Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL
Pada bab sebelumnya, kita telah belajar apa yang dimaksud dengan modernisasi, dan karena itu lah pergerakan informasi dan manusia menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
PERUBAHAN inilah yang berdampak pula bagi hubungan antar negara, antara negara yang satu dengan yang lain seolah tidak ada batas lagi, inilah yang menandai terjadinya GLOBALISASI
Globalisasi adalah keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer dan bentuk interaksi yang lain.
Cochrane dan Pain menggambarkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia sebagai berikut :
>> Sekarang, obat-obatan terlarang, kejahatan, penyakit, gagasan, gambar , berita, informasi, hiburan, barang2, dan uang bergerak ke seluruh penjuru dunia. Hal tesebut melintasi perbatasan negara dan menghubungkan dunia dalam sebuah skala yang tidak pernah terjadi dan dengan kecepatan yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya.
>> yg digambarkan diatas adalah sebuah globalisasi, dimana muncul sebuah sistem ekonomi dan budaya yang global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.
Globalisasi diidentikkan dengan :
Komunitas lokal adalah sekelompok masyarakat yang bertempat tinggal atau masyarakat yang bekerja di sekitar lingkungan pabrik, gudang, atau disekitar lingkungan perusahaan lainnya. Komunitas adalah suatu kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas.
contoh : kehidupan di pedesaan itu didominasi dengan hidup berkelompok..
Misalnya saja para kelompok nelayan, petani, atau pekerja pabrik yang merantau dari daerah lain.
Di dalam ilmu sosiologi, kelompok ini dinamakan dengan komunitas lokal. Hubungan antarsesamanya sangat erat namun perkembangan kelompoknya justru cenderung lambat. Selain itu, kehidupan komunitas lokal pun masih terikat dengan adat istiadatnya.
Pada umumnya, globalisasi ditunjukkan dari gejala-gejala berikut :
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
Gejala Globalisasi di Indonesia
Contoh kemajuan IPTEK adalah sebagai berikut:
EKONOMI
Gejala Globalisasi di Indonesia
Globalisasi yang terjadi di bidang ekonomi ini tentu berpengaruh pada perdagangan antara beberapa negara yang sifatnya bebas. Kesuksesan globalisasi ekonomi tidak bisa dilepaskan dari peran teknologi. Teknologi mampu mengintegrasi tradisi perdagangan tradisional menjadi bentuk yang lebih sempurna, universal, serta mampu menghilangkan batas ruang dan waktu.
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan kebebasan di dunia perdagangan yang berusaha menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Alasannya adalah globalisasi ini memang hanya memandang dunia sebagai suatu kesatuan.
Jadi secara umum, arti globalisasi ekonomi adalah proses masuknya ilmu ekonomi ke ruang lingkup dunia tanpa adanya batasan antar negara atau wilayah. Ilmu ekonomi yang dimaksud adalah yang mencakup proses produksi, distribusi dan konsumsi.
CONTOH Globalisasi Politik :
a. Adanya PBB
b. Kerjasama antar negara
c. Hubungan bilateral atau multilateral
Gejala Globalisasi di Indonesia
Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya.
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.
Globalisasi di bidang agama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama.
Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami penganut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.
Globalisasi telah membawa pengaruh besar bagi masyarakat. akan tetapi, perubahan yang terjadi akibat globalisasi ini juga menimbulkan berbagai permasalahan sosial bagi masyarakat, yaitu masyarakat yang tidak siap.
1) CULTURE SHOCK
Ketidaksiapan masyarakat dinamakan gegar budaya (cultural shock) . Cultural Shock adalah kondisi ketika masyarakat mengalami guncangan mental akibat belum siapnya menerima unsur kebudayaan asing yang berbeda dengan kebudayaan sendiri, dan menimbulkan perilaku menyimpang .
2) CULTURE LAG
Ketimpangan budaya atau tidak seimbangnya antara unsur kebudayaan yang berkembang. Pembangunan yang sebenarnya membutuhkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang dengan kondisi alam, sosial dan kebutuhan masyarakat sering tidak diimbangi dengan perubahan pada tata nilai dan norma pada masyarakat.
3) Teknologi modern yang dihasilkan pembangunan menimbulkan efek samping yang justru bertentangan dengan kemajuan.
