Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Sistem Pendidikan Orde Baru

1966 - 1998

Sistem

SISTEM

Sistem dan Kurikulum Orde Baru

Masa Orde Baru sering disebut sebagai orde pembangunan atau masa pembangunan, di karenakan pada masa itu pembangunan yang merata di daerah-daerah Indonesia, baik di pelosok wilayah maupun di pusat - pusat kota.

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi juga pada saat itu cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pendidikan pada masa Orde Baru terdiri dari Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Sinopsis

KURIKULUM

Kurikulum Orde Baru

Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi, pembelajaran kelompok, pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis dan tidak mengaitkan dengan kasus faktual di lapangan.

Pada kurikulum ini siswa hanya berfungsi sebagai individu yang masif dengan hanya menghapal teori –teori yang ada, tanpa terdapat pengaplikasian dari teori tersebut. Aspek afektif serta psikomotorik pembuatan siswa hanya dari segi intelektualnya saja.

KURIKULUM

1968

KURIKULUM

1975

Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, supaya pendidikan lebih efisien serta efektif berdasarkan MBO (Management by Objective). Tata cara, materi, serta tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Snformasi Intruksional (PPSI) yang di kenal dengan sebutan “Satuan Pelajaran”. Hal ini merupakan rencana pembelajaran, yang mana tiap satuan pelajaran dirinci jadi tujuan Intruksional Universal (TIU), Tujuan Intruksional Khusus (TIK), materi pembelajaran, perlengkapan pelajaran, aktivitas belajar –mengajar, serta penilaian.

CONTENTS

GURU

Pada kurikulum ini Kedudukan guru menjadi lebih berarti, karena tiap guru harus untuk membuat rincian tujuan yang mau di capai sepanjang proses belajar mengajar berlangsung. Masing-masing guru wajib merinci dalam perencanaan penerapan program belajar mengajar pada tiap tatap muka yang sudah diatur serta dijadwalkan sedari awal

KURIKULUM

1984

Kurikulum 1984

CONTENTS

Kurikulum 1984 mengusung “prosess skill approach”, yaitu proses menjadi lebih berarti dalam penerapan pendidikan. Kedudukan siswa dalam kurikulum ini menjadi mengamati suatu, mengelompokkan, mendiskusikan hingga memberi tahu. Model ini di sebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ataupun Student Active Learning (SAL). CBSA memposisikan guru selaku fasilitator sehingga wujud aktivitas ceramah tidak lagi ditemui dalam kurikulum ini. Pada kurikulum ini siswa di posisikan selaku subjek dalam proses belajar –mengajar siswa pula di perankan dalam pembuatan sesuatu pengetahuan dengan di beri peluang untuk mengemukakan komentar, bertanya serta mendiskusikan sesuatu

KURIKULUM

1968

Kurikulum 1968

Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi, pembelajaran kelompok, pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis dan tidak mengaitkan dengan kasus faktual di lapangan.

Pada kurikulum ini siswa hanya berfungsi sebagai individu yang masif dengan hanya menghapal teori –teori yang ada, tanpa terdapat pengaplikasian dari teori tersebut. Aspek afektif serta psikomotorik pembuatan siswa hanya dari segi intelektualnya saja.

CONTENTS

EBTANAS & UMPTN

EBTANAS

&

UMPTN

EBTANAS dan UMPTN adalah seleksi yang menjadi penyeragaman intelektualitas peserta didik. Pada pendidikan zaman orde baru kesetaraan dalam pendidikan tidak dapat diciptakan sebab faktor dominatif serta submisif masih sangat kental dalam pola pendidikan orde baru pada saat itu, siswa di berikan beban materi yang banyak dan berat tanpa memperhatikan keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor-faktor kurikulum yang lain.

TUJUAN

TUJUAN

  • Undang-undang dasar Bab XII pasal 31:
  • Masing-masing penduduk negeri berhak mendapatkan pengajaran
  • PemerIntah mengusahakan serta menyelenggarakan satu sistem pengejaran Nasional
  • Pasal 4 ketetapan MPRS nomor XXII/MPRS/1966 Tersebut, berikut nya di sebutkan tentang isi pendidikan wajib memuat
  • Mempertinggi mental,moral dan Budi pekerti,serta menguatkan kepercayaan beragama
  • Mempertinggi kecerdasan serta keahlian
  • Membina /mengembankan fisik yang kuat dan sehat

PERATURAN

PERATURAN

  • Ketetapan MPRS di atas jadi indikator berubahnya Pendidikan nasional dari Orde lama ke Orde Baru . Paling tidak ada dua perihal yaitu pembentukan manusia secara pancasilais sejati karena dengan kejadian tragis pasca Gerakan 30 September ataupun 1 Oktober,kala orde baru menuduh PKI selaku penghianat Pancasila sebab ingin mengganti dasar negara Pancasila menjadi Komunis
  • Merupakan pengganti mental penduduk yang penuh doktrin –doktrin ,manipol Usdek, yang merupakan kebijakan Ir.Soekarno
  • Tap MPRS tersebut menyatakan di perguruan perguruan besar di berikan kebebasan mimbar/ilmiah seluas-luasnya yang tidak menyimpang dari UUD 1945 serta falsafah negara Pancasila
  • Usaha pemerintah orde baru untuk memperluas peluang mendapatkan pendidikan dasar mulai terwujud pada 1973 dengan uang yang ada pemerintah waktu itu memakai nya untuk memeratakan pembangunan pendidikan,antara lain lewat inpres Nomor 10 tahun 2973 tentang dorongan pembangunan sekolah dasar

PELITA

PELITA

  • Diawali pada tahun terakhir PELITA 1 ini setelah itu di lanjutkan pada PELITA 2 dengan lebih jelas yaitu merumuskan eksplansi peluang belajar sekolah selaku salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan. Orde Baru menjalan kan kebijakan pendidikan nasional nya pada PELITA II ,mulai PELITA II pemerataan pendidikan di jadikan kebijakan pokok
  • Pada akhir PELITA II lahirlah intruksi presiden untuk membangun fasilitas sekolah Dasar. Semenjak itu, ribuan sekolah beserta sarana yang lain di sediakan untuk membagikan peluang yang luas untuk anak berusia 7-12 tahun untuk mendapatkan pendidikan sekolah Dasar.

DAFTAR PUSTAKA

  • Https://atriolong.com, yang diakses tanggal

11 Maret 2021, pukul 16:35 WIB

  • Https://kelembagaan.ridtekdikti.go.id, yang diakses tanggal 29 Maret 202, pukul 07:45 WIB
  • https://Academia .edu, yang diakses tanggal

19 Maret 2021 pukul 08:01 WIB

KEPUSTAKAAN

&

PENYUSUN

PENYUSUN

  • Muhammad Ray Taufiqurrahman (202015500217)
  • Pramesti Wiranti Simanullang

(202015500244)

  • Husnul Khotimah AS

(202015500355)

  • Muhayya Rifqi Fushillatullah

(202015500260)

  • Rian Eka fadhlurrohman

(202015500271)

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi