Katekese Nov 1 2020

Materi Pokok

Pengantar

01

Menjawab Kebutuhan Katekese secara konkret

Para bruder semakin memahami katekese secara kontekstual dan mampu menjawab kebutuhan katekese sesuai dengan perkembangan zaman

02

Istilah Katekese

Pengertian Katekese

03

pendikjogya@gmailcom

novices CFH Yogya

A. Pengantar

Value

Proposition

• Pada bagian pengantar, lebih pada pengenalan situasi dan kondisi katekese saat ini. Pada bagian ini kita akan menggali pengalaman konkret para bruder alami dalam mengikuti katekese [lingkungan tempat tinggal para bruder, tempat karya dan lain sebagainya]
• Yang perlu kita perhatikan bahwa katekese merupakan salah satu bagian perwujudan Visi dan Misi Kongregasi kita sebagai Bruder MTB, sebagaimana Paus Yohanes Paulus menegaskan bahwa katekese selalu merupakan inti pokok pelayanan pastoralnya (CT, 4).

Pertanyaan

03

01

02

Lanjutan

Pengantar

Katekese macam apa yang diharapkan dalam konteks zaman sekarang?

Apakah para bruder mengalami kesulitan memandu katekese? Atau pada saat mengikuti kegiatan katekese?

Bagaiamana pengalaman para bruder ketika terlibat dalam katekese atau pada saat para Bruder memimpin katekese, baik itu dilingkungan, kelompok kategorial dan lain sebagainya?

Arti dan Istilah Katekese

A

Arti dan istilah

Katekese berasal dari kata Yunani "Katechein". Bentuk dari kata 'Kat' yang artinya: pergi atau meluas dan kata 'Echo' yang berarti menggemakan atau menyuarakan keluar.

Istilah dan Pengertian Katekese

1

Katechein berarti: pewartaan yang disampaikan atau mewartakan.

Katechein berarti ajaran dari pemimpin. Yang dimaksud adalah pemimpin Gereja.

2

1. Pengertian Katekese Menurut Kitab Suci

Injil Matius 28:19-20 Yesus bersabda: "Karena itu pergilah, dan jadikan semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, anak dan Roh Kudus. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu sampai akhir zaman."

Katese KS

Sabda ini disampaikan oleh Yesus kepada para murid sebelum kenaikannya ke surga dan sesudah kebangkitan-Nya, yaitu tugas untuk membuat semua bangsa menjadi murid-Nya dan mengajar mereka melaksanakan semua yang telah diperintahkan. Ini merupakan tugas yang hakiki bagi para murid, dan pada gilirannya tugas ini diwariskan kepada gereja-Nya.

Arti Katekese

Arti Katekese

Bertolak dari Sabda Yesus mengenai perintah untuk mewartakan (Mat 28:19) yang dipelihara dan dilaksanakan terus oleh para murid-Nya, maka berkat pengajaran-Nya, orang yang menerima pengajaran-Nya memberikan diri dibaptis dan mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan hidup dalam persekutuan (Kis 2:41-42).

lanjut

Bertolak dari hal tersebut maka katekese mempunyai arti “Memberikan pengajaran yang memungkinkan seseorang bertobat serta hidup dalam pesekutuan." Dengan demikian berkat pengajaran para rasul tersebut mendasari terbentuknya umat beriman kepada Kristus (Gereja).

Isi Katekese

Isi Katekese

Aspek Psikologis: mempertimbangkan dan memberi perhatian pada situasi peserta, ciri-ciri psikologi yang menggejala dalam sikap dan prilaku peserta dalam hubungannya dengan tema yang dipilih. Kemungkinan mana dari aspek ini yang dapat kembangkan.

lanjut

isi katekese

• Aspek Antropologis: Ini menyangkut situasi atau latar belakang kebudayaan atau adat istiadat peserta.
• Aspek Teologis: menyangkut refleksi kedua atau ketiga aspek di atas dalam terang Kitab Suci atau Tradisi Suci/Gereja. Oleh karena itu katekese merupakan komunikasi iman antara peserta dengan iman Gereja Purba dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci. Bagaimana kekayaan amanat Sabda Allah dan khazanah iman Kristiani memberi terang dan arah dalam hidup peserta.

lanjut

lanjutan...

• Aspek Kateketis: menyangkut pertimbangan metodelogis, pendekatan apa yang sebaiknya digunakan, sehingga melalui pendekatan yang dipilih mampu menolong peserta untuk mendalami dan mengartikan hidup.

Fungsi Pemikiran dasar/gagasan pokok

lanjutan...

• Sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan katekese, sebelum dan sesudah selama katekese berlangsung.
• Untuk mengetahui arah dan tujuan katekese sehingga memudahkan pembuatan persiapan dan pelaksanaannya.
• Untuk membatasi pembicaraan agar tidak menyimpang.
• Untuk mengatahui arah dan tujuan yang hendak dicapai, sehingga mudah dikontrol, apabila pelaksanaan itu sesuai dengan yang dipersiapkan.
• Membantu dan memudahkan orang lain (katekis lain) yang akan memberikan katekese dengan persiapan tersebut.