Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Menurut peneliti, terdapat perbedaan pada pemeriksaan vertebra cervical pada klinis cervical syndrome antara teori dengan yang ada di Instalasi Radiologi RSUD Cilacap. Perbedaan terdapat pada proyeksi oblique dengan menggunakan arah sinar tanpa penyudutan. Penggunaan arah sinar tanpa penyudutan sudah dapat menmapakan gambaran anatomi dari foramen intervertebralis. Proyeksi lateral dan oblique menggunakan SID sebesar 100 cm.
3) Teknik Pemeriksaan
Teknik Pemeriksaan vertebra cervical pada klinis cervical syndrome di Instalasi RSUD Cilacap menggunakan proyeksi AP Axial, Lateral dan posterior Oblique.
a. Proyeksi AP
Tujuan dilakukan rontgen cervical proyeksi AP adalah untuk melihat adanya skloliosis.
Proyeksi AP Axial dilakukan posisi pasien berdiri atau erect dan posisi objek Mid Sagital Plane cervical diatur pada pertengahan bucky stand. Kepala diekstensikan dan pastikan tidak ada rotasi pada leher. Arah sinar diatur menyudut 15° ke arah cephalad dengan titik bidik berada di cervical 4 atau kartilago tiroid serta SID sebesar 100 cm, menggunakan image receptor 24 x 30 cm dengan faktor eksposi yang digunakan 65 Kv, 250 mAs.
1) Persiapan Pasien
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Instalasi Radiologi RSUD Cilacap, persiapan yang dilakukan pada pemeriksaan radiografi vertebra cervical pasien diberi penjelasan tentang jalannya pemeriksaan, pasien diminta melepas benda-benda yang dapat mengganggu hasil radiograf.
Menurut penulis, persiapan pasien yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Cilacap sudah sesuai dengan teori dari (Long, 2013), yaitu pasien diberi penjelasan tentang pemeriksaan vertebra cervical agar pemeriksaan berjalan lancar dan memudahkan posisioning pasien serta meminta pasien untuk melepas benda-benda yang dapat menimbulkan artefak pada radiograf.
c. Proyeksi Oblique
Tujuan dilakukan rontgen cervical proyeksi oblique untuk melihat foramen intervertebralis.
Proyeksi Oblique dilakukan dengan posisi pasien berdiri, menghadap ke arah datangnya sinar dengan MSP tubuh 45° ke arah kanan dan kiri dengan kedua tangan di samping tubuh dan posisi objek MSP diatur sehingga membentuk sudut 45° terhadap film, dagu ekstensi sehingga tidak superposisi dengan cervical 1. Arah sinar tegak lurus terhadap image receptor dengan titik bidik berada di kartilago tiroid atau cervical 4 serta SID sebesar 100 cm, menggunakan image receptor 24 x 30 cm dengan faktor eksposi yang digunakan 65 Kv, 250 mAs.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan dengan metode obsevasi secara langsung terhadap jalannya pemeriksaan vertebra cervical pada klinis cervical syndrome, wawancara mendalam dengan responden (tiga radiografer, satu dokter pengirim, satu dokter spesialis radiologi, satu pasien) serta dokumentasi. Pengolahan dan analisis data terdiri dari, tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data, tahap pembahasan dan penarikan kesimpulan.
Menurut peneliti, terdapat perbedaan pada pemeriksaan vertebra cervical pada klinis cervical syndrome antara teori dengan yang ada di Instalasi Radiologi RSUD Cilacap. Perbedaan terdapat pada proyeksi oblique dengan menggunakan arah sinar tanpa penyudutan. Penggunaan arah sinar tanpa penyudutan sudah dapat menmapakan gambaran anatomi dari foramen intervertebralis. Proyeksi lateral dan oblique menggunakan SID sebesar 100 cm.
2) Persiapan Alat dan Bahan
Pemeriksaan vertebra cervical pada klinis cervical syndrome di Instalasi RSUD Cilacap, persiapan alat dan bahan yang dipersiapkan adalah pesawat konvensional merk Shimadzu nomer seri RAD Speed kapasitas 532-24486, Image Receptor ukuran 24 x 30 cm sebanyak 4 buah, Bucky Stand, Processing Film.
Menurut peneliti, persiapan alat dan bahan di Instalasi Radiologi RSUD Cilacap terdapat perbedaan dengan (Lampigano, 2018), yaitu di Instalasi Radiologi RSUD Cilacap menggunakan Image Receptor ukuran 24 x 30 cm dikarenakan tidak adanya Image receptor ukuran 18 x 30 cm.
b. Proyeksi Lateral
Tujuan dilakukan rontgen cervical proyeksi Lateral adalah untuk melihat processus spinosus lebih jelas.
Proyeksi lateral dilakukan dengan posisi pasien berdiri miring dengan kedua tangan di samping tubuh, sisi kiri dekat dengan image receptor dan posisi objek mid coronal plane leher pasien tegak lurus pada pertengahan bucky stand. Batas atas kaset diatur sekitar 3 cm di atas Meatus Acoustic External. Arah sinar tegak lurus terhadap image receptor dengan titik bidik berada di cervical 4 atau kartilago tiroid serta SID sebesar 100 cm, menggunakan image receptor 24 x 30 cm dengan faktor eksposi yang digunakan 65 Kv, 250 mAs.