Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
Menurut kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan ”concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang dimaksud di sini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau bahkan sikap. Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan ini berdampak global di mana negara lain di Asia Tenggara bahkan seluruh Asia mengalami sesak nafas
Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan. Peserta didik harus belajar tentang dirinya dan dunia.
Oleh karena itu, sebagai guru seyogianya mempersiapkan diri sebagai atau penghubung dengan dunia luar tersebut. Untuk itu maka guru harus:
1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.
2. Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
3. Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.
4. Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.
Ada beberapa penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya adalah John Huckle (Miriam Steiner, 1996) yang menyatakan bahwa globalisasi adalah ”suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh”.
Ahli lainnya adalah Albrow (Yaya, 1998) mengemukakan bahwa globalisasi adalah ”.. keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, maka kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan”.
1. Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.
2. Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut saat ini harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.
3. Adanya saling ketergantungan antarnegara.
4. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi yang menunjukkan globalisasi. Ini telah lama terjadi melalui literatur, atau kontak antar pakar dan mahasiswa.
Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (1998) bahwa dampak positifnya akan menyebabkan munculnya masyarakat megakompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula.
Untuk berkompetisi ini diperlukan kualitas yang tinggi. Dalam era globalisasi adalah era mengejar keunggulan dan kualitas, sehingga masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif.
Sebaliknya, globalisasi juga bisa menjadi ancaman terhadap budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal, atau budaya bangsa. Rendahnya tingkat pendidikan akan menjadi salah satu penyebab cepatnya masyarakat terseret oleh arus globalisasi dengan menghilangkan identitas diri atau bangsa.
Pendidikan Global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa, bahwa mereka hidup dan berada pada satu area global yang saling berkaitan.
Oleh karena itu, siswa perlu diberikan informasi tentang keadaan dan sistem global.
Hoopes (Garcia 1977) mengatakan bahwa pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keragaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan ke dalam batas-batas negara dan budaya.
1. Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relativisme budaya.
2. Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relativisme budaya dan keutamaan etika.
3. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai wargasuatu negara, dan sebagai anggota masyarakat manusia secara
keseluruhan
Globalisasi ditandai dengan adanya era masyarakat terbuka, terutama terbuka dalam bidang ekonomi dengan pasar bebasnya, dan dalam bidang politik dengan adanya masyarakat yang demokratis. Berdasarkan ciri tersebut, menurut Anda apakah Indonesia siap memasuki masyarakat terbuka yang seperti itu?
1. tingkat pendidikan,
2. nilai budaya,
3. dukungan teknologi,
4. pemahaman masyarakat terhadap persaingan bebas.