Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
TERIMA KASIH
C. CIRI – CIRI DAN NILAI POKOK LIBERALISME
1. Kesempatan yang Sama (Hold The Basic Equality of All Human)
Setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama dalam segala bidang. Tetapi bukan berarti kesempatan yang sama ini juga akan memberikan hasil yang sama bagi setiap orang. Hasil yang akan didapatkan setiap orang berbeda-beda tergantung kepada sumber daya yang dimiliki, tenaga, kerja keras, dll. Terlepas dari itu, persamaan kesempatan merupakan hal yang mutlak dalam paham liberalisme.
2. Perlakuan yang Sama (Treat the Others Equally)
Karena mempunyai kesempatan yang sama, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi (dalam segala bidang), baik itu politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, atau kenegaraan, maka setiap orang akan mendapatkan perlakuan yang sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan egoisme individu.
3. Pemerintahan ditentukan dengan Persetujuan dari yang Diperintah (Goverment by The Consent of The People)
Penentuan pihak-pihak yang memegang kekuasaan harus mendapat persetujuan dari rakyat yang akan diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi bertindak menurut kehendak rakyat.
A. PENGERTIAN LIBERALISME
Liberalisme adalah salah satu jenis paham atau ideologi yang mengutamakan kebebasan atau kemerdaan individu dalam segala hal, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, agama, dan lainnya. Paham Liberalisme merupakan paham yang menolak segala bentuk pembatasan terhadap suatu individu.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LIBERALISME
1. Kelebihan Liberalisme
Menumbuhkan inisiatif masyarakat untuk berkembang menjadi lebih baik.
Setiap individu memiliki kebebasan yang sama.
Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi karena terjadi persaingan antar individu dalam masyarakat.
Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa gangguan dari siapapun.
Kontrol Pers berlaku secara bebas, berita yang tersebar dapat mengandung kritik tajam yang membangun negara menjadi lebih baik.
Kegiatan ekonomi efektiv dan efisien karena didasarkan atas motif mencari keuntungan.
2. Kekurangan Liberalisme
Individu yang memiliki sumber daya lebih cenderung mengekspoitasi golong pekerja, sehingga akan timbul masalah, yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin miskin.
Muncul monopoli terhadap masyarakat kecil atau miskin.
Karena pers dikuasai oleh pihak swasta. Berita yang disajikan bisa saja hanya untuk mendukung misi dan kepentingan mereka.
Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Persaingan yang bersifat bebas membuat banyak orang yang pendapatannya sangat besar, dan tidak sedikit yang pendapatannya sanagt kecil.
Akan muncul kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih rendah dari masyarakat lain
SOSIALISME
Paham Sosialisme
Paham sosialis merupakan aliran pemikiran yang memikirkan bagaimana cara mencukupi keperluan rakyat yang menderita agar hidup layak. Karena itu paham ini menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyolong pemakaian milik tersebut, untuk kesejahteraan umum
. Paham Demokrasi
Definisi atau Pengertian Paham Demokrasi - Secara etimologi pengertiandemokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat dan“kratos/kratein” artinya kekuasaan/ berkuasa. Jadi demokrasi adalah kekuasaanada ditangan rakyat.
Dalam hal ini demokrasi berasal daripengertian bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat. Maksudnya kekuasaan yang baikadalah kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sejarah demokrasi berasal darisistem yang berlaku di negara-negara kota (city state) Yunani Kuno pada abad ke6 sampai dengan ke 3 sebelum masehi. Waktu itu demokrasi yang dilaksanakanadalah demokrasi langsung yaitu suatu bentuk pemerintahan dimana hak untukmembuat keputusan politik dan dijalankan secara langsung oleh seluruh warganegaranya yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas hal tersebutdimungkinkan karena negara kota mempunyai wilayah yang relatif sempit danjumlah penduduk tidak banyak (kurang lebih 300 ribu jiwa).
- Sejarah Kemunculan Pan-Islamisme
Paham Pan-Islamisme muncul sebagai reaksi langsung terhadap pengaruh Barat mengenai ide nasionalisme. Ide nasionalisme dianggap mampu memecah umat Islam yang pada awalnya berada dalam satu kepemimpinan pemerintahan Islam. Pan-Islamisme ditopang oleh adanya ide tentang umat berdasarkan ukhuwah islamiyyah, lembaga keilmuan dan pendidikan yang terbuka, Mekah sebagai pusat pertemuan dan ibadah, serta adanya figur khalifah.