1. Terus menerus berpikiran negatif dan suka membanding-bandingkan
2. Frustasi, mudah marah dengan pola pergaulan
3. Merasa terasingkan dengan lingkungan sekitar
4. Mulai kehilangan identitas diri
1. Kurangnya kemampuan daya berpikir diri dengan perkembangan sosial
2. Hambatan- hambatan untuk perkembangan umum
3. Kurangnya kontak dengan masyarakat lain
4. Sikap acuh terhadap tujuan baik sebuah perkembangan
Pemikiran yang terbuka dan selalu kontak serta mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat lokal maupun non-lokal
Sadari bahwa segala sesuatu pasti mengalami perubahan. Artinya, harus selalu siap dengan perubahan, sehingga kita dapat lebih mudah menyesuaikan diri dalam beradaptasi.
1. Kesenjangan penguasaan iptek. Kesenjangan ini terjadi sebagai akibat dri kesenjangan mutu pendidikan dari berbagai daerah, sehingga kebutuhan tenaga kerja yang diambil drai lulusan tertentu seperti SMK dan perguruan tinggi yang seharusnya sudah memiliki kualitas tertentu sulit terpenuhi karena kualitasnya yang tidak sama.
2. Kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ini banyak yang terjadi di berbagai daerah seperti penghasilan pengusaha yang semakin besar, karena memiliki peluang luas untuk mengembangkan usahanya. Sementara kaum buruh,, pegawai rendahan dan petani memiliki lahan kecil sulit untuk mengembangkan usahanya..
3. Kesenjangan Politik. Adanya KKN.
4. Kesenjangan Sosial Budaya . Dalam hal ini globalisasi meningkatkan sikap egoisme, materialisme, konsumerisme dan hedonisme.
Strategi dan Berbagai Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi
Pada prinsipnya, tidak ada yang salah dengan globalisasi dan peradaban modern, malah faktanya masyarakat kita banyak terbantu dengan kemudahan berkomunikasi dan kemajuan teknologi.
Fakta lainnya yaitu kita kemungkinan besar tidak akan mampu menghindari arus globalisasi dengan cakupannya yang begitu luas disetiap aspek kehidupan manusia.
Oleh karena itu menjadi penting bagi kita sebagai individu untuk pintar-pintar bersikap guna terhindar dari perilaku yang menggerus nilai, budaya, adat dan kebiasaan lokal yang kita miliki.
Melatih kemampuan berpikir kritis dengan cara menyaring setiap informasi yang kita konsumsi sehari-hari melalui media massa dapat dikatakan salah satu upaya untuk menghadapi globalisasi. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir kembali dan mempertimbangkan informasi yang diperoleh sebelum menerapkan suatu tindakan. Dengan berpikir kritis, individu akan memiliki kontrol yang lebih baik atas perilaku dan tindakannya sehari-hari, dibandingkan sekedar mengikuti arus tren semata.
Menurut Selo Soemardjan :
1. Individu harus punya pengetahuan yang luas
2. Harus punya keahlian
3. Mempunyai cita-cita hidup
4. Punya rasa harga diri dan kepercayaan diri untuk ikut serta dalam tata masyarakat
5. Memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
6. Berperilaku sesuai nilai - nilai sosial dan kaidah hukum
7. Mempunyai kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional dan terbuka
Menurut Talcott Parsons,, ada 4 fungsi penting mutlak yang harus dimiliki komunitas lokal yaitu AGIL (ADAPTASI, GOAL, INTEGRASI, LATENSI), supaya jati diri bangsa tetap terjaga :
1. ADAPTASI : Dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi apapun
2. GOAL : Untuk mencapai tujuan harus memiliki arah yang jelas, harus bisa mengatur, menentukan, dan memiliki sumber daya untuk mencapai tujuan
3. INTEGRASI : Sistem harus mampu mengatur hubungan antarkomponen lainnya . misal kelompok petani harus menjalin relasi dengan pemerintah atau pakar dalam hal pertanian
4. LATENSI : Pemeliharaan pola. Lanjutan dari Integrasi yaitu menjaga pola hubungan agar dapat bertahan dengan baik
Ketimpangan sosial merupakan situasi yang tidak seimbang dalam suatu masyarakat. Ketimpangan merupakan bentuk ketidakadilan dalam masyarakat. Untuk mengatasi masalah ketimpangan adalah salahsatunya dengan pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya meningkatkan harkat dan martabat golongan masyarakat yang miskin sehingga mereka dapat melepaskan diri dari perangkap kemiskinan.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong, memotivasi, membangkitkan kesdaran akan potensi yang dimiliki dan mengembangkan potensi menjadi tindakan yang nyata.
Upaya pemberdayaan masyarakat lemah dapat dilakukan dengan tiga strategi :
1. pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
2. pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan melalui perjuangan politik dan gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif.
3. pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan.