Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading content…
Transcript

BAB III

Terimakasih

Metode Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Metode Analisis Data

ANALISIS AGRIBISNIS KOPI SEBAGAI DASAR PEMBERDAYAAN PETANI KOPI DI KABUPATEN GARUT

Lokasi : Kecamatan Sukawening

Kabupaten Garut

Waktu Penelitian : Agustus

- Analisis Deskriptif

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan alat bantu likert. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan petani kopi .

BAB II

Jenis dan Sumber Data

- Primer

- Skunder

Metode Pengumpulan Data

- Tabel Skoring

1) Menentukan kelas (K)

Selang kelas yang ditetapkan dalam penelitian ini ada 3 yaitu :

Tinjauan Pustaka

- Interview Wawancara

- Observasi

- Kuesioner

- Dokumentasi Data

Definisi Operasional Variabel

- Responden

- Umur Petani

- Luas Lahan

- Lama Pengalaman Usaha Tani

- Lama Pendidikan

- Subsistem Agribisnis

Menentukan Kisaran (R)

Kisaran adalah selisih nilai pengamatan tertinggi dengan nilai pengamatan terendah, atau R = Xt – Xr

Dimana :

R = Kisaran

Xt = Nilai pengamatan tertinggi

Xr = Nilai pengamatan terendah

1) Pembuatan selang dalam kelas

Selang dalam kelas dilambangkan dengan I, ditentukan dengan rumus

I = R/K

Dimana :

I = Selang dalam kelas

R = Kisaran

K = Jumlah pembagian kelas (skor tertinggi-skor terendah).

Oleh :

Shaimatul Alfisyah

24037119039

Sistem Agribisnis

Penguji : Dr. Wahid Erawan, S.P., M.P

Pembimbing 1 : Dr. Tinti Febrianti, S.P., M.P

Pembimbing 2 : Dr. Asep Permadi Gumelar, S.Pt., M.P

Subsistem

Pengadaan

Usaha tani

Pemasaran

Pengolahan

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian

Universitas Garut

2023

Subsistem

Penunjang

Konsep Pemberdayaan

Keberlanjutan Usaha Agribisnis

Penelitian Terdahulu

Kerangka Pemikiran

BAB I

Pendahuluan

1. Pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Program Rumah Coffee Madaya Oleh Dompet Dhuafa

2. Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapak Gedung Melalui Pengolahan Kulit Buah

Kopi Menjadi Teh Kaskara

3. Perilaku Petani Dalam Menghadapi Panen dan Pasca Panen Kopi robusta di Dusun Pauan, Kecamatan Masanda Kabupaten Tana Toraja

4. Analisis Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Petani Kopi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Produksi dan Nilai Jual Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Latar Belakang

Kopi Arabika merupakan kopi tradisional yang memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang unik serta memiliki nilai ekonomi relatif tinggi di pasar dunia, dengan ketinggian tempat 329-1.458 mdpl. Dimana pada ketinggian tersebut tanaman Kopi Arabika mampu tumbuh dengan baik (Arlius, dkk, 2017).

Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi kopi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir dari tahun 2018-2022. Jumlah produksi kopi di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 794,8/ton, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan yang terjadi dikarenakan kopi sudah menjadi salah satu minuman popular di Indonesia. Mulai dari kalangan anak muda hingga orang tua menyukai minuman kopi. Hal ini mendorong tingkat produksi kopi yang cukup besar.

Latar Belakang

Berdasarkan tabel 2 Garut menduduki posisi ketiga dari enam tertinggi produksi kopi di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor, dengan jumlah produksi kopi sebesar 3.036,00/ton tahun 2021. Bandung menduduki posisi pertama produksi kopi dengan jumlah 7.825,00/ton dan Bogor menduduki posisi kedua dengan jumlah produksi kopi 4.632,00/ton pada tahun 2021.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran sistem agribisnis kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut?

2. Bagaimana strategi penyusunan pemberdayaan petani kopi berdasarkan sistem agribisnis kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada data di samping dapat dilihat bahwa tingkat produksi kopi jauh lebih tinggi daripada tembakau dan cengkeh. Karena sebagian besar petani di desa Mekarluyu berprofesi sebagai petani kopi. Artinya agribisnis kopi memiliki peluang pengembangan yang baik kedepannya.

1. Menganalisis gambaran pemberdayaan terhadap petani kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut.

2. Menganalisis kendala apa yang dihadapi dalam pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut.

Manfaat penelitian

1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kendala dan tantangan dalam pemberdayaan petani kopi Arabika

2. Menyediakan informasi yang berguna bagi petani kopi Arabika, pemerintah daerah, dan instalasi terkait dalam merumuskan kebijakan dan program pemberdayaan yang lebih efektif.

3. Menjadi referensi dan sumber informasi bagi peneliti, akademisi, dan pihak lain yang tertarik dalam bidang pertanian.

Ruang Lingkup

1. Penelitian ini mencakup tentang agribisnis kopi sebagai dasar pemberdayaan petani kopi di kecamatan sukawening kabupaten garut.

2. Lingkup Responden pada penelitian ini adalah petani kopi arabika di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut dengan jumlah 10 orang sampel.

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi