Sistem Ekskresi Manusia
IPA SMP/Mts Kelas VIII
Oleh: Puan Adillah Yuhendra (20231029)
Apa itu Sistem Ekskresi?
Definisi Sistem Ekskresi
Definisi Sistem Ekskresi
Definisi
Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Yang mana, apabila tidak dikeluarkan dari tubuh, maka zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.
Organ yang Terlibat dalam Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi
GINJAL
- Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin.
- Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm.
- Letak ginjal di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang.
- Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
GINJAL
STRUKTUR&FUNGSI GINJAL
Struktur&Fungsi Ginjal
Proses Pembentukan Urin
Proses Pembentukan Urin:
- Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
- Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
- Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi adalah urin sesungguhnya
Proses Pembentukan Urin
KULIT
KULIT
- Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh.
- Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan peraba.
Struktur dan Fungsi Kulit
1. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi.
Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas.
Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersusun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
Struktur dan Fungsi Kulit
Struktur dan Fungsi Kulit
2. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari beberapa jaringan sebagai berikut:
Struktur dan Fungsi Kulit (2)
Struktur dan Fungsi Kulit
3. Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
Struktur dan Fungsi Kulit (3)
PARU-PARU
- Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
- Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan. Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) yang merupakani limbah hasil metabolisme sel-sel tubuh, sehingga harus dikeluarkan ketika kita menghembuskan napas.
- Paru-paru selain berfungsi sebagai organ ekskresi, juga berfungsi sebagai organ yang menjaga suhu dan tingkat kelembaban di dalam tubuh agar tetap normal.
PARU-PARU
HATI
- Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis.
- Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.
- Selain berfungsi sebagai organ ekskresi, hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
HATI
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Gangguan pada Sistem Ekskresi
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
Adapun gangguan pada sistem ekskresi manusia, yaitu:
- Anuria: merupakan kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin, ini disebabkan karena kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi/radang glomerulus, sehingga plasma darah tidak dapat masuk ke ddalam glomerulus.
- Glikosuria: adalah ditemukannya glukosa pada urine.
- Albuminuria: ditemukannya protein albumin dalam urine.
- Bilirubinaria: disebabkan karena konsentrasi bilirubin dalam urine yang melebihi batas normal.
- Batu ginjal: disebabkan oleh konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan, penurunan jumlah air, kebasaan dan keasaman urine yang abnormal, atau aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan.
Memelihara Kesehatan Organ Ekskresi
Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi
Upaya dalam Memelihara Kesehatan Organ Ekskresi
Memelihara Kesehatan Organ Ekskresi
- Kulit : Agar kulit tetap bersih dan sehat, kulit dibersihkan secara rutin, misalnya dengan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, lalu mengeringkan badan menggunakan handuk bersih.
- Paru-paru : Rajin berolahraga, menghindari rokok, asap pabrik, asap kendaraan bermotor, istirahat yang cukup, serta makan makanan bergizi.
- Ginjal: Tidak menahan kencing, tidak duduk terlalu lama, tidak mengkonsumsi minumam beralkohol, dan minum air putih yang cukup.
- Hati : Dengan bekerja dan berolahraga secara tidak berlebihan.