Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Sekilas tentang Islam ....
Agama Islam lahir di Mekkah, Arab Saudi. Agama ini diyakini oleh pengikutnya sebagai agama yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada umat manusia melalui utusan-Nya yaitu seorang nabi bernama Nabi Muhammad.
Saat berusia 40 tahun, Muhammad didatangi oleh Malaikat Jibril menyerukan kata "Iqra" yang berarti "bacalah"
, dari situ dimulailah proses turunnya Al-Qur'an, kitab suci agama Islam .
Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.
Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje .
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.
Selain itu, di Samudera Pasai mahzab ( jalan yang dipakai/metode) yang terkenal adalah mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling benyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.
Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat. Persia adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.
Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.
Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya Sumatera Barat dan Jambi).
Bukti lain yang dikemukakan Fatimi adalah batu nisan yang ditemukan di Pasai, termasuk batu nisan yang terdapat di malam Maulana Malik Al Saleh atau Sultan Malikussaleh alias Marah Silu, pendiri Kesultanan Samudera Pasai pada 1267 M.
Teori Bangladesh dikenal juga dengan nama teori Benggali, Dikemukakan oleh S. Q.Fatimi. Teori ini mengemukakan bahwa Islam datang di Nusantara berasal dari Benggali. Teori ini didasarkan atas tokoh-tokoh terkemuka di Samudera Pasai adalah orang-orang keturunan dari Bengali.
S.Q. Fatimi, dikutip dari Kuntala, Sriwijaya dan Suwarnabhumi (1981) karya Slamet Muljana, mendukung pendapat Tomi Pires, penjelajah asal Portugal, yang menyebut agama Islam masuk ke Pasai dari Benggala. Orang-orang Benggali membawa Islam ke Nusantara diperkirakan terjadi sejak abad 11 Masehi.
Teori Cina dikemukakan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby. Mereka menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia sebab dibawa oleh perantau muslim Cina yang datang ke nusantara.
Teori ini didukung oleh beberapa bukti, yaitu:
a. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim Cina dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya Palembang pada abad ke 879.
b. Adanya masjid tua dengan model bangunan Cina di Jawa.
c. Raja pertama Demak, Raden Patah yang berasal dari keturunan Cina
d. Gelar raja-raja Demak yang ditulis menggunakan istilah Cina.
JALUR PENYEBARAN AGAMA ISLAM
A. Jalur Perdagangan
B. Jalur Perkawinan
C. Saluran Pendidikan
D. Saluran Ajaran Tasawuf
E. Saluran Dakwah
F. Saluran Kesenian
Proses masuknya agama dan kebudayaan Islam di Nusantara pada umumnya berjalan dengan damai tidak ada pertentangan. Oleh karena itu, Islam mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, karena beberapa faktor :
Perdagangan merupakan metode penyebaran Islam yang paling kentara, bahkan dapat dikatakan sebagai jalur pertama dan utama penyebaran agama Islam. Pedagang asing (Islam) dari Gujarat dan Timur Tengah bertemu dan saling bertukar pengaruh.
Sebagian pedagang asing ini tinggal di wilayah dekat pantai. Hal ini juga menjelaskan mengapa kerajaan-kerajaan Islam Nusantara banyak yang berawal dari wilayah Pesisir.
Agama Islam masuk dan berkembang ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
Hal ini didukung oleh letak Indonesia yang strategis sebagai jalur perdagangan dan bahkan menjadi pusat perdagangan di beberapa wilayah Indonesia. Para pedagang muslim masuk ke Indonesia untuk berdagang dan juga mengenalkan Islam kepada masyarakat Indonesia.
Para pedagang muslim yang datang ke Indonesia untuk berdagang datang tanpa membawa keluarga mereka. Mereka akhirnya menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk lokal dengan syarat harus memeluk Islam terlebih dahulu. Para pedagang Islam yang telah sukses dan menetap di Indonesia yang kemudian berhasil mempersunting anak raja atau bupati memberikan keuntungan yang lebih pada perkembangan Islam di Indonesia. Hal ini karena mereka memiliki pengaruh untuk mengajak rakyatnya untuk memeluk agama Islam.
Setelah perkampungan islam terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan berupa pondok pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran islam di daerah masing-masing.
Pesantren awal yang ada pada saat itu antaranya sebagai berikut :
Perkembangan ilmu tasawuf di Indonesia menjadi salah satu faktor pendukung berkembangnya agama Islam di Indonesia. Tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang bercampur dengan hal-hal yang berbau magis yang memudahkan ilmu tasawuf diterima oleh masyarakat Indonesia yang pada saat itu masih banyak yang menganut sistem kepercayaan animisme dan memeluk agama Hindu maupun Budha.
Islam masuk dan berkembang di Indonesia melalui jalur seni budaya, antara lain seni bangunan, seni pahat, seni musik, seni tari, dan seni sastra yang disesuaikan dengan adat dan kebiasaan masyarakat sebelumnya sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat.
Contoh : Seni Wayang (oleh Sunan Kalijaga) , gamelan (oleh Sunan Bonang), serta gending (lagu-lagu yang berisi syair nasihat dan dasar agama Islam
Walisongo merupakan orang-orang yang memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa. Walisongo merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pengetahuan agama Islam yang sangat tinggi sehingga mereka tidak hanya mengajarkan Islam melalui kajian ilmu melainkan juga melalui contoh perilaku yang berlandaskan agama Islam.
SALURAN DAKWAH....
TUGAS!
Buatlah sebuah review tentang masing-masing Sunan :
1) Cara/saluran penyebaran
2) Karakteristik khusus
Format PDF
Dikumpulkan tgl 3 Febuari 2021
di LMS
A) Sunan Gresik
LOKASI : Demak , Jawa Tengah
Kesultanan Islam pertama dan terbesar di pantai utara Jawa.
Sebelum menjadi kesultanan, Demak merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit dengan Raden Patah sebagai adipatinya.
Kesultanan Demak pelopor penyebaran agama Islam di Jawa dan Nusantara umumnya, tetapi tidak berumur panjang karena adanya perebutan kekuasaan diantara pejabat kerajaan.
Raden Patah menolak untuk menggantikan ayah tirinya sebagai adipati Palembang, dan diam2 pergi ke Jawa, dan menjadi santri Sunan Ampel.
Sunan Ampel melarang Raden Patah menyerang Majapahit, meskipun berbeda agama, Brawijaya tetaplah ayahnya.
Pendiri : Raden Patah, putraraja Brawijaya V (raja Majapahit) dan Putri Champa
Sejarah : Menurut sumber sejarah Babat Tanah Jawi, perkawinan Kertabhumi (Brawijaya v) dan Putri Champa ditentang oleh kalangan Istana. Oleh karena itu, Kertabuhumi dengan berat hati 'menghibahkan' Putri Champa yang tengah mengandung kepada Arya Damar, adipati Palembang (bagian dari Majapahit), dan sang Putri melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Raden Patah
Prabu Brawijaya akhirnya mengakui Raden Patah sebagai putranya dan mengukuhkannya sebagai adipati Demak.
Raden Patah menyerang Majapahit pada masa Ranawijaya (Brawijaya VI), ipar Raden Patah sendiri.
Majapahit melemah akibat pemberontakan serta perang perebutan kekuasaan, dan hal ini dimanfaatkan Raden Patah untuk menyerang Majapahit.
Majapahit menjadi bawahan Demak, dan Demak berdiri sebagai kesultanan Islam pertama di Jawa dengan Raden Patah sebagai raja pertama.
Th 1521, Sekali lagi Demak menuerang Portugis di Malaka, di bawah pimpinan Raden Patah, namun Raden Patah pun gugur.
Usaha Raden Patah mengembangkan Demak dibantu putranya PATI UNUS, yang dijuluki Pangeran Sabrang Lor, karena pernah menyebrangi laut Jawa menuju Malaka untuk melawan bangsa Portugis th 1513 tetapi Pati Unus gugur.
Digantikan oleh Sultan Trenggana ( adik kandung Raden Patah), Demak berkembang pesat.
Ekspansi Demak membuat Kerajaan Pajajaran (Sunda) yang saat itu menguasai pelabuhan Sunda Kelapa, menjadi cemas. Dan Kerajaan Pajajaran meminta bantuan Portugis untuk melindungi Pajajaran dari ancaman Demak. Imbalannya : Prtugis boleh membangun benteng di SUNDA KELAPA , dan kerjasama di bidang perdagangan
adanya persekutuan ini, ambisi untuk menguasai dan mengislamkan Jawa terancam gagal. Di bawah pimpinan Fatahillah, Demak memukul mundur bangsa Portugis, dan mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta
Sultan Trenggana wafat pada 1546. Insiden saat menyerang Panarukan, Situbondo, yang saat itu dikuasai Kerajaan Blambangan (Banyuwangi) membuat Sultan Trenggana terbunuh.
Wafatnya Sultan Trenggana membuat tampuk kepemimpinan Kerajaan Demak diperebutkan.
Masa kejayaan Kerajaan Demak berlangsung saat dipimpin Sultan Trenggana, adik Pati Unus (1521 - 1546).
Pada periode Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Demak meluas ke Jawa bagian timur dan barat. Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.
Pangeran Surowiyoto (putra pertama Raden Patah) berupaya untuk menduduki kekuasaan mengalahkan Sunan Prawata, putra Sultan Trenggana. Sunan Prawata lalu membunuh Surowiyoto dan menduduki kekuasaan.
Sultan Prawata hanya berkuasa selama satu tahun karena dibunuh Arya Penangsang, putra Surowiyoto pada 1547.
Arya Penangsang menduduki takhta Kerajaan Demak setelah membunuh Sunan Prawata.
Tindakan pembunuhan Sultan Prawoto oleh Arya Penangsang mendapat kecaman dari menantu Sultan Trenggana bernama Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.
Jaka Tingkir bersama Ki Gede Pemanahan dan Ki Panjawi melakukan upaya perebutan kembali takhta Demak dari Arya Penangsang.
Pada akhirnya, persekutuan antara Jaka Tingkir, Ki Gede Pamanahan dan Ki Panjawi berhasil mengalahkan Arya Penangsang.
Pada tahun 1568, Jaka Tingkir menjadi Sultan Demak serta memindahkan ibukota kerajaan Demak ke daerah Pajang. Pemindahan ini sekaligus menjadi titik keruntuhan kerajaan Demak.
Kesultanan Banten adalah sebuah kesultanan Islam yang pernah berdiri di Provinsi Banten.
Menurut Carita Parahyangan, sebelum masuknya Islam dari Demak , Banten merupakan bagian penting dari Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu.
Kesultanan ini berawal sekitar tahun 1526 ketika Demak memperluas pengaruhnya Ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan dan menjadikannya pangkalan militer dan kawasan perdagangan.
Kedatangan pasukan Demak dibawah pimpinan Fatahillah ke kawasan yang dikuasai oleh kerajaan Pajajaran : selain untuk memperluas wilayah sekaligus untuk menyebarkan agama Islam.
Pemicu khusus serangan Demak adalah adanya kerjasama antara Pajajaran dengan bangsa Portugis dalam bidang ekonomi dan politik yang dianggap mengancam kedudukan Demak.
1522 : pasukan Demak dan Cirebon bergabung menuju Banten dibawah pimpinan Fatahillah dan Syarif Hidayatullah Untuk menyerang Pajajaran dan Portugis.
1526 : Banten berhasil direbut, termasuk Pelabuhan Sunda Kelapa yang waktu itu merupakan pelabuhan utama Kerajaan Pajajaran. Pelabuhan ini kemudian diganti namanya menjadi Jayakarta.
1552 : Banten diubah menjadi kerajaan bawahan dari Demak.
Seiring kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya Raja Trenggana, Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri, dan Maulana Hasanudin menjadi sultan pertama di Kesultanan Banten.
2) Maulana Muhammad
3) Pangeran Ratu
4) Sultan Ageng Tirtayasa
1) Sultan Maulana Yusuf
putra dari Maulana Hasanudin naik tahta menjadi Sultan Banten. Ia melanjutkan ekspansi Kesultanan Banten ke kawasan pedalaman Sunda dengan menaklukkan Pajajaran tahun 1579.
Islam pun masuk ke wilayah pedalaman tersebut. Namun, tidak semua masyarakat Pajajaran bersedia masuk Islam.
Mereka yang tidak bersedia menyingkirkan wilayah Banten bagian Selatan, dan dipercaya sampai sekarang bahwa Suku Baduy adalah keturunan mereka.
Sampai saat ini, suku Baduy memeluk kepercayaan Pasundan atau Sunda Wiwitan yang merupakan agama nenek moyang mereka hasil akulturasi antara agama Hindu dan kepercayaan asli orang Sunda.
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten mengalami kejayaan.
Pada masa ini pula Kesultanan Banten berusaha keluar dari tekanan VOC yang sebelumnya memblokade kapal-kapal dagang menuju Banten. Sultan Ageng Tirtayasa berusaha keras mengusir Armada dagang Belanda dari Banten meskipun gagal.
Sultan Ageng Mengangkat putranya Sultan Haji, sebagai Sultan Muda dan ditugaskan untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari, sementara Sultan Ageng Tirtayasa bertindak sebagai penasihat dan pengawas.
-Sultan Haji-
..... menggantikan ayahnya yaitu Sultan Ageng Tirtayasa, dia naik tahta pada tahun 1683 – 1687 setelah terjadi perebutan kekuasaan untuk menjadi Sultan Muda Antara dia dengan saudara kandungnya yang bernama pangeran Purbaya, hal tersebut membuat sultan Ageng Tirtayasa turun tahta untuk mencegah perang saudara, usaha Sultan Haji ini di bantu oleh Belanda.
Berbeda dengan ayahnya, Sultan Haji justru Membangun hubungan baik dengan VOC. VOC leluasa mempengaruhi kebijakan pemerintahan Sultan Haji. Sultan Ageng sangat kecewa sehingga berniat mencabut kembali kekuasaan putranya itu. VOC memanfaatkan konflik ini dengan mendukung Sultan Haji. Sultan Haji berhasil mempertahankan kekuasaannya, sementara Sultan Ageng terpaksa menyingkir dari istana. Sultan Ageng ditangkap VOC lalu ditahan di Batavia.
Tetapi akhirnya dukungan VOC dibayar mahal dan Kesultanan Banten harus membayarnya. Banten menyerahkan wilayah Lampung kepada VOC dan Sultan Haji juga mengganti kerugian perang sebesar 12000 ringgit. Akhirnya VOC semakin mencengkram pengaruhnya di Banten. Kalangan istana dan rakyat Banten kecewa karena lingkaran istana menyerah begitu saja pada kesewenang-wenangan VOC.
Pada tahun 1808, Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, mengumumkan dari markasnya di Serang bahwa wilayah Kesultanan Banten telah diserap kedalam wilayah Hindia Belanda.
Kesultanan Banten resmi dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris Thomas Stamford Raffles. Peristiwa ini merupakan pukulan pamungkas yang mengakhiri riwayat Kesultanan Banten.
Sultan Hadiwijaya menghadiahkan sebidang tanah disebut Mataram kepada Ki Gede Pemanahan. Dan Ki Panjawi diberi jabatan sbg adipati di Pati Jateng.
Pemindahan pusat pemerintahan dari Pajang ke Mataram pada tahun 1586 oleh Senopati menandai berdirinya Kesultanan Mataram. Pusatnya di Kotagede , DIY.
Raja pertama adalah Sutawijaya , pendiri Mataram.
Pada awal pemerintahannya,banyak pertentangan dari para bupati di sepanjang pantai utara Jawa ( Demak, Jepara, Kudus, Gresik). Tapi Sutawijaya dapat menyelesaikannya bahkan luas Kesultanan Mataram melputi ke arah barat sampai Kerajaan Galuh dan timur sampai pasuruan.
Sutawijaya
Mas Jolang
banyak pemberontakan
Mas Rangsang / Sultan Agung
Mataram mencapai puncak kejayaan. Mataram menjadi kerajaan yang kuat dan tangguh dan disegani. Sultan Agung pernah berusaha menguasai Batavia yang merupakan pusat pemerintahan VOC, namun mengalami kegagalan. Meskipun begitu, serangan Sultan Agung terhadap VOC setidaknya mampu membendung pengaruh VOC di Jawa untuk sementara waktu. Kegiatan perekonomian yang diterapkan Sultan Agung bercorak agraris dan maritim. di bawah kekuasaannya, Mataram menjadi kerajaan pengekspor beras.
Di bawah pemerintahan Sultan Agung, Mataram menjadi kerajaan yang sangat disegani. Sultan Agung juga menciptakan kalender Jawa.
Pada masa ini pula tumbuh kebudayaan kejawen yaitu akulturasi antara kebudayaan Jawa asli, Hindu,, Buddha, dan Islam.
Pembantaian ulama oleh Amangkurat I adalah peristiwa pembantaian yang terjadi di alun-alun Plered, Kesultanan Mataram pada suatu siang pada tahun 1647/1648.
Sekitar 5.000-6.000 ulama dan anggota keluarga mereka dibunuh hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit.
Penyebab : Konflik dengan Pangeran Alit, yang didukung oleh para ulama.
Namun, Amangkurat I tidak ingin tindak kotornya terlihat. Setelah peristiwa berdarah tersebut, ia tampil di istana dan memperlihatkan wajah marah dan terkejut. Amangkurat I memerintahkan orang-orang untuk menyeret ulama yang tidak terbunuh dan memaksa mereka mengaku sebagai dalang pembantaian tersebut. Akhirnya dengan terpaksa mereka mengakui, dan mendapat hukuman mati
Di Sulawesi Selatan pada abad 16 terdapat beberapa kerajaan Mandiri yaitu Gowa, Tallo, Bone, Soppeng, Wajo, dan Sidenreng. Setiap kerajaan membentuk persekutuan sesuai pilihan masing-masing. Salah satunya adalah Gowa dan Tallo.
Keduanya membentuk persekutuan pada tahun 1528 sehingga melahirkan apa yang dikenal dengan sebutan kerajaan gowa-tallo atau kerajaan Makassar. Karena pusat pemerintahan yang terdapat di Makassar, Kerajaan Gowa dan Tallo disebut juga sebagai kerajaan Makassar.
Kesultanan ini disebut kaya akan beras, bahan-bahan makanan, daging, dan kapur barus hitam. Penemuan jenis keramik pada masa Dinasti Sung dan Ming di daerah Sulawesi Selatan juga membuktikan kerajaan ini menjalin hubungan dagang dengan Tiongkok
Pada awal abad 16, datanglah Datuk Ri Bandang, ulama Islam dari Sumatera Barat. Ia menyebarkan agama Islam di Makassar. Akhirnya raja Makassar, Daeng Manrabia memeluk agama Islam dan namanya diubah menjadi Sultan Alauddin.
Di bawah pemerintahannya Kesultanan Makassar berkembang menjadi negara maritim yang kuat. Kejayaan Kesultanan Makassar mencapai puncak pada masa Sultan Muhammad Said dan Sultan Hasanuddin. Kedua Sultan ini membawa Makassar sebagai daerah dagang yang maju.
Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kesultanan terlibat terlibat perang besar dengan VOC, yang terkenal dengan nama perang Makassar. Keberanian Hasanudin memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku membuatnya mendapatkan julukan “ayam jantan dari timur”
Perang tersebut dilatarbelakangi cita-cita Hasanuddin menjadikan Makassar menjadi pusat perdagangan di nusantara bagian timur.
Diawali oleh pelucutan dan perampasan terhadap Armada Belanda di Maluku oleh pasukan Hasanuddin, Belanda menyerang Makassar dan mendapat bantuan dari Sultan Bone. Sultan Bone bersedia membantu Belanda tetapi dengan satu syarat, yaitu Bone harus diakui sebagai sebuah Kesultanan yang merdeka (tadinya adalah tanah jajahan dari Kerajaan Makassar).
Belanda akhirnya berhasil memaksa Hasanuddin menyepakati Perjanjian Bongaya,
1) VOC memperoleh monopoli perdagangan di Makassar
2) Belanda mendirikan benteng di Makassar, yang sekarang dinamakan Benteng Rotterdam
3) Makassar melepaskan daerah jajahannya, seperti Bone dan pulau-pulau di sekitar Makassar
4) Makassar mengakui Aru Palaka sebagai Raja Bone
Sepeninggalan Hasanuddin Makassar dipimpin oleh putranya yang bernama Mapasomba. Seperti ayahnya, Sultan ini menentang kehadiran Belanda di Makassar, bahkan lebih keras lagi. Sikapnya Mapasomba yang keras dan tidak mau bekerjasama dengan Belanda menjadi alasan Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran. Tetapi pada akhirnya, pasukan mappasomba berhasil dihancurkan, dan mappasomba sendiri tidak diketahui nasibnya.
Di Maluku ada beberapa kerajaan yaitu : Kerajaan Jailolo, Kerajaan Tidore, Kerajaan Bacan, Kerajaan Obi, dan Kerajaan Ternate. Diantara Kerajaan-kerajaan itu, yang paling berkembang adalah Ternate. Kerajaan itu kaya akan rempah-rempah sehingga menarik pedagang.
Setiap kerajaan membentuk persekutuan yang masing-masing dipimpin oleh Ternate dan Tidore.
Persekutuan yang dipimpin oleh Ternate terdiri dari Obi, Bacan, Seram dan Ambon , disebut Uli Lima (Persekutuan Lima) . Persekutuan yang dipimpin oleh Tidore terdiri dari 9 daerah yaitu : Makayan, Jailolo, Soa-Siu, dan pulau2 antara Halmahera sampai dengan pulau bagian barat Papua, disebut Uli Siwa ( Persekutuan Sembilan)
a) Sultan Zainal Abidin
Pada abad ke 15, agama Islam mulai dikenal penduduk Ternate. Penyebar agama Islam di kawasan tersebut adalah para pedagang Islam. Mereka berdagang sambil memperkenalkan agama Islam. Tahun 1486, Raja Ternate, Zainal Abidin memeluk agama Islam
b) Sultan Tabariji
Penguasa Ternate setelah Sultan Zainal Abidin. Pada masa pemerintahannya, armada Portugis singgah di Ternate dan Portugis diizinkan ternate untuk mendirikan benteng di Ternate dengan alasan untuk melindungi Ternate. Sementara datang juga armada Spanyol dan diterima baik oleh Tidore.
Kehadiran Portugis dan Spanyol memperuncing persaingan antara Ternate dan Tidore, karena Portugis dan Spanyol juga bersaing dalam menanamkan pengaruhnya di Maluku. Akibatnya pecahlah perang antara Ternate yang didukung Portugis dan Tidore yang didukung Spanyol. Perang itu dimenangkan oleh Ternate yg didukung Portugis.
c) Sultan Khairun
Merupakan pengganti Sultan Tabariji. Masa pemerintahannya, Portugis berlaku sewenang-wenang atas terusirnya Spanyol dari Maluku dan memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah. Sultan Khairun berhasil mempersatukan Maluku Utara dan bersama rakyat Ternate, Sultan Khairun menyerang benteng Portugis dan dapat direbut rakyat Ternate. Awalnya perlawanan ini dimenangkan oleh rakyat Ternate, hingga akhirnya pada perlawanan ketiga, Sultan Khairun dibunuh secara licik oleh Portugis.
d) Sultan Baabullah
Sultan Baabullah melanjutkan perjuangan pendahulunya melawan Portugis. Akhirnya Portugis dapat terusir dari Maluku. Tetapi, sejak tahun 1605 VOC telah berhasil menduduki Ambon dan menanamkan pengaruhnya di seluruh Maluku. Tahun 1797-1805, Sultan Nuku dari Ternate berhasil mempersatukan Ternate dan Tidore untuk melawan VOC.
KONDISI SOSIAL KESULTANAN TERNATE TIDORE
Hadiwijaya memindahkan ibukota dari Demak ke Pajang. Maka kesultanan Demak berakhir.
Benowo berhasil menggulingkan Aria Pangiri.
Sutawijaya diserahi kekuasaan atas Jipang, dan Benowo menjadi Sultan di Pajang.
Hadiwijaya wafat dan digantikan oleh Aria Pangiri , putra Pangeran Prawoto .
SEDANGKAN, putra dari Hadiwijaya sendiri, Pangeran Benowo diangkat sebagai Sultan di Jipang.
Oleh Sutawijaya, ibu kota keraton Pajang dipindahkan ke Mataram, dan menandai berakhirnya Kesultanan Pajang
Pangeran Benowo kecewa, dan meminta bantuan Sutawijaya / SENOPATI (anak ki Gede Pemanahan) untuk merebut Pajang.
Aceh adalah lokasi kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kerajaan Samudra Pasai berdiri sejak tahun 1267 dan terletak di pantai timur Sumatra, dan didirikan oleh Sultan Malik Al-Saleh. Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan maritim karena didukung kawasan Selat Malaka yang strategis. Jadi tidak heran, hal ini membuat Samudra Pasai banyak dijadikan tempat singgah dan menetap oleh banyak pedagang.
Sumber Sejarah ::
1) Berita MARCO POLO (1292) :: Saat singgah di Sumatra, ia mendapati penduduk sekitar di Perlak, beragama Islam dan dia mengagumi kemajuan yang dicapai Kesultanan tersebut
2) Berita Ibnu Batutah (1304-1368) :: Musafir dari Maroko. Dia menuturkan masyarakat pedagang di kearajaan ini sebagian besar beragama Islam, dan pelabuhannya ramai disinggahi kapal-kapal dagang dari Tiongkok dan India. 'Sebuah Negeri dengan yang Hijau dengan Kota dengan Pelabuhannya yang Indah' dlm kutipan perjalanannya.
3) Hikayat Raja-Raja Pasai :: Hikayat ini mencakup masa dari berdirinya Kesultanan Samudra Pasai hingga ditaklukkan Majapahit
Kehidupan Ekonomi : masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan dengan perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena letak Kerajaan Samudera Pasai yang dekat dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu. Untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal mata uang emas yang disebut DIRHAM .
Kehidupan Sosial :: Para pedagang asing yang singgah di Malaka untuk sementara menetap beberapa lama untuk mengurusi perdagangan mereka. Dengan demikian, para pedagang dari berbagai bangsa itu bergaul selama beberapa lama dengan penduduk setempat. Kesempatan itu digunakan oleh pedagang Islam dari Gujarat, Persia, dan Arab untuk menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, kehidupan sosial masyarakat dapat lebih maju, bidang perdagangan dan pelayaran juga bertambah maju.
1) Meurah Khair (Maharaja Mahmud Syah)
2) Meurah Silu ( Malik al-Saleh) : masa pemerintahannya sistem pemerintahan kerajaan dan angkatan perang tersturktur rapi. Keadaan kesultanan makmur.
3) Muhammad Malik az-Zahir
4) Mahmud Malik az-Zahir : Kesultanan mencapai masa keemasan.
5) Ahmad Malik az-Zahir : ada serangan dari Majapahit. Pasai kalah.
6) Zainal Abidin : Pasai bangkit kembali
Pasai akhirnya runtuh setelah ditaklukkan bangsa Portugis (1521)
Wilayah Pasai menjadi bagian dari Kesultanan Aceh.
Sejak saat itu, riwayat Pasai berakhir (1524)
Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada abad ke-16. Pusat kerajaannya berada di ujung utara Sumatra yang kini merupakan Kabupaten Aceh Besar. Kerajaan Aceh berkembang menjadi kerajaan besar sejak Portugis menguasai Malaka dan banyak pedagang Muslim berpindah ke Aceh. Merasa akan dikalahkan, Portugis kemudian berusaha menaklukan Aceh. Usaha mereka gagal pada tahun 1521 karena dikalahkan oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Pada tahun 1524 pun, pasukan Aceh berhasil menguasai Samudra Pasai.
Sumber Sejarah ::
Kitab Bustanussalatin :: berisi tentang silsilah Sultan Aceh dan batu nisan makam Sultan Ali Mughayat Syah
Aceh berkembang pesat ketika Pasai berada di ambang keruntuhan (sejak diserang Majapahit tahun 1360) dan Malaka jatuh ke tangan Portugis.
Kebesaran kesultanan ini tampak pada perlawanannya yang berani dan heroik terhadap bangsa Portugis dan bangsa Belanda
Kesultanan Aceh merupakan negara Islam, kehidupan masyarakatnya tetap bersifat feodal. Dalam tatanan masyarakatnya Aceh memiliki golongan bangsawan yang memiliki gelar TEUKU dan gol.ulama gelar TENGKU
Masa pemerintahannya, disusun sebuah undang-undang tentang tata pemerintahan yang diberi nama ADAT MAKUTA ALAM. Kesultanan Aceh dianggap kesulatanan terkuat pada masa itu.
Masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak kejayaan dengan wilayah kekuasaan meluas dari Deli sampai Semenanjung Malaya
Masa pemerintahan Iskandar Tsani, Aceh mengalami kemunduran. Faktor utama : makin menguatnya kekuasaan Belanda di Sumatra dan Selat Malaka. Faktor lain : Perebutan Kekuasaan antara TEUKU dan TENGKU.
Samudra Pasai
Kesultanan Aceh
Kesultanan Demak
Kesultanan Cirebon
Kesultanan Perlak
Kesultanan Mataram Islam
Kesultanan Malaka
Kesultanan Pajang
Ternate-Tidore
Kesultanan Banten
Gowa Tallo
Kesultanan Banjar
Samudra Pasai
Kesultanan Demak
Kesultanan Aceh
Kesultanan Mataram
Kesultanan Malaka
Kesultanan Banten
Ternate-Tidore
Gowa Tallo
Politik
- konsep dewa raja yang bercorak Hindu Buddha diganti dengan konsep Islam khalifah. Sebutan raja diganti menjadi Sultan.
Sosial Budaya
Pendidikan
-Adanya Pesantren
Busana
- Sarung, hijab, kerudung, kopiah
masih ingat kalau kerajaan Islam bertumpu pada perdagangan? Ternyata, perdagangan antarpulau dan antarnegara itu memiliki peran yang penting, seperti menghubungkan penduduk antarpulau maupun terjadi penyebaran budaya antardaerah.
Selain kedua hal di atas, pelabuhan yang dulu menjadi tempat berdagang masih ada yang digunakan, lho. Lokasi tersebut masih digunakan karena merupakan lokasi strategis untuk berdagang.
Masjid dan menara
Pada beberapa masjid peninggalan kerajaan Islam terdapat perpaduan unsur budaya Islam dengan praislam. Masjid Agung Demak, misalnya. Atapnya berbentuk seperti meru (nama gunung) yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Kemudian, di bagian puncak menara masjidnya ada mustaka. Perpaduan praislam juga ada pada menara seperti Masjid Kudus. Menara Masjid Kudus mirip candi Jawa Timur.
Makam
Pada masa Islam meski bentuk makamnya lebih sederhana dan tidak besar, makam dibangun di tempat yang berbukit mirip dengan konsep punden berundak. Tampak pada bangunan makam raja-raja (Sultan) di Jawa seperti di Imogiri, Yogyakarta yang dibangun di atas bukit dimana yang paling atas adalah makam Sunan Agung.
Pada makam Islam sering kita jumpai bangunan kijing atau jirat, yaitu bangunan makam yang terbuat dari tembok batu bata, yang kadang disertai dengan bangunan rumah.
Padahal di ajaran Islam tidak dikenal aturan dengan adanya kijing. Adanya bangunan makam tersebut dipengaruhi oleh ciri bangunan candi Hindu Buddha
Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh berkembang sejalan dengan penyebaran Islam, serta pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan antarsuku bangsa sehingga disebut lingua franca.
Bangsa Melayu tersebar ke mayoritas wilayah Nusantara seiring dengan pesatnya perdagangan pada abad ke-15. Aktivitas bangsa Melayu yang menggunakan bahasa Melayu sehari-hari semakin menyebarkan bahasa dan budaya Melayu ke berbagai wilayah Nusantara.
Kalian pernah dengar perayaan 1 Sura di Yogyakarta? Itu adalah salah satu pengaruh Islam yang masih bisa kamu ikuti sekarang. Akulturasi budaya pada perayaan tersebut berawal dari percampuran Kalender Saka dengan Kalender Islam yang akhirnya melahirkan Kalender Jawa.
Dalam Kalender Saka, ada nama hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Sedangkan dalam Kalender Islam (Kalender Hijriyah), ada nama bulan Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rajab, Syakban, Ramadhan, dan Syawal. Selain itu, nama-nama harinya adalah Ahad, Isnen, Tsulatsa, Arba’a, Khomis, Jumuah, dan Sabtu.
Perpaduan keduanya melahirkan Kalender Jawa yang memiliki nama bulan Sura, Safar, Mulud, Rajab, Ruwah, Pasa, dan Sawal. Selain itu, nama-nama harinya menjadi seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Pada masa Islam, mulai berkembang seni-seni kaligrafi.
Ini disebabkan karena seni ukir patung kurang berkembang karena adanya ajaran yang tidak boleh menggambarkan manusia atau hewan. Sampai saat ini, kamu masih bisa menemukan seni kaligrafi di banyak tempat.
Pengaruh Persia (banyak pedagang datang dari sana) cukup kuat pada bidang sastra seperti cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman, dan Cerita 1001 Malam. Ada empat macam seni sastra masa Islam yaitu:
Hikayat Raja-Raja Pasai
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa berisi cerita, peraturan, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, maupun biografis. Contohnya: Hikayat Raja-raja Pasai dan Hikayat Iskandar Zulkarnain.
Syair adalah sajak-sajak yang terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Contohnya: syair pada nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.
Suluk Wujil karya Sunan Bonang
Babad adalah karya sastra kisahan berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, dan Madura yang berisi tentang sejarah dengan balutan mitos. Contohnya: Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon.
Suluk yaitu kitab-kitab tentang tasawuf. Contohnya: Suluk Sukarsa dan Suluk Wujil.
Tampak pada tiga bentuk upacara :
pernikahan, kelahiran, dan kematian
Selain dipanjatkan dengan doa2 bahasa Arab, acara selamatan, siraman dan sesaji merupakan tradisi Hindu Buddha.
Pengaruh unsur pra-Islam juga tampak pada ritual kelahiran yang dimulai dengan proses upacara mitoni, saat usia kandungan mencapai 7 bulan. Sang ibu melakukan siraman untuk melindungi bayi dan calon ibunya dari bahaya.
Tradisi memasukkan jenazah dalam peti merupakan tradisi zaman pra aksara, yaitu kebudayaan megalitik yang mengenal kubur batu yang hidup terus menerus sampai sekarang. Setelah jenazah dikuburkan, diadakan selamatan, yang merupakan tradisi peninggalan Hindu.