Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
perkembangan arsitektur
kel.1
FAJRIANA KADIR(60100118036)
NUR ZHAFIRAH F. (60100118049)
CUT AISYAH S. (60100118045)
Bentuk rumah tradisional Lombok berkembang
saat pemerintahan Kerajaan Karang Asem (abad ke-17). Arsitektur Lombok dikawinkan
dengan arsitektur Bali (Zul 2006). Selain tempat berlindung, rumah juga memiliki nilai
estetika, filosofi, dan kehidupan sederhana para penduduk di masa lampau yang
mengandalkan sumber daya alam sebagai tambang nafkah harian, sekaligus sebagai
bahan pembangunan rumah. Dalam masyarakat Sasak, rumah berada dalam dimensi
sakral (suci) dan profan duniawi secara bersamaan. Artinya, rumah adat Sasak di
samping sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya anggota keluarga juga menjadi
tempat dilaksanakannya ritual-ritual sakral yang merupakan manifestasi dari keyakinan
kepada Tuhan, arwah nenek moyang (papuk baluk), bale (penunggu rumah), dan
sebagainya.
5%
6%
Bentuk rumah tradisional Lombok berkembang
saat pemerintahan Kerajaan Karang Asem (abad ke-17). Arsitektur Lombok dikawinkan
dengan arsitektur Bali (Zul 2006). Selain tempat berlindung, rumah juga memiliki nilai
estetika, filosofi, dan kehidupan sederhana para penduduk di masa lampau yang
mengandalkan sumber daya alam sebagai tambang nafkah harian, sekaligus sebagai
bahan pembangunan rumah. Dalam masyarakat Sasak, rumah berada dalam dimensi
sakral (suci) dan profan duniawi secara bersamaan. Artinya, rumah adat Sasak di
samping sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya anggota keluarga juga menjadi
tempat dilaksanakannya ritual-ritual sakral
Revenue
Sales
814
775
72%
79%
KEPERCAYAAN TERHADAP ROH NENEK MOYANG
UPACARA ADAT
PAKAIAN ADAT
Keterangan:
A = Bale
B = Panteq (Lumbung dan Berugaq)
Struktur Ruang Permukiman
( Konsep filosofis)
1) Konsep arah sinar matahari
2)Terhadap gunung rinjani
RUMAH ADAT SUKU SASAK
TAMPAK
(BALE)
SAMPING
DEPAN
BELAKANG
BONG
Panteq
Beberapa aturan-aturan yang ada di suku sasak Limbungan antara lain:
1. Jika masyarakat ingin membangun rumah harus menanyakan kepada
pemangku adat bulam apa yang tepat untuk membuat rumah
2. Jika ingin membuat rumah dilaksanakan dengan cara gotong royong.
3. Jika ingin menganti atap rumah tidak boleh lebih dari satu hari dan
dilaksanakan dengan cara gotong royong.
4. Bahan-bahan pembuatan rumah harus dari alam sekitar seperti,
bambu, tanah, kotoran sapi, kayu, akar pohon, dan lain-lain.
5. Dalam satu rumah tidak dapat jendela, memiliki dua pintu yang
berada di luar dan di dalam. Pintu depan haarus lebih rendah.
6. Mereka boleh membuat rumah permanen (rumah yang menggunakan
bahan seperti semen, besi, batu, bata, pasir dan lain-lain) namun
mereka harus keluar dari lingkungan rumah adat tersebut
7. Proses perkawinan harus dilakukan pada bulan tertentu
8. Jika ada pria yang menikahi gadis dari Limbungan, maka pria itu
harus menetap di desa tersebut.
9. Jika ingin bercocok tanah tidak boleh mendahului mondak (ara sebul
dimulainya bercocok tanah dilakukan oleh pemangku adat)
10. Jika ingin memanen hasil pertanian harus meminta izin terlebih
dahulu kepada pemangku adat.
PENJELASAN BANGUNAN
• Bale Tani
• Bale Jajar
• Bale Tajuk
• Bale Bonter
Sistem struktur pada Rumah Adat menggunakan kerangka kayu yang disambung tanpa paku
PONDASI
ATAP
DINDING
TIANG
a. Bale luar (Sesangkok)
b. Bale Dalam