Introducing 

Prezi AI.

Your new presentation assistant.

Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.

Loading…
Transcript

Yesus dari Nazaret

Hamba Allah yang Menderita

Edwin K. Broadhead. Naming Jesus: Titular Christology in the Gospel of Mark. Sheffield: Sheffield Academic Press, 1999.

Latar Belakang Sejarah

Dasar Teks

Asosiasi

Pengembangan

Kristologi Markus

Yesus dari Nazaret

JESUS of

NAZARETH

NAZARET

  • Sebutan Nazaret tidak memiliki latar belakang sejarah sebagai suatu gambaran atau gelar mesianik.
  • Dalam Perjanjian Lama kampung Nazaret tidak disebutkan.

Latar Belakang Sejarah

Letak geografis untuk mempermudah dalam mengidentifikasi sosok Yesus.

Kristologis Markus:

menempatkan gelar Nazaret dalam penceritaan atau narasi yang lebih luas.

Dasar Teks

Mrk 1:9

Mrk 1:24

Mrk 10:47

Mrk 14:67

Mrk 16:6

Menunjukkan tempat asal Yesus

Ungkapan dari roh jahat mengenai Yesus dari Nazaret

Bartimeus mendengar Yesus orang Nazaret lewat di tengah kerumunan

Petrus dihubungkan dengan Yesus dari Nazaret oleh penjaga imam agung

Ungkapan malaikat di makam Yesus yang kosong

Mrk 1:9

Gambaran yg melekat dalam gelar Nazaret ini: pembaptisan Yesus, terbukanya langit dan turunnya Roh Kudus. Munculnya gelar Nazaret di bagian awal sebelum karya Yesus, memiliki arti penting bagi pengenalan identitas Yesus sebagai Putera Allah.

Asosiasi

Mrk 1:11

“Inilah anak-Ku yang terkasih….”

Mrk 1:21-38

  • Mengawali karya Yesus di tengah publik
  • Yesus membuka pelayanan-Nya di sinagoga Galilea (1:39) dan Kapernaum (1:21)
  • Dua aktitivas penting: pengajaran dan otoritas. “Yang Kudus dari Allah”

dengan otoritas mengajar.

Mrk 1:21-38

Mrk 10:46-52

  • Pengakuan dari mulut seorang buta bernama Bartimeus.
  • Kesembuhan: Sang Guru
  • Pengampunan & Keselamatan: Putera Daud
  • Kemuridan: Sang Guru

Mrk 14:67

  • Konflik dan penolakan
  • Yesus ditangkap, diludahi, dipukul, dihina, dan bahkan ditolak orang-

orang di sekitarnya, termasuk

para rasul (14:18-20, 43-44)

Penyangkalan Petrus (14:66-72)

Mrk 16:1-8

Yesus yang telah menderita dan wafat di salib kini telah dibangkitkan. Ia yang telah bangkit itu meminta para murid-Nya untuk bertemu di Galilea (16:6-7).

Mrk 16:1-8

“Kamu mencari Yesus orang Nazaret yang disalibkan itu?”

Konfirmasi

Pengakuan Yesus dari Nazaret muncul dari pengarang Injil sendiri (1:9), roh jahat (1:24), orang-orang (10:47), pelayan imam besar (14:67), dan malaikat di makam (16:6).

pengembangan

Pengembangan

Keseluruhan alur kisah di dalam Injil Markus menempatkan gelar Yesus dari Nazaret untuk menenun suatu makna Kristologis yang khas.

Tiga ciri yang dipadukan dalam menempatkan pentingya gelar Yesus dari Nazaret:

  • Keunggulan (primacy): menempatkan persoalannya di awal
  • Pengulangan (repetition): awal karya, penderitaan, kebangkitan.
  • Struktur triadik (triadic structure): tiga kali prediksi penderitaan Yesus (8:31; 9:31; 10:32-34), tiga kali penyangkalan Petrus (14:66-72), tiga tahap doa di Getsemani (14:32-42), dan tiga kesaksian mengenai identitas Yesus (1:10-11; 9:7; 16:5-7).

KRISTOLOGI MARKUS

Kristologi

Tidak monolitik (monolithic),

tetapi polivalen (polyvalent) dan paradoksal (paradoxical).

Polivalen

  • Satu hermeneutika mengenai hidup-karya-salib-kebangkitan.
  • Yesus yang dibangkitkan itu adalah Yesus dari Nazaret yang dikenali lewat karya-karya-Nya (pengajaran dan mukjizat) serta kisah kematian-Nya di salib.

POLIVALENT hidup-karya-salib-kebangkitan

Kontradiktif

Paradoksal

Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah namun disalibkan; Yesus yang merupakan Raja orang Yahudi, namun dijerat oleh hukum Yahudi; Yesus dari Nazaret, namun ditolak di Nazaret.

Edwin Broadhead

Kristologi dalam Injil Markus merupakan satu kesatuan alur cerita yang dibangun dengan proses keterikatan yang saling berhubungan (mutual engagement; reciprocal strategy) dan keterhubungan antarteks (intratextual).

Masing-masing bagian terhubung

dengan alur yang lebih luas dan

menyeluruh dari Injil.

Gelar Yesus dari Nazaret merupakan cara

pandang untuk sebuah konsep

Kristologis yang lebih luas.

Hamba Allah yang Menderita

Hamba Allah

yang Menderita

Latar Belakang Sejarah

Dasar Teks

Kesimpulan

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”

(Mrk 10:45)

Latar Belakang Sejarah

hamba

Latar Belakang Sejarah

(Ibrani: ‘ebed') dlm KPSL: budak, seorang pelayan raja, tunduk secara politis, sikap rendah hati, atau pelayan di tempat suci. Secara rohani kata itu menunjuk pada sikap rendah hati di hadapan Allah, bentuk jamak untuk seorang yang saleh, orang terhormat, dan bisa juga sebagai Hamba yang Menderita dalam Deutero-Yesaya.

Gelar itu dipakai secara kolektif pada Israel sebagai keseluruhan (Yes 49:3). Tetapi bisa juga pemakaian secara individual (52:13-53:12).

Hamba Allah

Mengacu pada “Kidung Hamba” dalam Deutero-Yesaya (Yesaya 42:1-4; 49:1-7; 50:4-11; 52:13-53:12)

Bentuk plural (paides teou) dipakai di dalam Yudaisme untuk mengatakan Israel sebagai anak-anak Allah (Keb 9:4; 12:7,20; 19:6).

Penggunaan singular cukup sering dipakai (pais teou), yang berarti hamba Allah.

Joachim Jeremias

  • Dalam tradisi Yudaisme pengertian mesianik akan gelar Hamba Allah mengacu pada Mesias sebagai “hambaku” (Yeh 37:24-25: Za 3:8; Ezr 7:28; 13:32).
  • Bentuk (pais teou) Deutero-Yesasa menunjuk pada “anak-anak Allah” dan cenderung lebih cocok dipakai secara kolektif.
  • Penafsiran mesianik bisa dikatakan berasal dari periode pra-Kekristenan (tradisi Yudaisme Palestina).

J. Fitzmyer, H. Conzelman, O. Cullmann

  • “Mesias yang menderita dapat ditemukan di Perjanjian Lama atau di dalam literatur pokok Yahudi atau yang sejaman dengan Perjanjian Baru”.
  • Yesus tidak berbicara mengenai diri-Nya sebagai Hamba yang Menderita dan membawa misi Mesias (penyelamatan). Penyebutan dilakukan oleh komunitas, bukan Yesus sendiri.
  • Dalam tradisi Yudaisme ‘hamba’ tidak punya posisi sentral dan tidak ada konsep

penderitaan pada Mesias.

Justru Mesias dekat dengan

kemuliaan.

M. Karrer

  • Teks Qumran: menghubungkan “Hamba yang Menderita” dengan Mesias.

Gambaran Hamba yang ada dalam Injil Markus tidak dapat dijelaskan menurut latar belakang historis atau dalam hubungannya dengan pengakuan Yesus sendiri. Namun, yang pokok adalah struktur dan strategi Kristologis Injil Markus.

Dasar Teks

Dasar Teks

Tidak digunakan Yesus dalam Injil Markus. Namun, penekanan mengenai gambaran hamba muncul dalam alur narasi dan memberi suatu gambaran Kristologis.

Gembala yang remuk redam

Mrk 14:27 = Yeh 13:7

Getsmani

Mrk 14:34 = Mzm 42:5,6, 1; 43:5

Penangkapan & Kematian

Mrk 14:49 & Mrk 15:20c-37 = Mazmur (22,27,31,34,35,37,38,40,41,43,54,55,69,71,86,88,109,118

Kidung Hamba Yes 52:13-53:12

seorang dengan penampakan yang hancur Yes 52:14

perendahan dan penolakan Yes 53:3

seorang lelaki yang menderita, berduka Yes 53:3-4

dipukul, dirajam, dilukai, disakiti Yes 53:4-5

ditekan, ditindas Yes 53:7

diam di hadapan pengadilan Yes 53:7

dibunuh Yes 53:8,9,12

Yesus: Putera sekaligus hamba Allah yang setia dan itu ditunjukkan dengan kematian (Mrk 10:45)dan kebangkitan-Nya (Mrk 16:6). Kedatangan-Nya adalah untuk melayani, memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Perumpaan mengenai kebun anggur (Mrk 12:-12).

Kesimpulan

  • Gelar Hamba Allah = Konstruksi naratif.
  • Tetap ada pertanyaan yang tak terjawab dalam penelusuran historis.
  • Yesus tidak mengatakan secara langsung tentang diri-Nya sebagai Hamba Allah, tetapi Injil Markus merangkainya dalam keseluruhan narasi.
  • Dengan demikian, penderitaan Yesus sekaligus merupakan pemaknaan dan realisasi misi seorang Hamba Allah.
Learn more about creating dynamic, engaging presentations with Prezi