Solidaritas umat Islam ini ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan intelektual dan religio-politis yang menyadarkan umat betapa pentingnya peranan solidaritas umat. Ketegasan memperkuat identitas keislaman telah dibarengi dengan munculnya gerakan tarekat, dan gerakan-gerakan pemurnian agama.
Paham Pan-Islamisme mulai diperjuangkan oleh Wahhabiyah di Arab, dan berpengaruh ke dunia Islam hingga Indonesia. Gerakan ini berusaha untuk mem-bangkitkan Islam dari kebekuan dan memperbaiki dekadensi moral. Kebangkitan itu kemudian berubah menjadi gerakan anti-Barat ketika Barat mulai merebut wilayah-wilayah Islam.
Penguasaan Barat atas wilayah-wilayah Islam sebenarnya telah menyadarkan umat Islam untuk mengusir mereka dari daerah tersebut. Namun kekuatan Islam yang tidak terorganisir dengan baik membuat mereka gagal dalam melakukan perlawanan. Meski demikian tidak menutup kemungkinan ada beberapa perlawanan Islam terhadap penjajah Barat yang membuahkan hasil, misalnya yang terjadi di Afrika Utara melalui gerakan tarekat Sanusiyah yang dipimpin oleh Sayid Muhammad bin Sanusi.
Pengaruh Barat terhadap Islam semakin besar terutama pada abad ke-19. Misalnya saja tahun 1858 sultan Mughal disingkirkan, dan sebagian besar negeri-negeri muslim dikuasai oleh Barat. Hal tersebut mendorong para pemimpin dan pembaharu dalam Islam berpikir bahwa Islam harus bangkit dengan adanya solidaritas umat. Salah satu perkembangannya adalah yang terjadi di Turki, dengan tokoh utamanya adalah Sultan Abdul Hamid II.
- Pengertian Pan-Islamisme
Pan-Islamisme (al-Jami’ah al-Islamiyyah) adalah adalah paham politik keagamaan yang dikembangkan oleh para pemimpin muslim pada perempat terakhir abad ke-19. Secara luas, Pan-Islamisme dapat diartikan sebagai rasa solidaritas di antara seluruh umat Islam (ukhuwah islamiyyah) yang telah ditanamkan sejak masa Nabi Muhammad saw. Ini merupakan masalah penting dan selalu diupayakan terwujud dari masa ke masa.
Ada dua hal yang mampu memperkokoh solidaritas umat Islam, yakni ibadah haji dan khilafah. Ibadah haji merupakan salah satu kewajiban umat Islam bagi yang mampu dan sebagai muktamar akbar Pan-Islamisme. Mereka yang datang dari seluruh pelosok dunia membicarakan tentang keadaan negerinya masing-masing untuk dipecahkan secara bersama-sama.
Sementara khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah dulu pernah mengembangkan wilayah Islam ke bekas kekuasaan Romawi Timur, Persia, dan India, lalu berlanjut hingga ke Eropa melalui Spanyol, dan sebelum bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan menghancurkan pusat pemerintahan Islam di Baghdad tahun 1258. Peranan khilafah kemudian berpindah ke tangan Kerajaan Turki Usmani, meskipun tidak diakui seluruh umat Islam.
- Pengertian Nasionalisme dan Bentuk-Bentuknya
Kita sebagai warga negara indonesia tentu sudah sangat sering mendengar kata Nasionalisme, apa lagi ketika kita duduk di bangku sekolah, hampir setiap hari kita menemukan kata Nasionalisme, akan tetapi tidak semua orang mengerti apa arti Nasionalisme itu sendiri, oleh karena itulah pada kesempatan kali ini, shobat genggam internet akan mencoba untuk membahasnya kepada teman-teman semua, agar nantinya teman-teman bisa lebih terbantu dengan adanya artikel yang bertajuk Pengertian Nasionalisme ini. Secara umum Nasionalsme merupakan paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama untuk kepentingan nasional.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.
Pengertian Nasionalisme Secara Sederhana adalah semangat kebangsaan, perasaan kebangsaan, yaitu semangat cinta atau perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air melebihi apapun juga. Sedangkan Secara Umum, Pengertian Nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara yang memiliki tujuan atau cita-cita bersama untuk kepentingan nasional. Dengan praktek Nasionalisme tampak sebagai gerakan yang memperjuangkan atau mempertahankan kemerdekaan/kebebasan, kemakmuran atau kepentingan-kepentingan lainnya dari sesuatu bangasa. Penganut Nasionalisme disebut dengan Nasionalis. Kita sering juga mendengar/menjumpai istilah Negara Nasional yang dimaksudkannya adalah suatu negara yang kekuasaan pemerintahan meliputi dan diakui seluruh daerah negara.