Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

KARAKTERISTIK KUALITAS BATUBARA SUB-BITUMINUS PADA FORMASI MUARA ENIM DAERAH PT. BUKIT ASAM, KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian

1.5 Manfaat Penelitian

Pendahuluan

Latar Belakang

1.1

1.1 Latar Belakang

  • Indonesia merupakan salah satu negara produsen batubara di dunia, dengan sumber daya dan cadangan yang tersebar hampir diseluruh wilayah (Aang et al., 2015).
  • Potensi dan cadangan batubara nasional merupakan potensi yang masih tersimpan didalam bumi belum dimanfaatkan untuk tujuan komersil
  • Potensi cadangan batubara di Sumatera dengan 55,08 miliar ton (sumber daya), dan 12,966 miliar ton (cadangan)
  • PT. Bukit Asam memproduksi berbagai macam jenis batubara
  • Batubara sub-bituminus memiliki karakteristik utama batubara sub-bituminus adalah memiliki kandungan kelembaban inheren

yang tinggi, yang menyebabkan rendahnya

nilai kalori (Muhammad, 2008)

Rumusan Masalah

1.2

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana nilai kualitas batubara yang di kelola PT. Bukit Asam dengan standar penilaian internasional menurut National Coal Board (NCB). Dimana batubara yang diteliti di Tanjung Enim Sumatera Selatan merupakan karakteristik jenis sub-bituminus.

Batasan Masalah

1.3

1.3 Batasan Masalah

Batubara yang digunakan hanya berupa sampel batubara sebanyak 6129 sampel dari Stasiun Kertapati dimana pengujian kualitas batubara menggunakan parameter klasifikasi BS-ISO.

Tujuan Penelitian

1.4

1.4 Tujuan Penelitian

Mengetahui kualitas batubara serta mengidentifikasikan karakteristik batubara yang terdapat pada daerah penelitian.

Manfaat Penelitian

1.5

1.5 Manfaat Penelitian

Memberi wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca mengenai karakteristik kualitas batubara sub-bituminous pada formasi Muara Enim daerah PT. Bukit Asam Kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi sebaran kualitas batubara di Tanjung Enim Sumatera Selatan.

Tinjauan Pustaka

2.1 Geologi dan Formasi Muara Enim

2.2 Proses Pembentukan Batubara

2.3 Klasifikasi Batubara

2.4 Parameter Kualitas Batubara

Tinjuan Pustaka

2.1 Geologi dan Formasi Muara Enim

2.1 Geologi dan Formasi Muara Enim

Potensi dan karakteristik batubara di Pulau Sumatera, terkait dengan struktur tektonik dan pengendapan. Cekungan Sumatera Selatan menjadi pusat perhatian dengan penyebaran batubara dan endapan minyak serta gas. Batubara pada Formasi Muara Enim terdapat berbagai macam variasi kualitas tergantung dari peringkatnya. Formasi ini berusia Miosen-Pliosen dan terpengaruh intrusi andesit. Lapisan-lapisan batubara berjumlah ±21 dengan kualitas beragam, dari bituminus zat terbang tinggi hingga antrasit, didominasi oleh vitrain sebagai komponen utama.

2.2 Proses Pembentukan Batubara

Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil berupa batuan sedimen organik (non-klastik) yang dibentuk oleh sisa-sisa bagian tumbuhan dari vegetasi prasejarah yang terakumulasi pada suatu area pengendapan, kemudian mengalami proses pembatubaraan (coalification).

Batubara terdiri atas unsur-unsur utama, yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen; serta unsur-unsur tambahan seperti belerang dan nitrogen. Batubara banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit uap di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)dan juga bentuknya bisa diubah menjadi zat cair dan gas (Muchjidin, 2006).

2.3 Klasifikasi Batubara

BS ISO

Penentuan nilai kalor kotor dan nilai kalori bersih

Internasional

2.3 Klasifikasi Batubara

ASTM

● Hard Coal

● Brown Coal

Derajat metamorphism-nya atau perubahan selama proses coalification

NCB

volatile matter (dry, mineral matter free) dan cooking power

2.4 Parameter Kualitas Batubara

1

Kandungan Air Total (Total Moisture)

2

Kandungan Air Bawaan (Inherent Moisture)

2.4 Parameter Kualitas Batubara

3

Zat Terbang (Volatile Matter)

4

Nilai Kalori (Calorific Value)

5

Kandungan Abu (Ash Content)

6

Karbon Tertambat (Fixed Carbon)

Metodologi Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat

3.2 Alat dan Bahan

3.3 Tahapan Penelitian

3.4 Prosedur Analisa

3.5 Jadwal Penelitian

Metodologi Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat

April

2022

Agustus 2023

3.1 Waktu dan Tempat

3.2 Alat dan Bahan

A L A T

B A H A N

Sampel batubara yang telah dipreparasi

Drying Oven

Benang Cotton Cuttor (Kalor)

Analytic Balance

Aquades

Tray

Sampel Control CRM Arc Geo 2019

Desiccator

Sampel Control PBA

Spatula

3.2 Alat dan Bahan

Timer

Cangkir

Cawan

Cawan Ash Furnace

Cawan Vortale Matter

Carbolite VMF Volatile Matter Furnaces

Carbolite AAF Ashing Chamber Furnace

Calorimeter 6400/Parr 400

Vessel Cawan Kalor

3.3 Tahapan Penelitian

3.3 Tahapan Penelitian

3.4 Prosedur Analisa

3.4 Prosedur Analisa

1. Studi Literatur

2. PengamatanLapangan

3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

4. Preparasi

5. Analisis Proksimat

6. Analisa Kalor

7. Analisis Hasil Pengolahan Data

8. Kesimpulan

3.5 Jadwal Penelitian

2022

1. Mengumpulkan referensi

2. Draft proposal skripsi

3. Pengambilan data lapangan

4. Pengolahan dan analisa data di lab

3.5 Jadwal Penelitian

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

5. Draft skripsi

2023

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi