Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Mariyuana atau yang lebih dikenal sebagai ganja adalah salah satu jenis psikotropika. Tanaman yang satu ini bisa merangsang saraf dan memengaruhi fungsi otak. Akibatnya, seseorang yang menggunakan ganja akan merasakan efek berupa euforia, ilusi, dan halusinasi.
Kandungan dalam ganja medis.
Mengutip Vereywell Health, ganja medis memiliki manfaat kesehatan karena mengandung 2 senyawa kimia alami utama dengan sifat obat, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD).
1. THC: senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang bisa membuat mabuk.
2. CBD: senyawa kimia paling umum kedua yang ditemukan di ganja.
Penelitian terbatas menunjukkan manfaat kesehatan dari cannabinoid ganja medis dengan dalam perannya membantu:
1. Mengurangi kecemasan
2. Mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit
3. Mengontrol mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi kanker
4. Membunuh sel kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor 5.Membantu merilekskan otot yang tegang pada orang dengan multiple sclerosis (MS)
6. Merangsang nafsu makan dan meningkatkan berat badan pada penderita kaneker dan AIDS
7. Membantu mengendalikan kejang
1. Mengganggu fungsi otak
2. Merusak paru-paru
3. Mengganggu kesehatan mental
4. Menurunkan sistem imun
5. Masalah sistem peredaran darah
Berikut beberapa efek ganja jangka panjang yang bisa terjadi pada tubuh:
JENIS GANJA
Cannabis indica.
cannabis ruderalis
Ada tiga jenis ganja yaitu cannabis sativa, cannabis indica, dan cannabis ruderalis. Ketiga jenis ganja ini memiliki kandungan tetrahidrokanabinol (THC) berbeda-beda (BNN, 2015), walaupun demikian ganja juga menghasilkan konsekuensi merugikan yang tidak diinginkan yaitu berupa gangguan fisik dan gangguan mental. Cannabis sativa merupakan jenis ganja yang paling sering disalahgunakan. Biasanya, cara penggunaannya dengan dijadikan rokok untuk dihisap.