SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Tugas Analytical Hierarchy Process | Tugas SAW/WP/PM/TOPSIS
0651 15 254
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA
Yuli Astuti1 , M. Suyanto2 , Kusrini3
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah sebuah pemilihan dari beberapa alternatif pilihan dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yaitu suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan pada sebuah masalah tertentu. Sistem pendukung keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna(user interface) yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan (turban, 2005). Ada banyak metode dalam sistem pendukung keputusan salah satunya yaitu metode Aanalytical Hierarchy Process(AHP) yang merupakan salah satu metode untuk melakukan pengambilan keputusan secara ilmiah dan rasional untuk memberikan solusi terhadap masalah kriteria yang kompleks dalam berbagai alternatif. SPK untuk memilih perguruan tinggi komputer swasta akan dilakukan menggunakan metode AHP dengan kriteria fasilitas,biaya dan kualitas.
It's been a good year!
data 2
data 3
data 1
ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA | SUSI HENDARTIE
ABSTRACT
The concept of decision-making aids program is currently growing very rapidly. There are so many methods that used to assist in the decision-making process. There are two methods that can be used to solve the problem of Multi-Attribute Decision Making (MADM); TOPSIS and SAW method. This is because those methods are simple, easy to understand, computing efficient and has the ability to measure the relative performance of decision alternatives in a simple mathematical form. The problem of this study is to solve a particular MADM case which it may be difficult to determine which method is the most relevant between the SAW and TOPSIS methods. Therefore a sensitivity test was conducted to determine the most appropriate method between SAW and TOPSIS in the settlement of the case. In this problem solving the problem of Multi-Attribute Decision Making (MADM) had done through Sensitivity Test process first, then by using the method between SAW or TOPSIS is aimed to assist everyone in decision-making based on best alternative value
MADM Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,..,m) terhadap sekumpulan kriteria Cj (j = 1,2,..,n), dimana setiap kriteria saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya.
SAW Menurut Kusumadewi (2006), metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari ra(t2i.n2g) kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsep ini banyak digunakan pada beberapa model MADM untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis.
Text
Images
Symbols
Videos