Kelompok 1
-Arif
-Buyung
-Amalia
-Dheyah
-Karina
• kekuasaan besar di presiden
• Kekuasaan tinggi di mpr
• Mpr sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat
Mpr sebagai sumber kekuasaan negara.
Presiden sebagai penyelenggara kekuasaan pemerintahan.
18 Agustus
• Menetapkan UUD RI
• Menetapkan Presiden dan Wakil Presiden
19 Agustus
• Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 bagian
Sumatera, Jawa barat, jawa tengah, jawa timur, sunda kecil, borneo, sulawesi, dan Maluku
1.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan II
1.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan II
Susunan Kementerian pertama ditetapkan pada tanggal 2 September 1945 yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
1. Maklumat 5 Oktober 1945
Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan TKR.
2. Maklumat 3 November 1945
Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan partai politik.
3. Maklumat 14 November 1945
Maklumat presiden bahwa tanggung jawab pemerintah ada di tangan para menteri.
Setelah dikeluarkan maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, terjadi pergantian sistem pemerintahan menjadi parlementer.
Kabinet pada masa revolusi kemerdekaan
1. Pemberontakan PKI di Madiun
-September 1948.
-Dipimpin Muso dan Amir Syarifuddin.
-Ditumpas TNI dipimpin Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
-Berawal dari gagasan Kartosuwiryo.
-Diatasi oleh TNI.
-Di Jawa Barat dengan Operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayudha
Sejak 27 Desember 1949, berdasarkan perjanjian Konferensi Meja Bundar, NKRI berubah bentuk menjadi negara serikat (Republik Indonesia Serikat/RIS). Saat itu, Soekarno menjadi presiden RIS, dan Mohammad Hatta menjadi perdana menteri RIS. Sistem pemerintahan yang berlaku pada masa Republik Indonesia Serikat adalah sistem parlementer. Atas desakan rakyat, pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS bubar dan Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
Pemberontakan yang terjadi pada masa awal RIS antara lain :
1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Pemberontakan ini di pimpin oleh Raymond Westerling, seorang bekas tentara KNIL Belanda. Tujuannya yaitu mempertahankan negara-negara federal dan meminta pemerintah mengakui APRA sebagai tentara pemerintah.
2. Pemberontakan Andi Azis
Di pimpin oleh Kapten Andi Azis, mantan perwira tinggi KNIL. Penyebab pemberontakan ini yaitu penolakan masuknya pasukan APRIS yang berasal dari TNI ke Sulawesi Selatan.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Di pimpin oleh Dr. Soumokil dan memiliki basis di Ambon. Gerakan RMS merupakan gerakan separatis yang menolak integrasi dan ingin membentuk negara sendiri yang lepas dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan NKRI.