Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

ARSITEKTUR MANCANEGARA

NAMA : SRI MARYAM BAYAHU

NIM : 551421008

Arsitektur era Prasejarah

ARSITEKTUR PRASEJARAH

Pada era Prasejarah, Seni Arsitektur pada bangunan rumah tinggal masih sangat sederhana dan belum memiliki nilai estetika. Rumah saat itu masih bersifat hanya tempat berteduh dan beristirahat. Manusia saat itu memiliki kehidupan yang berpindah-pindah tempat dan mencari makan dengan cara berburu hewan liar. Terkadang manusia saat itu hanya tidur didalam gua batu kemudian berpindah ke gua yang lain. Pra sejarah juga merupakan zaman manusia belum menemukan tulisan atau aksara sebagai prasasti yang tercatat.

Ketika pada zaman Palaeolithikum telah ditemukan api dan manusia sudah mulai membuat tungku api sebagai sumber cahaya dan mengolah makanan. Temuan seni arsitektur bangunan pada zaman ini lebih banyak dalam bentuk susunan batu-batu. Zaman ini adalah puncak penemuan seni arsitektur pada bangunan yang dibuat lebih rapi dan fungsional. Pada era Neolitikum hingga menjelang Zaman Logam, telah hadir kebudayaan Megalith dengan beberapa penemuan monumen bangunan kuno seperti, sarkofagus, dolmen, menhir dan arca batu. Era Neolitikum inilah ditemukan Seni Arsitektur Kuno. Hingga akhirnya manusia menuju ke zaman The New Stone Age dan mampu merancang bangunan-bangunan & monumen kuno untuk pemujaan kepada dewa.

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR PRASEJARAH

CIRI DAN KARAKTERISTIK

Manusia saat itu memiliki kehidupan yang berpindah-pindah tempat dan mencari makan dengan cara berburu hewan liar. Terkadang manusia saat itu hanya tidur didalam gua batu kemudian berpindah ke gua yang lain. Pra sejarah juga merupakan zaman manusia belum menemukan tulisan atau aksara sebagai prasasti yang tercatat.

Arsitektur mesir kuno

ARSITEKTUR MESIR KUNO

Arsitektur merupakan ilmu yang sudah ada sejak zaman dahulu. Walaupun dengan teknologi yang sangat begitu minim, namun orang-orang pada zaman itu dapat menghasilkan suatu bangunan yang memiliki nilai arsitektur yang sangat tinggi. Mereka menggunakan perasaan dan ilmu yang sangat terbatas namun mereka sudah memikirkan terhadap kebutuhan hidupnya.

Arsitektur mesir adalah salah satu arsitektur kuno yang sangat terlihat hasilnya sampai dengan sekarang. Bangunan-bangunan yang terbangun pada masa itu masih berdiri tegak dan dapat dinikmati oleh orang-orang masa kini. Bangunan etnik yang sangat mencirikan kehidupan pada saat itu, menjadikan daya tarik bagi setiap orang untuk mengkaji terhadap arsitektur mesir ini. Bagaimana kehidupan penduduk pada masa itu sehingga bisa membuat catatan sejarah dunia.

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MESIR KUNO

Karakteristik Arsitektur Mesir

Akibat kelangkaan kayu, kedua bahan bangunan yang dominan digunakan di Mesir kuno adalah dipanggang matahari-bata lumpur dan batu, terutama batu kapur, tetapi juga batu pasir dan granit dalam jumlah yang cukup besar. Dari Kerajaan Lama seterusnya, batu biasanya disediakan untuk makam-makam dan kuil-kuil, sedangkan batu bata yang digunakan bahkan untuk istana raja, benteng, dinding candi Bait dan Putoz, dan untuk anak perusahaan bangunan di kompleks candi.

Rumah-rumah mesir yang terbuat dari lumpur yang dikumpulkan dari sungai Nil, saat itu ditempatkan dalam cetakan dan dibiarkan kering di bawah terik matahari untuk mengeras untuk digunakan dalam konstruksi.

ARSITEKTUR ROMAWI

ARSITEKTUR ROMAWI

Arsitektur Romawi Kuno mengadopsi unsur-unsur lahiriah arsitektur Yunani bagi kepentingan bangsa Romawi Kuno, tetapi berbeda dari bangunan-bangunan Yunani, sehingga menjadi suatu langgam arsitektur baru. langgam arsitektur Romawi dan Yunani Kuno sering kali dipandang sebagai satu rumpun langgam yang disebut arsitektur klasik. Arsitektur Romawi berkembang pada zaman Republik Romawi, bahkan semakin marak pada zaman Kekaisaran Romawi, zaman didirikannya sebagian besar bangunan yang masih dapat dijumpai saat ini. Arsitektur Romawi memanfaatkan material-material baru, khususnya beton Romawi, dan menerapkan teknologi-teknologi baru seperti pelengkung dan kubah dalam pendirian bangunan-bangunan yang biasanya kukuh dan direkayasa dengan baik. Banyak di antaranya masih membekas di berbagai tempat yang pernah dikuasai Kekaisaran Romawi, bahkan ada yang masih utuh dan dimanfaatkan sampai sekarang.

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR ROMAWI

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR ROMAWI KUNO

Masyarakat Romawi lebih fokus dalam membangun sistem pemerintahan, hukum, dan undang-undang untuk negara

Hukum Romawi pada dasarnya termasuk jenis hukum perdata pada zaman Kekaisaran Romawi yaitu Corpus Juris Civilis.

Corpus Juris Civilis adalah kumpulan undang-undang yang dikeluarkan dari tahun 529 hingga 534 atas perintah Kaisar Bizantium, Yustinianus I.

Hukum yang dibuat oleh bangsa Romawi ini menjadi landasan serta patokan yang kuat bagi perkembangan hukum di seluruh dunia.

Sementara situasi Romawi saat itu yang belum stabil membuat negara harus selalu siap terhadap berbagai macam serangan.

Untuk mempertahankan eksistensinya, Romawi mempunyai dua modal utama, yaitu pemerintahan dan pembentukan angkatan militer.

Pasukan Romawi pun dikenal sangat kuat karena dilatih dengan baik dan sangat disiplin.

ARSITEKTUR BIZANTINE

ARSITEKTUR BYZANTINE

Seni Arsitektur Byzantium merupakan simbol kekayaan Seni Arsitektur Bangsa Romawi Kuno yang sebagian besar masyarakatnya telah menganut Agama Kristen/Katolik dan membangun sebuah Kekaisaran Byzantium yang masyhur di Konstantinopel.Ketika Kekaisaran Byzantium beralih dipimpin oleh Justinianus Agung, perubahan gaya dan Seni Arsitektur yang dulunya terpengaruh dari budaya Yunani Kuno dan Romawi Kuno dan telah berkembang dengan gaya dan karakteristik yang baru, menjadi sebuah ciri khas Seni Arsitektur Byzantium. Walau bentuk bangunannya masih memiliki kecenderungan dengan Gaya Arsitektur Kristen Awal, namun Seni Arsitektur Byzantium merupakan konsep pembaharuan Arsitektur menuju modernisasi di kawasan Eropa yang diperkenalkan melalui budaya Kekaisaran Byzantium. Seni Arsitektur Byzantium inilah yang kelak mempengaruhi Seni Arsitektur di kawasan Mediterania antara Eropa hingga Asia Barat Daya, serta menginpirasi perkembangan Seni Arsitektur Renainsans dan Seni Arsitektur Islam Utsmaniyah setelah mengalami keruntuhannya di tahun 1453

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR BIZANTINE

KARAKTERISTIK DAN CIRI

Seni Arsitektur Byzantium adalah sebuah simbiosis dari beragam kebudayaan dan perpaduan dari Seni Arsitektur Barat (Eropa) dan Seni Arsitektur Timur (Asia) yang berpadu dengan kebudayaan Mediterania Kuno. Seni Arsitektur Byzantium Awal tidak memiliki bentuk yang berbeda dengan Seni Arsitektur Romawi Kuno baik secara gaya maupun struktural. Namun karena terjadi perkembangan Teknologi Pembangunan, Perubahan Politik Geografis, Pandangan Filosofi Keagamaan dan Pergeseran Gaya, Seni Arsitektur Byzantium berevolusi secara bertahap. Perubahan paling mencolok adalah ditemukan dan penggunaan Atap berbentuk Kubah (Dome) yang terinspirasi dari Bangsa Sassanaid dari Timur

ARSITEKTUR ROMANSQUE

Arsitektur Romanesque adalah gaya arsitektur dari Eropa Abad Pertengahan (tahun 1517M), ditandai oleh pelengkung setengah lingkaran, dan berkembang menjadi gaya arsitektur Goth, ditandai dengan pelengkung berujung, yang dimulai pada abad ke-12.Tidak ada kesepakatan mengenai waktu berawalnya gaya Romanesque, dan pengusulan waktunya beragam mulai dari abad ke-6 sampai abad kesepuluh, namun contoh-contohnya dapat ditemukan di seluruh penjuru Eropa, sehingga menjadikan arsitektur Romanesque sebagai gaya arsitektur pan-Eropa pertama sejak Arsitektur Imperial Romawi.

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR ROMANSQUE

CIRI DAN KARAKTERISTIK

Karakter dari arsitektur Romanesque adalah: dinding tebal, minimmenggunakan patung, kaya ornamen pada arcade dan busur lengkungnya,interior dengan groin vault.

Dinding tebal dengan bukaan (jendela) yang berukuran kecil dan minim, gayaini muncul di awal periode Romanesque. Dinding dibuat rangkap, dengandiisi puing-puing di tengahnya.

Pada awal periode Romanesque, bangunan berkesan berat dan masif (minimbukaan) tanpa ornamen pada dinding luarnya, berkesan seperti benteng.

ARSITEKTUR GOTHIC

Arsitektur gothic (Latin: francigenum opus) adalah gaya yang berkembang di Eropa selama Abad Pertengahan Tinggi dan Akhir. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romawi dan digantikan oleh arsitektur Renaissance. Gaya Gotik sendiri berasal di Perancis abad ke-12, Arsitektur gotik banyak digunakan, terutama untuk katedral dan gereja, hingga abad ke-16.

Arsitektur gothik dikenal selama periode sejarah sebagai opus francigenum ("karya Prancis / Frank"). Istilah "arsitektur Gotik" berasal dari abad ke-16 dan awalnya sangat negatif, menunjukkan sesuatu yang biadab. Giorgio Vasari menggunakan istilah "gaya Jerman biadab" dalam 1550 nyawa Seniman untuk menggambarkan apa yang sekarang dianggap sebagai gaya Gotik

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR GOTHIC

CIRI DAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR GOTHIC

Ciri Khas Arsitektur Gothic Gaya dan karakteristik Seni Arsitektur Gothic memiliki kesan megah dan misterius. Ciri khas yang paling populer dari Seni Arsitektur Gothic adalah terdapat banyak elemen berupa ragam ornamen dan seni relief tingkat tinggi yang menghiasi dekorasi eksterior dan interior bangunan.

ARSITEKTUR RENAINSSANCE

ARSITEKTUR RENAISSANCE

Era Renaissance Era Renaissance dimulai dari abad XIV-XVII sekitar tahun 1300. Pada masa ini, dunia keagamaan berkembang dengan pesat, terutama agama Kristen, sehingga pengaruh otorita seorang pemimpin gereja sangat kuat. Bersama dengan itu adalah tumbuhnya dan berseminya benih-benih dari ilmu untuk menjajarkan diri dengan agama, yang pada saatnya nanti, akan menggantikan agama sebagai "penguasa semesta dan penguasa manusia". pun menganggap renaisans abad ini sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia, yaitu paham yang memusatkan perhatian pada masalah dunia, masyarakat yang praktis dan sadar diri serta perubahan sekuler. Tidak seperti masa sebelumnya yang lebih menitik beratkan pada masalah keagamaan serta perhatian pada akhirat. Tak hanya kehidupan sosial masyarakat dan agama yang sangat kuat, namun juga memiliki arsitektur yang berbeda. Di masa ini para arsitektur dan seniman ikut mencoba menghidupkan kembali kebudayaan klasik zaman Yunani dan Romawi namun dengan pemikirannya sendiri. Arsitektur Renaisanse (yang berjaya dalam 15–17 M) banyak sekali ciri khas arsitektur. Dalam masa Renaisans ini terjalinlah kesatuan-kesatuan gerak dalam berarsitektur, yakni kesatuan gerak nalar dan gerak rasa. Di masa ini pula arsitektur Yunani dan Romawi ditafsir kembali (reinterpretasi) dengan menggunakan nalar (di matematikkan) dengan mempertahankan rupa pokok pokok Yunani (pedimen dan pilar/kolom yang konstruksi balok dipikul tiang)) serta Romawi (bangun dan konstruksi busur, yakni konstruksi bagi hadirnya lubangan pada konstruksi dinding pemikul). Setelah tahun 1600-an, arsitektur Renaisans meninggalkan gaya klasik, kemudian disambung dengan kebudayaan Barok (Baroque) dan Rococo. Barok dan Rococo dianggap sebagai bentuk dari kebudayaan Renaisan

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR RENAISSANCE

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR RENAISSANCE

Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.

Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi