Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

IRAH S. ALBUGIS

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION PADA PEMBANGUNAN SHELTER PENGUNGSI DI KABupaten SITARO

16021101050

LATAR BELAKANG

latar belakang

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek perlu perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Biasanya karena penyedian sumber daya yang tidak efektif tahap penyelesaian proyek dapat melambat. Maka dari itu dibutuhkan pengalokasian sumber daya biaya yang baik merupakan suatu usaha untuk menghindari terjadinya pertambahan waktu dan fluktuasi yang tajam.

Pengalokasian sumber daya atau resource allocation merupakan salah satu cara untuk pengalokasian sumber daya agar terbagi secara baik dan efisien sehingga meminimalisi fluktuasi penggunaan sumber daya perhari selama proyek berlangsung dan juga dapat menghemat waktu penyelesaian proyek.

RUMUSAN MASALAH

&

TUJUAN PENELITIAN

rumusan masalah

Pembangunan shelter pengungsi dikabupaten sitaro dipilih sebagai lokasi penelitian untuk melihat perbedaan waktu penyelesaian proyek sebelum dan sesudah dilakukannya resource allocation.

tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan waktu penyelesaian proyek pada pembangunan shelter pengungsi setelah dilakukannya resource allocation atau pengalokasian sumber daya.

BATASAN MASALAH

batasan masalah

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada proyek pembangunan Shelter Pengungsi di Kabupaten SITARO.

2. Sumber daya yang akan dilakukan resource allocation ialah sumber daya biaya.

3. Hasil yang akan dilihat pada penelitian ini hanyalah perubahan waktu dengan adanya analisa resource allocation yang ditinjau pada sumber biaya-nya.

4. Sumber daya biaya yang ditinjau adalah biaya pada tiap pekerjaan, dimana tidak membedakan dan membatasi perpindahan biaya antara aktivitas kegiatan yang ada.

5. Penjadwalan awal durasi kegiatan adalah berdasarkan data perencaaan.

6. Jumlah kebutuhan sumber daya biaya tiap aktivitas didasarkan pada data yang didapat dari RAB proyek pembangunan Shelter Pengungsi di Kabupaten SITARO.

LANDASAN TEORI

landasan teori

proyek konstruksi

manajemen proyek

jaringan kerja

manajemen sumber daya

manajemen sumber daya biaya

CPM

resource allocation

proyek konstruksi

Proyek konstruksi merupakan serangkaian kegiatan yang terencana dan dilaksanakan secara berurutan dengan logika serta menggunakan banyak jenis sumber daya yang dibatasi oleh dimensi biaya, mutu dan waktu.

manajemen proyek

manajemen proyek adalah gabungan antara pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools), dan teknik (techniques) pada suatu aktifitas proyek dimana untuk memenuhi kebutuhan pada proyek itu sendiri.

manajemen sumber daya

Dalam pengelolaan proyek yang cukup besar, masalah sumber daya merupakan objek sekaligus subjek yang sangat penting. Sumber daya dibagi menjadi beberapa sumber daya atau biasa disebut dengan 5M (Man, Mechine, Material, Money and Methode).

manajemen sumber daya biaya

Biaya merupakan modal awal dari pengadaan suatu konstruksi, dimana biaya dapat didefinisikan sebagai jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakakukan dalam mnegembangkan, memproduksi dari biaya terhadap kualitas, reliabilitas dan maintainability karena ini akan berpengaruh terhadap biaya bagi pemakai. Biaya produksi sangat perlu diperhatikan karena sering mengandung sejumlah biaya yang tidak perlu.

jaringan kerja

Jaringan kerja adalah suatu cara untuk merencakan dan mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang dimiliki hubungan ketergantungan yang kompleks dalam masalah desain, keteknikan, konstruksi dan pemeliharaan.

cpm

(critical path method)

CPM atau metode jalur kritis adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan . metode ini merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan.

resource allocation

Resources allocation atau Alokasi Sumber Daya adalah suatu proses meminimalisasi fluktuasi penggunaan sumber daya perhari selama proyek berlangsung. Ini adalah bagian dari manajemen sumber daya. Dalam manajemen proyek, alokasi sumber daya adalah penjadwalan kegiatan dan sumber daya yang diperlukan oleh kegiatan tersebut sementara mempertimbangkan baik ketersediaan sumber daya dan waktu proyek.

LOKASI PENELITIAN

lokasi penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Kelurahan Pehe, Kecamatan Siau Barat, Kabupaten SITARO, Provinsi Sulawesi Utara. Terletak pada garis bujur 2°43'49.1"N dan garis lintang 125°21'41.8"E.

BAGAN ALIR PENELITIAN

bagan air penelitian

Studi Pustaka

Analisis Data

Pengumpulan Data

Hasil & Pembahasan

Kesimpulan & Saran

DATA PROYEK

data proyek

Nama Proyek : Pembangunan Shelter Pengungsi

Lokasi proyek : Kelurahan Pehe, Kecamatan Siau Barat

Waktu Pelaksanaan : 98 HK (Hari Kerja)

Tahun Anggaran : 2018

Sumber Dana : APBN

Pelaksana : PT. CITRA NUSA BINA KARYA

Pengawas Lapangan : BPBD KAB. SITARO

PEMBAHASAN

pembahasan

1. Menentukan jalur kritis menggunakan metode CPM

2. Resource allocation :

i. Mempercepat waktu pada kegiatan-kegiatan yang berada dalam jalur kritis. Hal ini dilakukan dengan cara coba-coba sehingga memerlukan perhitungan yang berulang.

ii. Percobaan terus dilakukan sampai tiap kegiatan-kegiatanya sudah tidak dapat diperkecil atau diperbesar lagi, jika tetap dilakukan maka waktu penyelesaiannya akan bertambah lagi.

Critical Path Method (CPM)

CPM

Setelah dilakukan CPM maka didapat beberapa kegiatan yang berada dijalur kritis, adalah sebagai berikut :

A1 & A2 = Pekerjaan Persiapan

B1 & B2 = Pekerjaan Pematangan Tanah

C1 & C2 = Pekerjaan Tanah

D1, D2, D3, D4 & D5 = Pekerjaan Pasangan & Beton Bertulang

E1, E2, E3, E4 & E5 = Pekerjaan Konstruksi Baja

G4 = Pekerjaan Atap & Plafon

F4 & F5 = Pekerjaan Dinding & Lantai

K6 = Pekerjaan Lain-lain

Resource Allocation

Kegiatan - kegiatan yang telah diketahui merupakan jalur kritis maupun non kritis selajutnya dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah sumber daya biaya dari tiap - tiap kegiatan. Sumber daya biaya yang ditinjau pada analisa ini adalah semua jenis sumber daya biaya, diantaranya biaya alat dan bahan, baiaya pengerjaandan baiaya tenaga kerja. Beriku pembagian sumber daya biaya pada tiap- tiap kegiatan.

sebelum dilakukannya Resource allocation

Resource Allocation

Percepatan waktu tidak selamanya memiliki konsekuensi terhadap pertambahan / perubahan sumber daya (biaya, material, mesin, pekerja dan metode). Oleh karena itu, proses analisanya dilakukan dengan cara coba - coba sehingga memerlukan perhitungan yang berulang sampai semua kegiatan -kegiatan yang ada sudah tidak bisa diperbesar maupun diperkecil lagi, jika tetap akan dilakukan maka waktu penyelesainnya akan bertambah lagi.

Perocobaan I

Pada kegiatan yang berada di jalur kritis, waktu pengerjaannya di percepat dan sumber daya biayanya diperbesar sesuai dengan waktu percepatannya. Kegiatan-kegatan yang berada di jalur kritis yang diubah pada percobaan I, adalah :

- Kegiatan G4,

waktu pengerjaannya dipercepat satu setengah kali; dan

- Kegiatan C1,

waktu pengerjaannya dipercepat satu setengah kali.

Perocobaan I

Dan pada kegiatan yang berada di jalur non kritis adalah kebalikan dari penyelesian kegiatan jalur kritis. Kegiatan-kegatan yang berada di jalur non kritis yang diubah pada percobaan I, adalah :

- Kegiatan A3,

waktu pengerjaannya diperlambat dua setengah kali;

- Kegiatan C3,

waktu pengerjaannya diperlambat dua setengah kali;

- Kegiatan J2,

waktu pengerjaannya diperlambat dua koma tiga kali; dan

- Kegiatan K1,

waktu pengerjaannya diperlambat satu setengah kali.

Hasil Percobaan I

Waktu pelaksanaan 98 hari kerja menjadi 95 hari kerja.

Perocobaan II

Karena kegiatan masih ada yang bisa diperkecil maka lanjut ke perocobaan II. Kegiatan yang berada di jalur kritis yang diubah pada percobaan II, adalah :

- Kegiatan G4,

waktu pengerjaannya dipercepat satu setengah kali; dan

- Kegiatan C1,

waktu pengerjaannya dipercepat satu setengah kali.

Perocobaan II

Kegiatan-kegiatan yang berada di jalur non kritis yang diubah pada percobaan II, adalah :

- Kegiatan B3,

waktu pengerjaannya diperlambat satu setengah kali;

- Kegiatan I1,

waktu pengerjaannya diperlambat satu setengah kali;

- Kegiatan J1,

waktu pengerjaannya diperlambat dua kali;

- Kegiatan H1,

waktu pengerjaannya diperlambat satu setengah kali; dan

- Kegiatan G2,

waktu pengerjaannya diperlambat dua kali.

Hasil Percobaan II

Waktu pelaksanaan 95 hari kerja menjadi 93 hari kerja.

Percobaan II menjadi perocabaan terakhir karena waktu pada tiap kegiatan-kegiatanya sudah tidak dapat diperkecil atau diperbesar lagi, jika tetap dilakukan maka waktu penyelesaiannya akan bertambah lagi.

KESIMPULAN

&

SARAN

kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan, menggunakan penerapan resource allocation yang menghasilkan percepatan waktu penyelesaian proyek yang cukup efisien. Hal ini dipengaruhi oleh sumber daya biaya yang dianalisa pada pembangunan shelter pengungsi di kab. SITARO.

Maka didapat kesimpulan bahwa terjadi percepatan waktu penyelesaian proyek yag sebelumnya terjadwal 98 HK menjadi 93 HK dengan tidak terjadi penambahan maupun perubahan biaya terhadap proyek tersebut.

saran

Berikut adalah beberapa saran yang sehubungan dengan penelitian ini :

1. Dalam proses pembuatan network diagram CPM diperhatikan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan, agar tidak terjadi kerancuan nantinya.

2. Penelitian tentang resource allocation ini dapat dikembangan lebih lanjut dengan menggunakan alternatif sumber daya lain seperti, sumber tenaga kerja, sumber daya material dan metode pelaksanaan.

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi