasan yang terletak di tepi air. Semua kawasan yang memiliki batasan antara daerah perairan dengan daratan dapat disebut sebagai kawasan waterfront. Dalam konteks yang lebih luas, daerah perairan tersebut meliputi laut, danau maupun sungai yang merupakan wadah aktivitas penduduk sekitarnya.
Konservasi Adalah penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat
ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
Konservasi
Redevelopment Adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi waterfront lama
yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah
atau membangun kembali fasilitas - fasilitas yang ada.
Redevelopment
Development
Development Adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota
saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai.
Mixed Used Waterfront Adalah waterfront yang merupakan kombinasi dari perumahan,
perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit, dan atau tempat-tempat kebudayaan.
Marina Bay
Mixed Used
Recreational Waterfront Adalah adalah semua kawasan waterfront yang menyediakan
sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat
pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar.
Pantai Losari
Recreational Waterfront
Residential Waterfront Adalah perumahan, apartemen, dan resort yang dibangun di pinggir perairan.
Swis Belhotel Balikpapan
Residential Waterfront
Working Waterfront Adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal
pesiar, industri berat, dan fungsi-fungsi Pelabuhan.
Pelabuhan Sekupang Batam
Working Waterfront
Sejarah Perkembangan Waterfront Global / Dunia
TUGAS
2
Seiring Berkembangnya zaman di setiap fase kehidupan, maka system pembangunan juga ikut serta berkembang sesuai dengan yang terjadi di masa itu, begitu juga dengan perkembangan Waterfront City terus berkembang mengikuti perjalanan sejarah yang Panjang dari zaman Prasejarah sampai pada Zaman ini. Dengan adanya perkembangan ini maka pembangunan Waterfront City juga memiliki konsep dan system pembangunannya di setiap zaman.
Perkembangan Waterfront pada masa ini yaitu dengan menggunakan tepian air sebagai sumber makanan dan minuman sehingga pada masa prasejarah banyak manusia mendirikan tempat tinggal di tepian air terutama di dekat sungai atau danau.
Prasejarah (Stone age), 3000 SM
Perkembangan Waterfront City pada zaman ini sangat di pengaruhi dengan system yang terjadi pada zaman tersebut diantaranya sudah mulai ada pemimpin dalam suatu kelompok masyarakat dan kehidupan menetap, sehingga pada zaman ini manusia sudah tinggal secara berkelompok pada suatu Kawasan Waterfront
Zaman Kuno (Bronze age,Iron age) 3000 SM – 500SM.
Perkembangan Waterfront pada masa ini di pengaruhi juga dengan konsep bangunan klasik Yunani – Romawi. Perkembangan Waterfront City pada masa ini banyak terjadi di bagian pesisir pantai yang merupakan jalur perdagangan dan penyebaran budaya pada masa itu.
Zaman Klasik, 800 SM – 600 SM
Mont Saint Michel konon dibangun atas permintaan Malaikat Tertinggi Michael.Sebagai rumah dari sebuah biara besar, telah menarik ribuan peziarah selama bertahun-tahun.Biara juga merupakan tempat belajar.Awalnya, kota pulau hanya bisa dicapai pada saat air surut, namun jalan setapak telah diciptakan dan membuat kota ini lebih mudah diakses
Zaman Pertengahan, 500 – 1500 SM
Perkembangan Waterfront pada masa ini di pengaruhi juga dengan konsep desain
bangunan pada saat itu. Konsep waterfront pada masa ini tidak berbeda dengan zaman
sebelumnya, berikut salah satu contoh dan peninggalan perkotaan pada masa renaissance.
Renaissance, 1400 – 1700 SM
Perkembangan Waterfront pada masa ini juga semakin berkembang dari masa-masa
sebelumnya yang dipengaruhi dari berkembangnya teknologi pada masa ini sehingga Kawasan
waterfront lebih teratur untuk memperbaiki kawasan kumuh di sekitar tepian air. Berikut adalah
contoh waterfront pada masa awal dan akhir modern.
Zaman Modern (early modern/late modern), setelah 1500 M
Pada masa ini perkembangan Waterfron City menjadi lebih bervariatif dari segi fungsi,
estetika dan lainnya, sehingga beberapa bangunan Waterfron City pada masa ini selain
bervariatif pada bagian fungsi berupa perumahan,perkantoran,Pelabuhan,industry dan tempat rekreasi, konsep fasad bangunan juga memiliki estetika yang dapat di nikmati setiap orang.
Zaman Kontemporer, 1945 – sekarang
Perkembangan Waterfront pada masa ini terjadi pada bagian tepian pesisir pantai,
dikarenakan pesisir pantai merupakan jalur perdagangan dari negara negara luar untuk masuk
ke Indonesia, dengan begitu semakin berkembang pula permukiman di area tepian pantai pada
saat itu, berikut beberapa contoh waterfront pada masa prakolonial salah satunya pada kerajaan
aceh
Prakolonial/Kerajaan, Sebelum 1600 M
Pada masa kolonial Belanda sejak tahun 1620, kota kota pantai ini menjadi pusat pusat
perdagangan. Dalam perkembangan berikutnya berbagai kebudayaan dari berbagai daerah dan
negara bertemu di wilayah tersebut. Pengaruh kebudayaan yang berbeda dari budaya yang ada
mengakibatkan terjadinya perubahan social masyarakat setempat ( Soekanto, 1990).
Zaman Kolonial Eropa, 1600-1945 M
Pembangunan waterfront pada masa pasca kemerdekaan ini lebih diarahkan kepada
working waterfront berupa pengembangan Pelabuhan perikanan dan Pelabuhan penumpang
Sejarah Perkembangan Waterfront Pasca Kemerdekaan.
IDENTIFIKASI LOKASI ALTERNATIF WATERFRONT DEVELOPMENT
TUGAS
3
Lokasi tapak berada di Kawasan Sungai Bone Kelurahan Botu, Kec. Kota Dumbo Raya, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia.
Lokasi Tapak
Musim panas berlangsung selama 1,6 bulan, dari 15 September sampai 2 November, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di atas 32°C.
Iklim
Curah hujan di wilayah ini tercatat sekitar 11mm S/D 266mm pertahun. secara umum,
suhu udara di Gorontalo rata - rata pada siang hari 32c, sedangkan suhu udara rata-rata pada
malam hari 23 c. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata 79,9%.
Curah Hujan
Kondisi lokasi tapak yang dekat dengan area pemukiman dan perkantoran mendorong akses transfortasi menjadi semakin ramai dan banyak di lewati sehingga mempermudah aksesbilitas dan transfortasi pada lokasi tapak.
Transfortasi dan aksesbilitas
Pada lokasi tapak terdapat beberapa vegetasi berupa pohon di sekitar lokasi yang dapat di manfaatkan sebagai vegetasi alami tanpa perlu menanam kembali vegetasi baru. Sehingga dapat menaruh massa bangunan di lahan yang kosong atau tidak terdapat vegetasi.
Vegetasi