17 Agt 1950-5 Jul 1959
MASA
DEMOKRASI
LIBERAL
Arnav
Ferry
Janice
Maureen
Michelle
Thea
DEMOKRASI LIBERAL
MASA DEMOKRASI LIBERAL
DASAR NEGARA
DI MASA INI
yang dipakai :
Undang – undang dasar sementara republik Indonesia ( UUDS 1950 )
17 agustus 1950.
Perubahan dari Konstitusi RIS ( diselanggarakAn sesuai dengan Piagam Persetujuan pemerintah RIS & pemerintah RI 1950 )
ciri s. pemr. presidensiil
- (i) kekuasaan pemerintahan terpusat pada satu orang, yaitu presiden, sehingga presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan,
- (ii) presiden dibantu oleh menteri-menteri yang diangkat dan bertanggung jawab kepadanya,
- (iii) masa jabatan presiden ditetapkan dalam jangka waktu tertentu,
- (iv) presiden dan para menteri tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR.
- Sistem pemerintahan presidesial diterapkan di Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia pada saat ini.
ciri s. pemr. parlementer
- (i) kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat,
- (ii) kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen,
- (iii) susunan anggota dan program kabinet didasarkan atas suara terbanyak dalam parlemen,
- (iv) kabinet dapat dijatuhkan atau dibubarkan setiap waktu oleh parlemen, dan
- (v) kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan tidak terletak dalam satu tangan atau satu orang.
- Sistem pemerintahan parlementer diterapkan di negara Inggris, Eropa Barat, dan Indonesia ketika berlaku UUD RIS dan UUDS 1950.
alat kelengkapan negara
- Presiden dan Wakil Presiden
- Menteri
- Dewan Perwakilan Rakyat
- Mahkamah Agung
- Dewan Pengawas Keuangan.
- dprs (dpr-Sementara) yang terdiri dari:
- anggota DPR RIS
- ketua dan anggota BP-KNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat)
- anggota yang ditunjuk presiden
pemerintahan
- Setelah ada UUDS RI 1950 -> dibentuk dpr
- Bentuk negara Indonesia : kesatuan -> kekuasan dipegang oleh pemerintah pusat
- Hubungan dengan daerah : asas desentralisasi
- Bentuk pemerintahan : republik -> kepala negara presiden dibantu oleh wakil presiden (Ir. Soekarno & Moh. Hatta)
- Sistem pemerintahan : parlementer (dipimpin perdana menteri)
- Pemerintahan parlementer pada nyatanya kurang membawa kemakmuran, keteraturan, dan kestabilan politik
- terjadi jatuh bangun kabinet sebanyak 7 kali (1950 – 1959).
- Pada praktiknya -> pemimpin yang menjabat mementingkan kepentingan partainya masing – masing -> kepentingan rakyat tidak terpenuhi dengan baik.
1. Kabinet Natsir (PNI)
6 September 1950 – 27 April 1951
sumitro plan/ekonomi benteng
indonesia masuk pbb
2. Kabinet Sukiman (Masyumi)
27 April 1951 – 3 April 1952
- sangat konsen pada rakyat kecil -> thr
- pertukaran nota bantuan ekonomi politik mutual security act
3. Kabinet Wilopo (PNI)
3 April 1952 – 30 Juli 1953
- mengamalkan jalannya politik luar negeri bebas aktif
- jatuh karena peristiwa tanjung morawa
4. Kabinet Ali I (PNI)
30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955
- KABINET PALING LAMA
- MASALAH PERGANTIAN KEPEMIMPINAN TNI AD
- KORUPSI INFLASI
- NU MENARIK MENTERINYA
- MENGEMBALIKAN MANDAT KE PRESIDEN
5. Kabinet Burhanuddin
12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956
- DIPILIH KARENA SOEKARNO SEDANG NAIK HAJI
- melaksanakan pemilu pertama
- TURUNNYA : TUGAS SUDAH SELESAI
6. Kabinet Ali II
24 Maret 1956 – 9 April 1957
- DIPILIH LAGI
- kabinet pertama hasil pemilu
- KOALISI 3 PARTAI (pni, MASYUMI, NU)
- SEMANGAT ANTI CINA, PEMBATALAN KMB, MUNCUL DEWAN-DEWAN (PRRI)
- PERPECAHAN MASYUMI X PNI
- MASYUMI TARIK MENTERI2NYA
7. Kabinet Djuanda (non partai)
9 April 1957 – 10 Juli 1959
- keadaan darurat, dipilih presiden
- Zaken Kabinet kabinet yang diisi oleh para ahli pada bidangnya
- deklarasi juanda
- daerah terang2an menentang pemr. (Prri/permesta)
7. Kabinet Djuanda (non partai)
terjadi pertentangan ideologi dan politik
kembali ke uud 1945
presidensiil -> kabinet dibubarkan
MENGAPA BERAKHIR?
DEKRIT PRESIDEN
- Badan Konstituante gagal menyusun UUD yang baru
- negara menjadi kacau
- rakyat mendorong Soekarno untuk membentuk demokrasi terpimpin (kembali ke UUD 1945)
ISI DEKRIT PRESIDEN 1959
- Kondisi negara gawat sehingga dikeluarkanlah Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 oleh presiden.
- Dekret Presiden :
- 1. Pembubaran konstituante
- 2. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
- 3. Pembentukan MPR dan DPA
PEMBERONTAKAN DI/TII
DI/TII
Daerah Sulawesi Selatan
- Dipimpin oleh Kahar Muzakar
- Latar Belakang : Meminta pemerintah pusat supaya anak buah dari KGGS (Komando Gerilya Sulawesi Selatan) dimasukkan dalam APRIS tapi ditolak.
- Tujuan pemberontakan :
1. Memperluas wilayah kekuasaan DI/TII di Indonesia
2. Merekrut sebanyak banyaknya anggota baru DI/TII di wilayah Sulawesi Selatan
3. Membentuk negara Islam
Daerah Sulawesi Selatan
- Upaya Penumpasan : Kahar Muzakar -> bahwa wilayah Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia (ketuanya Kartosuwiryo)
- Upaya pemerintah : Pemerintah mengadakan operasi militer
- Akhir : Kahar Muzakar ditembak dan orang kedua sesudah Kahar (Gerungan) ditangkap
Pemberontakan DI/TII Sulsel
Daerah aceh
- Daud Beureueh -> pernyataan Proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
- Latar belakang :
- 1. Kekecewaan para tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas dileburnya provinsi Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Medan
- 2. Keinginan dari masyarakat Aceh untuk menetapkan hukum syariah dalam kehidupan mereka.
Daerah aceh
Akhir : terselesaikan akibat adanya musyawarah
Upaya pemerintah :
- operasi militer
- mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh
teungku
daud
beureuh
teungku:
tokoh agama
Daerah Sulawesi Selatan
- Dipimpin oleh Ibnu Hajar -> gerakannya disebut Kesatuan Rakyat yang Tertindas
- Tahun 1954 : Ibnu Hajar bergabung dengan Negara Islam Indonesia dan menjadi panglima tertinggi TIM (Tentara Islam Indonesia)
- Tahun 1963 : Ibnu Hajar dan anak buahnya ditangkap
Daerah jawa barat
- DICANANGKAN OLEH sm kARTOSUWIRYO
- AGRESI MILITER BELANDA I (14 AGUSTUS 1947) -> kARTOSUWIRYO MENYATAKAN PERANG SUCI VS BELANDA
- TERJADI PERUNDINGAN RENVILLE -> MERUGIKAN PIHAK INDONESIA
- OPERASI PAGAR BETIS -> MENGEPUNG GUNUNG PERSEMBUNYIAN
- OPERASI TEMPUR BHARATAYUDHA -> MENGEPUNG BASIS PERTAHANAN
- KARTOSUWIRYO DITANGKAP -> GUNUNG GEBER -> OLEH PASUKAN SILIWANGI
Daerah jawa tengah
- Dipimpin oleh AMIR FATAH
- 23 AGUSTUS 1949
- PASUKANNYA = tii (TENTARA ISLAM INDONESIA)
- BERGABUNG DENGAN GERAKAN di/tII JABAR
- DI KEBUMEN -> ADA GERAKAN ANGKATAN UMAT ISLAM (DIPIMPIN KYAI SOMOLANGU)
- PENUMPASANNYA = GERAKAN BENTENG RAIDERS
- YANG BERHASIL MENUMPAS = OPERASI GUNTUR
PRRI/
Permesta
PRRI/
Permesta
PRRI/Permesta
LOKASI
Terjadi di Sulawesi
PENYEBAB
PRRI
- hubungan yang kurang harmonis (pemerintah pusat - daerah
- karena jatah keuangan yang diberikan pemerintah pusat tidak sesuai anggaran
PIMPINAN
kolonel achmad husein
kolonel simbolon
letkol barlian
kolonel ventje sumual
Dibentuk gerakan dewan
• Dewan Banteng (SumTeng)
• Dewan Gajah (SumUt)
• Dewan Garuda (SumSel)
• Dewan Lambung
Mangkuratdi (KalSel)
• Dewan Manguni (SulUt)
Puncak pemberontakan : 10 Feb 1958
- Ketua Dewan Banteng mengeluarkan ultimatum yang menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri dalam waktu 5x24jam
- Pemerintah memberhentikan secara tidak hormat Achmad Husein
- Pemerintah melaksanakan operasi militer pada 12 feb 1958
Puncak pemberontakan : 10 Feb 1958
- Nasution membekukan daerah militer Sumatra Tengah, mengadakan operasi militer gabungan (operasi 17 Agustus)
- 15 feb 1958, PRRI memproklamasikan bahwa daerah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah memutuskan hubungan dengan perintah pusat
- Untuk mengatasi pemberontakan oleh PRRI, pemerintah melancarkan operasi Sapta Marga dan berhasil melumpuhlan aksi prri/Permesta