Introducing
Your new presentation assistant.
Refine, enhance, and tailor your content, source relevant images, and edit visuals quicker than ever before.
Trending searches
PP 12 Tahun 2019 pasal 62
Tambahan di Permendagri 32 Tahun 2011 & Permendagri 123 Tahun 2018:
Tambahan di Permendagri 32 Tahun 2011:
"Kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, bencana atau fenomena alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar"
PP 12 Tahun 2019 pasal 61:
Tambahan di Pergub 59 Tahun 2019 pasal 71:
a. Subsidi Bunga:
Bagian bunga yang menjadi beban pemerintah sebesar selisih antara tingkat bunga yang diterima oleh Penyalur Kredit/Pembiayaan dengan tingkat bunga yang dibebankan kepada debitur.
b. Subsidi Margin:
Bagian margin yang menjadi beban pemerintah sebesar selisih margin yang diterima oleh badan usaha dengan margin sesungguhnya.
c. Subsidi Imbal Jasa Penjaminan:
Bagian imbal jasa penjaminan yang dibebankan kepada pemerintah dengan besaran tertentu dari covered ratio dan outstanding credit.
a. Penyalur
"BUMD/BUMS/BU Lainnya yang mendapat tugas untuk menyalurkan dana subsidi kepada debitur"
b. Pengguna Anggaran
SKPKD (Pemutakhiran Permendagri 90/2019)
c. Penanggungjawab
SKPD Teknis
a. Subsidi Lembaga Keuangan
Alokasi anggaran diberikan melalui lembaga keuangan sebagai penyalur
kredit (subsidi bunga, FLPP dan bantuan uang muka perumahan) baik yang
disalurkan melalui perusahaan negara maupun perusahaan swasta.
Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP):
Subsidi ini menjamin suku bunga yang tetap (5% /tahun), Bank Penjamin melakukan perhitungan selisih bunga setiap bulan agar yang dibayarkan konsumen tetap pada suku bunga 5%. perhitungan tersebut diajukan di Kementrian PUPR.
b. Subsidi Lembaga Non Keuangan
Subsidi ke Pertamina (BUMN) untuk BBM Premium, setiap bulan Pertamina menghitung selisih antara harga jual dan harga produksi. Dengan peraturan harga BBM Premium Rp6.500,- maka selisih defisit harga jual dengan harga produksi menjadi acuan pengajuan subsidi.
Bantuan keuangan yang dibayarkan kepada bisnis atau disektor ekonomi kepada produsen, distributor dan konsumen agar tercipta stabilisasi harga, sehingga harga yang terjual dapat terjangkau oleh masyarakat.
Subsidi harga berupa biaya junjung dan ongkos angkut?
Mekanisme melalui BUMD sebagai lembaga buffer stock.
1. Perjanjian kerjasama dengan BUMD/BUMS/BU lain sesuai persyaratan
2. Penyalur menghitung perkiraan penjualan dan perkiraan laba/rugi TA
berikutnya untuk mengajukan kebutuhan dana subsidi
3. Pemprov menentukan margin usaha penugasan (misal 10%), maka besaran
subsidi: 10% x Nilai Penjualan - (laba/rugi) usaha kegiatan
4. Diajukan TA Berikutnya setelah hasil audit penyalur.
Diterima oleh Nelayan dengan kapal ukuran Maksimal 5 GT
- diterima langsung nelayan, masuk dalam kelompok Belanja Bantuan Sosial
Belanja Subsidi: syarat subjek tidak terpenuhi.
1. menghitung indikasi kebutuhan dana subsidi dengan mempertimbangkan:
a. perkiraan baki debet kredit TA berikutnya,
b. rencana penyaluran kredit,
c. perkiraan tunggakan subsidi TA sebelumnya,
2. Perjanjian kerjasama dengan penyalur (BUMD/BUMS/BU Lainnya)
3. Penyalur mengajukan tagihan pembayaran subsidi setiap bulan/triwulan/
semester (sesuai perjanjian)
1. Pemprov menentukan bunga yang dibebankan ke debitur, misal 6% maka
perhitungan subsidi:
{[(suku bunga BI + margin Bank)-6%] x baki debet x hari bunga}/360
2. Pemprov menentukan besaran subsidi yang ditagihkan penyalur, misal 4%
(jika suku bunga yang berlaku penyalur 10% maka suku bunga yang
dibebankan debitur sebesar 6%) maka perhitungan subsidi:
(4% x Baki Debet x hari bunga)/360
Sebagai debitur, berarti:
1. menghitung indikasi kebutuhan dana subsidi dengan mempertimbangkan:
a. perkiraan baki debet kredit TA berikutnya,
b. rencana penyaluran kredit,
c. perkiraan tunggakan subsidi TA sebelumnya,
2. Perjanjian kerjasama dengan penyalur (BUMD/BUMS/BU Lainnya)
3. Penyalur mengajukan tagihan pembayaran subsidi setiap bulan/triwulan/
semester (sesuai perjanjian)
1. Pemprov menentukan bunga yang dibebankan ke debitur, misal 6% maka
perhitungan subsidi:
{[(suku bunga BI + margin Bank)-6%] x baki debet x hari bunga}/360
2. Pemprov menentukan besaran subsidi yang ditagihkan penyalur, misal 4%
(jika suku bunga yang berlaku penyalur 10% maka suku bunga yang
dibebankan debitur sebesar 6%) maka perhitungan subsidi:
(4% x Baki Debet x hari bunga)/360