Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
hilangnya kesadaran seseorang yang terjadi tiba-tiba dan bersifat sementara akibat tidak adekuatnya cerebral blood flow. Hal ini disebabkan karena terjadinya vasodilatasi dan bradikardi secara mendadak sehingga menimbulkan hipotensi
Cerebral Blood Flow (CBF) atau aliran darah serebral adalah jumlah darah yang melewati jaringan otak dalam satuan waktu tertentu, biasanya diukur dalam mililiter per 100 gram jaringan otak per menit (mL/100g/menit)
Bradikardi adalah kondisi di mana detak jantung lebih lambat dari normal, biasanya kurang dari 60 denyut per menit (BPM) pada orang dewasa.
rasa takut, tegang, stress emosional, rasa nyeri hebat yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga dan rasa ngeri melihat darah ataua alat peralatan kedokteran seperit jarum suntik
posisi duduk tegak, rasa lapar, kondisi fisik yang jelek, dan lingkungan yang panas, lembab dan padat
Takikardi adalah kondisi di mana detak jantung lebih cepat dari normal, yaitu lebih dari 100 denyut per menit (BPM) pada orang dewasa saat beristirahat.
Pembuluh darah perifer adalah pembuluh darah yang berada di luar jantung dan otak, termasuk arteri, vena, dan kapiler yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke anggota tubuh seperti tangan, kaki, dan organ lainnya
Akral adalah istilah yang merujuk pada bagian tubuh yang berada di ujung atau ekstremitas, seperti jari tangan, jari kaki, telapak tangan, telapak kaki, ujung hidung, dan daun telinga
Hyperpnea adalah kondisi di mana seseorang bernapas dengan napas yang lebih dalam dan/atau lebih cepat dari normal, biasanya sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan oksigen dalam tubuh
Gerakan konvulsif adalah gerakan tubuh yang tidak terkontrol
Muscular twitching adalah kontraksi otot kecil yang tidak disengaja dan terjadi secara tiba-tiba
Obstruksi adalah kondisi di mana terjadi hambatan atau penyumbatan pada suatu saluran dalam tubuh, yang dapat mengganggu aliran udara, darah, cairan, atau zat lainnya. Obstruksi bisa terjadi di berbagai sistem tubuh
Pada penderita yang mengalami syncope perlu dimonitor kesadarannya secara berkala dengan melakukan komunikasi verbal dengan penderita. Apabila penderita dapat merespon baik secara verbal maupun non-verbal berarti airway & breathing penderita baik.
Circulation dapat dinilai dengan memonitor nadi arteri radialis dan pengukuran tekanan darah. Tekanan darah sistolik, meskipun turun, pada umumnya masih berada di atas 70 mmHg. Sebaliknya, pada penderita yang mengalami syok tekanan darah dapat menurun secara drastis sampai di bawah 60 mmHg. Pada hipotensi berat semacam itu dapat terjadi hilangnya kesadaran dimana pnderita tidak memberikan respon dengan rangsang verbal. Hilangnya kesadaran dapat dipastikan dengan tidak adanya respon motorik terhadap rangsang nyeri, misalnya dengan cubitan, pada ekstremitas atas penderita.
Arteri radialis adalah salah satu arteri utama di lengan bawah yang digunakan untuk mengukur denyut nadi
Orofaring adalah bagian tengah dari faring (tenggorokan) yang terletak di belakang rongga mulut.
Menempatkan penderita pada posisi supine atau shock position. Kedua manufer ini akan memperbaiki venous return ke jantung dan selanjutnya meningkatkan cerebral blood flow. Selain intervensi tsb penderita dapat diberikan oksigen murni 100% melalui face mask dengan kecepatan aliran 6-8 liter per menit. Bila intervensi dapat dilakukan segeran maka biasanya kesadaran penderita akan kembali dalam waktu relatif cepat.
Setelah kesadaran pulih tetap pertahankan penderita pada posisi supine, jangan tergesa-gesa mendudukkan penderita pada posisi tegak karena hal ini dapat menyebabkan kembalinya hilang kesadaran yang dapat berlangsung lebih berat dan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama.