Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode Analisis Data
Lokasi : Kecamatan Sukawening
Kabupaten Garut
Waktu Penelitian : Agustus
- Analisis Deskriptif
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan alat bantu likert. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan petani kopi .
Jenis dan Sumber Data
- Primer
- Skunder
Metode Pengumpulan Data
- Tabel Skoring
1) Menentukan kelas (K)
Selang kelas yang ditetapkan dalam penelitian ini ada 3 yaitu :
- Interview Wawancara
- Observasi
- Kuesioner
- Dokumentasi Data
Definisi Operasional Variabel
- Responden
- Umur Petani
- Luas Lahan
- Lama Pengalaman Usaha Tani
- Lama Pendidikan
- Subsistem Agribisnis
Menentukan Kisaran (R)
Kisaran adalah selisih nilai pengamatan tertinggi dengan nilai pengamatan terendah, atau R = Xt – Xr
Dimana :
R = Kisaran
Xt = Nilai pengamatan tertinggi
Xr = Nilai pengamatan terendah
1) Pembuatan selang dalam kelas
Selang dalam kelas dilambangkan dengan I, ditentukan dengan rumus
I = R/K
Dimana :
I = Selang dalam kelas
R = Kisaran
K = Jumlah pembagian kelas (skor tertinggi-skor terendah).
Subsistem
Pengadaan
Usaha tani
Pemasaran
Pengolahan
Subsistem
Penunjang
1. Pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Program Rumah Coffee Madaya Oleh Dompet Dhuafa
2. Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapak Gedung Melalui Pengolahan Kulit Buah
Kopi Menjadi Teh Kaskara
3. Perilaku Petani Dalam Menghadapi Panen dan Pasca Panen Kopi robusta di Dusun Pauan, Kecamatan Masanda Kabupaten Tana Toraja
4. Analisis Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Petani Kopi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Produksi dan Nilai Jual Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Kopi Arabika merupakan kopi tradisional yang memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang unik serta memiliki nilai ekonomi relatif tinggi di pasar dunia, dengan ketinggian tempat 329-1.458 mdpl. Dimana pada ketinggian tersebut tanaman Kopi Arabika mampu tumbuh dengan baik (Arlius, dkk, 2017).
Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi kopi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir dari tahun 2018-2022. Jumlah produksi kopi di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 794,8/ton, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan yang terjadi dikarenakan kopi sudah menjadi salah satu minuman popular di Indonesia. Mulai dari kalangan anak muda hingga orang tua menyukai minuman kopi. Hal ini mendorong tingkat produksi kopi yang cukup besar.
Berdasarkan tabel 2 Garut menduduki posisi ketiga dari enam tertinggi produksi kopi di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor, dengan jumlah produksi kopi sebesar 3.036,00/ton tahun 2021. Bandung menduduki posisi pertama produksi kopi dengan jumlah 7.825,00/ton dan Bogor menduduki posisi kedua dengan jumlah produksi kopi 4.632,00/ton pada tahun 2021.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran sistem agribisnis kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut?
2. Bagaimana strategi penyusunan pemberdayaan petani kopi berdasarkan sistem agribisnis kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada data di samping dapat dilihat bahwa tingkat produksi kopi jauh lebih tinggi daripada tembakau dan cengkeh. Karena sebagian besar petani di desa Mekarluyu berprofesi sebagai petani kopi. Artinya agribisnis kopi memiliki peluang pengembangan yang baik kedepannya.
1. Menganalisis gambaran pemberdayaan terhadap petani kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut.
2. Menganalisis kendala apa yang dihadapi dalam pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut.
Manfaat penelitian
1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kendala dan tantangan dalam pemberdayaan petani kopi Arabika
2. Menyediakan informasi yang berguna bagi petani kopi Arabika, pemerintah daerah, dan instalasi terkait dalam merumuskan kebijakan dan program pemberdayaan yang lebih efektif.
3. Menjadi referensi dan sumber informasi bagi peneliti, akademisi, dan pihak lain yang tertarik dalam bidang pertanian.
Ruang Lingkup
1. Penelitian ini mencakup tentang agribisnis kopi sebagai dasar pemberdayaan petani kopi di kecamatan sukawening kabupaten garut.
2. Lingkup Responden pada penelitian ini adalah petani kopi arabika di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut dengan jumlah 10 orang sampel.