Activity Based Costing (ABC) System
Amalia Afiani
Dian Sunarsih
Felina Nurul Mayali
Lusi Nur Islami
Thasya Jennifer Marpung
Vidya Ayuningtyas
Definisi ABC System
Perbedaan Metode Konvensional dengan Metode ABC
Sejarah Activity-Based Costing (ABC) System
Pada tahun 1990 di USA diciptakan dan diujicobakan sistem akuntansi biaya berbasis aktivitas.
1. Menyajikan biaya produksi yang akurat.
2. Mengalokasikan Biaya Overhead secara adil.
3. Memfokuskan pada biaya, mutu, dan faktor waktu.
4. Dapat diandalkan untuk penentuan harga dan profitabilitas produk.
Suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dari aktivitasnya.
Sistem ini kemudian digunakan untuk menghitung object cost dengan cara mengalikan kuantitas aktivitas yang dikonsumsi dalam setiap cost object dengan tarif biaya aktivitas.
1. Menyajikan biaya produksi kurang akurat.
2. Tidak dapat mengalokasikan Biaya Overhead ke produk cost secara adil.
3. Terfokus pada performa keuangan jangka pendek.
4. Tidak dapat diandalkan untuk penentuan harga dan profitabilitas produk.
Activity-Based Costing
Diperluas manfaatnya. Difokuskan untuk mengurangi biaya, melalui pengelolaan biaya aktivitas.
Activity-Based Costing System (ABC System)
Contoh Penerapan Metode Tradisional dengan Metode ABC
Lebih dari 15 tahun ABC System diperkenalkan di Indonesia. Namun, hanya sedikit perusahaan Indonesia yang secara berhasil mengaplikasikan ABC System.
1. Memperbaiki mutu pengambilan keputusan.
2. Memungkinkan manajer melakukan perbaikan terus menerus terhadap kegiatan untuk mengurangi biaya overhead.
3. Memberikan kemudahan dalam penentuan biaya relevan
Manfaat Activity Based Costing (ABC) System
ABC System
Metode Tradisonal